Lalu bisa kurasakan penis pak joko mencoba masuk ke lubang anusku aku hanya bisa teriak kesakitan di saat itu. Pak joko langsung menutup mulutku agar tidak terdengar energiku sudah habis aku hanya bisa pasrah saja atas perlakuan pak joko padahaku. Disaat penis pak Joko hampir masuk terdengar dobrakan pintu dari luar seketika pak joko langsung menghentikan aksinya dan memakai celananya. Tetapi terlambat pintu itu berhasil terbuka dan bisa kulihat wajah Papa langsung lari dan memelukku dengan erat diiringi dengan kepala sekolah yang masih ada di sekolah.
“Pak Joko perbuatan keji apa yang telah Anda lakukan pada dia” Bentak kepala sekolah kepada pak joko, seketika pak joko terdiam dan tiba tiba sebuah pukulan melayang dari papa melayang di wajah pak joko, pak joko pun terlempar ke lantai papa terus memukuli pak joko.
“Berani kamu lakuin hal kotor seperti ini kepada anakku” ucap papa dengan sangat marah
Perkelahian itu dihentikan oleh satpam dan kepala sekolah. Papa yang masih emosi masih mencoba ingin memberi pukulan lagi kepada pak joko.
“Pak joko sekarang ikut dengan saya ke kantor kepala sekolah segera” bentak kepala sekolah
Papa menangis karna khawatir terjadi sesuatu padaku, papa memakaikan baju dan celanaku lalu memelukku dengan erat.
“Maafin papa ya nak, andai papa datang lebih awal pasti ga bakal kaya gini” ucap papa sambil menangis dan memelukku erat
“hiks hiks hikss, pa kenzo sakit”
“Kenzo tadi diapaan sama bapak itu?” tanya papa sambil terus memelukku erat
“Tadi kenzo dilempar kelantai pa,hiks hiks, terus hiks tangan kenzo sama kaki kenzo hiks dipegang, hiks, terus mulut kenzo ditutup keras pa hiks” rengekku menangis apalagi kakiku sakit sekali karna dilempar ke lantai
“udah udah cup cup kenzo jangan nangis lagi ya” ujar papa sambil mencoba untk menenangkanku
Papa menggendongku ke kantor kepala sekolah lalu membaringkanku di sofa. Bisa kulihat pak joko dimarahi oleh kepala sekolah atas pencobaan pemerkosaan. Papa juga mencoba meminta keadilan agar pak joko dipenjara.
“Pak saya mau menuntut atas perilaku anda kepada anak saya, saya ingin dia dipenjara pak” ucap papa yang masih emosi
“Pak tolong jangan penjarakan saya, saya minta maaf. Saya masih punya anak dan istri yang harus dinafkahi” pak joko memohon sambil berlutut
“arghh singkirkan tangan najismu itu dari kakiku, perbuatanmu sudah kelewat batas intinya saya mau hari ini dia dipenjarakan” ucap papa yang masih marah
“Pak sebaiknya kita bicarakan baik baik ya” ucap pak kepala sekolah mencoba menenangkan suasana
“Tidak ada yang perlu dibicarakan lagi pak, saya tidak terima jika anak saya diperlakukan seperti pelacur. Jika yang diposisi anak saya adalah anak bapak, apa bapak masih ada niatan untuk tidak memenjarakannya?” bentak papa yang semakin emosi. Dan seketika suasana kantor kepala sekolah menjadi sunyi sehingga terdengar suaraku yang menangis.
“Baik kalau begitu keputusan ada ditangan bapak, dan untuk pak joko saya terpaksa memecat bapak” Pak kepala sekolah langsung mengarahkan pandangan pada pak joko
“Pak jangan pak saya masih punya anak pak di rumah” pak joko memohon keras kepada bapak kepala sekolah
Di saat itu juga Papa menelpon polisi untuk memenjarakan pak joko. Selang beberapa menit menunggu akhirnya polisi datang juga.
“Pak penjarakan dia segera, dia sudah melakukan pemerkosaan pada anak dibawah umur” ujar papa kepada polisi itu
“Apa bapak punya bukti” tanya pak polisi pada papa
“Saya punya bukti pak termasuk rekaman CCTV” sambung pak kepala sekolah
“Baik, kami akan segera memprosesnya, dan sebagai saksi siapa yang bersedia ikut dengan kami” tegas pak polisi
“Saya yang akan ikut pak. Dan untuk pak Heri Kenzo dibawa saja dulu ke rumah sakit takutnya dia ada kenapa-napa, tenang saja pak tidak usah khawatir saya akan memberi hukuman setimpal untuk pak joko” terang pak kepala sekolah
“Baik pak, terima kasih banyak” jawab papa
Lalu pak joko pun diborgol tangannya lalu dibawa masuk ke mobil polisi. Pak kepala sekolah juga ikut masuk sambil membawa bukti rekaman CCTV. Papa pun menggendongku ke arah mobil.
