Melihat gencarnya gay-gay perawatan itu berusaha untuk mendekati James ku, membuatku memutuskan untuk mempercepat rencanaku sebelum James-ku kepincut dengan orang lain.
Akhirnya tibalah hari yang kutentukan untuk memulai rencana super gilaku untuknya. Hari itu tepat jatuh pada hari kamis, tanggal 14 Mei 2015. Sejak jam 11 siang, aku sudah keluar dari kantor untuk makan siang diluar kantor. Kuputuskan untuk makan siang di area yang tidak begitu jauh dari lokasi penjebakanku.
Akhirnya kupilih Spesial Serba Sup sebagai tempatku untuk menikmati makan siangku kali ini. Rumah makan yang terletak di jalan Yos sudarso ini sesuai dengan namanya, hanya menyajikan sup sebagai hidangan utamanya. Kunikmati sup pesananku dengan hati dag dig dug tak karuan sehingga sup yang sedang kumakan sama sekali tak berasa. Mataku berulang kali menatap kearah jalan raya mencoba mencari sosok James yang biasanya akan segera melintas. Suapan demi suapan sup memasuki mulutku sambil terus memperhatikan jam tangan pemberian Ali yang melingkar dipergelangan tanganku.
Tepat pukul 12:42PM kulihat James melintas. Buru-buru kuhampiri meja kasir untuk membayar makananku. Kusambar kunci motorku yang tergeletak diatas meja kemudian berlari menuju parkiran.
Masih dapat kulihat sosoknya yang berjalan santai saat motorku keluar dari area parkiran rumah makan. Kupacu motorku sepelan mungkin agar tak sampai mendahului James.
Kulihat dia setengah berlari ketika melintasi lampu merah di depan hawaai swalayan. Langkahnya kuikuti dari kejauhan hingga akhirnya James mendekati lokasi penjebakanku.
Jalanan Yos Sudarso sedikit lengang siang itu. Aku yang tak ingin membuang-buang kesempatan yang ada langsung memacu sepeda motorku dengan kecepatan tinggi mendekati lubang besar yang ada ditengah jalanan sebelum simpang lampu merah politekhnik Caltex itu.
Tepatnya lima puluh meter sebelum lobang besar, kucengkeram kuat peganganku pada handle gas hingga seketika sepeda motor ku melaju dengan sangat kencang.
Bruuuummm.... Bruuuuummm
Deru motorku yang bising seketika memecah kelengangan siang di depan KFC rumbai yang saat itu lumayan sepi. Begitu tiba didepan lobang besar, sekuatnya kuinjak rem kaki hingga cakram motorku mencengkeram ban belakang motorku sekuatnya.
Ciiiiiiiiiiiiiiitttttttttttttttt............
Bunyi mendecit keras terdengar saat rem ku mencengkram cakram hingga secara otomatis ban belakang sepeda motorku membelok hingga mengakibatkan sepeda motorku terbanting kesebelah kanan jalanan.
Semua berjalan sukses seperti yang kurencanakan. Motorku terbanting keras ke arah pembatas jalan. Masih kulihat timbulnya percikan api akibat gesekan keras antara aspal jalan yang panas dan fairing motorku. Duniaku berguncang keras.......
Berkali-kali kurasakan tubuhku terbentur benda keras yang kuyakini adalah pembatas jalan, hingga akhirnya tubuhku berhenti ketika membentur pohon palem di bahu jalan.
Sayup masih bisa kudengar keributan akibat ulah gilaku barusan.
Pandanganku menggelap saat kepalaku yang ditutupi helm membentur aspal dengan sangat keras. Kurasakan cairan panas menetes membasahi kepalaku
Gesekan antara kaki dan aspal menimbulkan perih yang luar biasa di kaki sebelah kananku.
Ku gigit bibir agar tak keluar suara yang tak kuinginkan saat kucoba menggerakkan kaki kananku. Tapi ternyata usahaku sia-sia
"Uggghhhhh....." Erangku kesakitan.
Aku masih mengerang kesakitan saat kurasakan tubuhku diangkat banyak orang.
"Cepat buka helm nya....."
"Kasih minum... Kasih minum...cepat... cepat...." Teriak seseorang yang tak ku tahu siapa untuk membuka helm yang kupakai.
Setengah sadar bisa kurasakan jari-jari yang kasar tengah mencoba membuka helm dari kepalaku. Usahanya tak lama membuahkan hasil. Helm berhasil dilepas dari kepalaku, hingga aku bisa melihat keadaan disekitarku waktu itu.
Pandanganku yang buram tak menyurutkan mataku untuk mencari sosoknya. Karena tanpa adanya dia,semua kekonyolan yang baru saja kulakukan akan kusesali seumur hidupku. Ternyata dia ada disana. Ya, James ada didekatku memegangi kakiku yang terluka dengan wajah yang menggemaskan (Red : cemas)
Aku membisu memandangi wajahnya saat kurasakan seseorang menyodorkan gelas berisi air kemulutku. Kuteguk air itu untuk membasahi kerongkonganku yang terasa kering.
KAMU SEDANG MEMBACA
JAMES
RomanceIni kisah cintaku dengan James Bule berkewarganegaraan Irlandia yang kukenal sebulan yang lalu....