Angin berhembus melewati jendela kamarku lalu menembus ke dalam selimut yang kupakai. Namaku Kenzo Fill, tapi biasa dipanggil dengan nama Andrew dan lebih senang jika dipanggil dengan nama itu. Alasannya karna aku tidak suka nama akhirku, itu sangat menjijikan yang selalu membuatku teringat dengan sosok Ayah yang meninggalkanku ketika aku masih balita. Sekarang umurku sudah menginjak 9 Tahun yang artinya aku masih anak anak. Cukup sampai itu saja perkenalan singkat dariku.
Saat kurasakan udara pagi bersarang di dalam selimutku aku pun terbangun dan disaat itu juga aku mendengar suara pamanku memanggilku kebawah. Pamanku bernama Heri dia sudah berumur 43 tahun dan sudah memiliki dua anak yang masih kecil namanya Chiko yang masih berumur 7 Tahun dan Evan berumur 5 Tahun. Istri Pamanku meninggal ketika melahirkan Andy dan disaat itu Paman Heri sedang ada tugas di Jakarta, jadi dia mengetahui hal itu ketika sudah pulang dari rapat client. Aku sudah tinggal di rumah Pamanku mulai dari aku umur 7 Tahun Ayahku sudah pergi dan menikah dengan wanita lain sedangkan Ibuku terlalu sibuk dengan pekerjaannya sehingga menitipkanku ke Pamanku, aku rasa alasan itu mengapa Ayahku memilih untuk meninggalkanku
"Kenzo ayo turun makan " ucap Pamanku dari lantai bawah lalu aku pun segera turun dari lantai atas ke bawah dibarengi dengan Wili dan Andy yang ikut turun juga.
"Abang baru bangun juga ya" ucap Andy dengan nada malas
"Iya nih soalnya tadi malam kelamaan nonton TV jadi lama bangunnya" ucapku dengan wajah tersenyum
"Waduh anak anak Bapak ini baru pada bangun semua ya, kalau masih diulangi mulai besok Bapak batasi ya nonton TV nya" Ancam Paman pada kami bertiga. Sebelumnya Pamanku sudah menganggapku seperti anaknya sendiri.
"Jangan pa!!" ucap kami serentak saat mendengarnya
"Yaudah, awas kalo diulangi lagi" ucap Paman
Lalu kami pun lanjut makan. Hari ini adalah hari Sabtu di sekolah kami hari Sabtu libur oleh sebab itu aku senang bersekolah disitu. Setelah makan aku berencana ingin mandi tetapi sayangnya kamar mandi lantai kami airnya macet dan ini baru pertama kalinya terjadi. Akupun bergegas turun ke bawah untuk memberitahu kepada Paman.
"Paman aku mau mandi tapi kamar mandi kami airnya macet" ucapku dengan kesal
"Uhm, yaudah nanti mandi bareng Paman aja soalnya Paman mau pergi ke supermarket bentar" jawab paman sambil mengakhiri cucian piringnya.
"Baik Paman" ucapku
Aku pun segera kembali ke kamarku untuk mengambil handuk dan bajuku lalu bergegas ke kamar Paman. Kulihat Paman sudah telanjang dan hanya memakai handuk di pinggangnya aku pun sedikit terpesona melihat badan pamanku yang kekar berotot dan tampan. Saat aku sedang memandangnya dari luar kamar, Paman melihat dan memanggilku.
"Kenzo, ayo masuk nak" ucap Paman dengan nada lembut
"Iiyyaaa, Paman" sahutku terbata bata karena aku gugup, apalagi ini kali pertamanya aku mandi dengan orang dewasa.
"Kamu kenapa, kamu sakit?" tanya Paman dengan wajah khawatir
"Enggak kok" jawabku tersipu malu lalu kulihat sekilas di cermin wajahku memerah, saat itu aku belum paham artinya
"Yaudah sini masuk biar kita mandi soalnya Paman mau cepat" ucap paman
KAMU SEDANG MEMBACA
Kenzo Si Anak Manis
FantasyMenceritakan tentang Kenzo seorang anak broken home yang tinggal di rumah Paman dari umur 7 tanpa disadari Kenzo menjadi seorang gay MOHON DIBACA CERITA INI KHUSUS UNTUK LGBT BAGI YANG TIDAK SUKA DI SKIP AJA‼️‼️⚠️