“Masih sakit?” tanya papa
“Hiks masih pa” rintihku kesakitan
“Yaudah kita ke rumah sakit ya biar diobati” usul papa
Aku pun mengangguk tanda paham selama di perjalan papa ada di bangku belakang bersamaku, jadi yang mengemudi adalah supir papa. Aku tidur di pangkuan papa dan masih bisa merasakan kakiku masih sakit, papa juga sambil mengelus pelan kepalaku. Sekilas bisa kulihat wajah papa yang sedih bercampur marah atas perlakuan pak joko kepadaku. Akhirnya kami sampai ke rumah sakit, tidak main main papa langsung membawaku ke rumah sakit terbesar di kotaku. Papa langsung bergegas menggendongku ke lantai 1, setelah dokter memberi aba aba papa bergegas menggendongku ke lantai 3 menggunakan lift dan mengantarku ke ruangan yang dibilang oleh suster. Setelah menunggu cukup lama akhirnya datanglah seorang dokter yang merawatku, dokter itu mulai melakukan pengecekan setelah dicek akhirnya kakiku diperban dengan kain kasa dan diberi obat.
“Gimana dok anak saya, apa ada yang sakit” tanya papa dengan cemas
“Setelah diperiksa, anak bapak lututnya lebam dan bengkak kemungkinan penyebabnya adalah lututnya terbentur oleh benda keras, apa anak bapak baru saja terjatuh” Tegas dokter itu sambil bertanya kepada papa
“Iya dok anak saya orangnya lasak jadi tadi pas main main lari jatuh jadi mungkin kebentur di lantai” papa pun menjawab dokter itu dengan berbohong
“Baik pak, kemumgkinan anak bapak ga bisa jalan dulu sementara karna jika tidak bengkaknya bakal makin parah” tegas dokter sekali lagi
Setelah selesai berobat papa kembali menggendongku ke mobil, selama di perjalanan papa mencoba mengihiburku tadi tidak ada satupun yang berhasil membuatku tertawa. Pada akhirnya aku kembali tertidur di pangkuan papa. Saat aku tidur aku terkadang terbangun dan melihat bapak menatapku dengan perasaan yang sama air matanya menetes di wajahku papa pun mengelapnya dan mencium keningku lalu mengusap kepalaku akupun tertidur. Sebelum tertidur lelap aku mendengar papa ngomong”Papa sayang sama kenzo”. Kami sampai di rumah pukul 05.24 aku disambut dengan Chiko dan Evan yang ikut khawatir juga.
“Abang kenapa?hiks” tanya Evan yang ikut menangis juga
“Abang kalo sakit bilang sama Chiko ya” tukas Chiko yang ikut sedih juga
“Abang gapapa kok tadi cuma jatuh aja, udah jangan nangis” jelas papa menenangkan Chiko dan Evan
Sesampainya di kamarku papa langsung membaringkanku
“Papa mandi dulu ya nanti papa datang lagi” tutur papa
Aku hanya menggangguk saja dan kembali tidur. Aku merasa trauma dengan kejadian tadi siang tapi aku sudah sedikit tenang karna pak joko sudah dipenjara. Akupun melamun hingga lamunanku pecah saat papa kembali
“Anak papa kenapa melamun udah jangan takut, tadi papa sudah dikabari polisi pak joko dipenjara selama 6 tahun jadi jangan takut ya” ungkap papa sehingga aku mulai semakin tenang dan mau berbicara lagi
“Pa Kenzo mau mandi, papa mau ga mandiin kenzo” pintaku pada papa karna aku merasa gerah apalagi tubuhku sudah bersentuhan sama pak joko
“Tapi kenzo kan lagi sakit”
“Kenzo mau mandi air hangat pak tubuh kenzo keringatan apalagi pas sama pak joko, jorok” lontarku pada papa
“Yaudah kalau itu mau kenzo” jawab papa
Papa langsung melepas pakaianku sehingga aku sudah telanjang seluruhnya, papa menggendongku menuju toilet lalu papa menyalakan shower air hangat. Papa memandikanku dengan lembut, papa menyentuh tiap jengkal tubuhku hingga menyentuh penisku
“Papa geli” rintih ku
“Oh iya maafin papa ya”
Papa lanjut memandikanku tanpa kusadari burung papa sudah bangun sedari tadi. Papa langsung memakaikan bajuku dan turun kebawah untuk membawakanku nasi ternyata chiko dan evan juga ikut. Akhirnya aku kembali tersenyum lagi aku merasa senang lagi setelah semua itu. Jam sudah menunjukkan pukul 09.00 Chiko dan Evan kembali ke kamarnya untuk tidur. Aku masih belum merasa ngantuk mungkin karna aku sudah tidur selama di perjalanan. Tiba tiba terdengar suara seseorang membuka pintuku dan ternyata itu papa.
“Papa ngapain kesini?”
“Papa mau tidur sama kenzo, soalnya papa masih khawatir, boleh kan?” tanya papa
“Iya pah”
Aku segera menggesar badanku agar papa bisa tidur di kasurku. Papa langsung memelukku erat dari belakang seakan ia takut kehilanganku. Aku kembali melamun, di lamunanku aku berpikir kenapa papa dan mama berpisah aku selalu sedih jika memikirkan itu tiba tiba kusadari ada tonjolan besar dan keras di pantatku. Aku yang meyadarinya melihat kebelakang tiba tiba papa mencium mulutku dengan lembut. Aku belum pernah mendapat ciuman selembut ini sebelumnya.
“Kenzo papa boleh minta sesuatu gak?”
“Minta apa pak”
“Papa lagi pengen”
“Maksudnya apa pah” tanyaku dengan polos
“Kamu mau ga puasin papa?” tanya papa, aku yang mendengar itu sontak takut karena pak joko juga bicara seperti itu
“Tenang aja kenzo, papa ga seperti pak joko” jelas papa meyakinkanku
“Kenzo takut pah”
“Jangan takut, dengar omongan papa kalau kamu puasin papa, kamu juga nanti merasa puas kok”
Aku yang mendengar itu mulai yakin, papa melepas semua bajuku dan hati hati pada lutut kiriku yang masih sedikit sakit sebaliknya papa juga melepas bajunya. Papa menyuruhku untuk mengulum penisnya tentu saja aku tidak bisa menolak karna aku menyukainya papa kembali mendesah keenakan kucoba memasukkan semua penisnya tetapi tidak muat
“Huek huek “
“Jangan dipaksa masuk semua kenzo” ujar papa
Aku kembali mengulum penis papa kembali papa mendesah keenakan. Tanpa kusadari jari papa menyusup masuk ke lubang anusku aku menikmatinya dan tiba tiba saja aku mendesah merasakan keenakan
“ah ah ah pahh enak” mendengar itu papa menambah satu jarinya ke lubang anus sehingga ada dua jari bersarang tapi aku merasakan sedikit perih ketika papa memasukkan jari yang kedua
“kenzo papa mau keluar nih telan ya” ucap papa
“CROT CROT CROT....... aarghhh kenzo papa keluar” aku kembali meminum sperma papa tapi yang kali ini sangat banyak sehingga tumpah membasahi badan dan kasurku
“enak pah” jawabku
Lalu papah berbaring dan menyuruhku duduk di wajah papa kemudian papa menjilat lubang anus aku merasa geli tapi keenakan tapi tak tega melihat papa menjilat lubang pembuangan kotoranku
“udah pa, itu jorok jangan dijilat”
“nggk kok, ga ada yang jorok di badan kamu” tutur papa yang kembali menjilat lubang anusku
Lalu papa menuntunku duduk di penisnya yang masih berdiri tegak dari tadi walaupun sudah mengeluarkan sperma.
“Papa masukin ya kenzo”
“penis papa gede banget nanti sakit pa”
“nggk kok, tapi kan udah dimasukin sama pak joko tadi siang” tutur papa
“gk jadi pa” jawabku
Mendengar itu papa kaget karna ini pertama kalinya aku mencobanya
“yaudah papa masukin pelan aja ya” ucap papa
Papa mulai memasukkan pelan pelan penisnya pada saat penisnya mencapai cincin anusku rasanya sangat sakit, penis papa sudah masuk sekitar seperempat lalu papa mendiamkan penisnya sebentar
“Pa udah, sakit” rintihku kesakitan
“Yaudah papa diamin aja dulu di lubang kamu biar lubang kenzo lebih nyaman”
Sekita 2 menit papa mendiamkan penisnya
“papa tambah lagi ya” tanya papa, aku hanya mengangguk saja tanda memberi izin
Papa mendorong lagi penisnnya hingga sudah masuk setengah aku merintih kesakitan karna papa ga mau ini terlalu lama papa langsung mendorong kuat penisnya hingga masuk semua di lubang anusku
“Udah pah hiks hiks, kenzo ga tahan sakit hiks” aku meringis kesakit, karna sakitnya lebih sakit daripada luka di lutut aku berteriak kesakitan karna sudah tidak tangan badanku terjatuh di atas tubuh papa
“Cup cup udah jangan nangis bentar doang kok sakitnya papa memelukku dari bawah hingga tubuh kami berhadapan papa kembali mengeluarkan jurus andalannya yaitu mencium mulutku dan mengelus kepalaku aku mulai sedikit tenang selama 7 menit.
“Udah boleh papa gerakin” tanya papa, aku mengangguk tanda setuju
Papa mulai menggerakan pelan penisnya hingga terasa sakitnya mulai kembali lagi
“Pahh sakit” papa kembali mendiamkan penisnya lagi agar lubang anusku bisa beradaptasi dengan penis papa yang sangat besar, papa juga ingin aku merasakan kenikmatan. Papa mendiamkannya hingga aku tertidur sebentar mungkin sekitar setengah jam. Tapi rasanya tidurku sangat enak saat penis papa masuk ke lubang anusku apalagi pelukan papa yang hangat. Aku terbangun dan kulihat papa tertidur lelap dengan penisnya yang masih menancap di lubang anusku, anehnya penis itu masih berdiri tegak selama kami tidur. Aku penasaran dengan omongan papa kalau nanti aku merasa keenakan. Karna penasaran kucoba untuk menggerakan pantatku naik turun rasa sakitnya sudah mulai hilang dan benar kata papa rasanya sangat enak aku pun mulai sedikit mempercepat tempo gerakan. Aku mendesah layaknya papa mendesah keenakan tapi saat aku semakin mempercepat gerakannya lubangku sedikit perih jadi aku menggoyang pantatku dengan kecepatan normal. Papa terbangun merasakan perlakuan yang kulakukan.
“Wah kenzo udah bangun, udah ga sakit lagi?” tanya papa
Aku pun menjawab “nggk pah udah enak sekarang”
“yaudah kamu aja yang gerakin ya, nanti papa yang goyangin kalau kamu udah cape”
Setelah 10 menit aku naik turunkan pantatku aku merasa sedikit cape
“Pa kenzo cape”
“Yaudah papa yang gerakin ya” jawab papa
Papa langsung memegang pantatku dengan tangan kanannya lalu tangan kirinya mendorong tubuhku supaya berhadapan dengan papa. Papa langsung menggoyang penisnya di lubang anusku rasanya lebih enak walau masih sakit tapi rasa sakit itu tertutupi dengan rasa nikmat.
“ah ah ah enak banget lubang kenzo sempit, penis papa dijepit” desah papa
Lalu aku mencium mulut papa, dirasa papa mengerti papa semakin mempercepat gerakan penisnya sambil lidah kami berciuman hingga air liurku ditelan papa begitu sebaliknya papa menelan air liurku. Sudah 30 menit kami dalam posisi ini, penis papa berdenyut dan semakin panas di dalam lubang anusku dan bisa kurasakan di perutku karna penis papa mentok semua masuk.
“Kenzo papa mau keluar arghhh, ah,ah,ah,ah” desah papa semakin keras
“ah papa enak pahh” aku semakin liar dan
“CROT,CROT,CROT,CROT” Papa mengeluarkan spermanya di lubang anusku disaaat itu juga penisku mengeluarkan cairan bening dan ternyata itu sperma hanya saja berbeda warnanya karna aku masih kecil. Penisku pun kembali lemas.
“Papa puas kenzo, makasih ya kenzo” ucap papa
“iya pah sama sama kenzo juga puas, tapi pah sperma papa kan keluar di lubang aku nanti aku hamil donk” aku sedikit panik
“ya enggak donk laki laki gabisa hamil” tawa papa
“owhh iya pah” tawa kami bersama
KAMU SEDANG MEMBACA
Kenzo Si Anak Manis
FantasyMenceritakan tentang Kenzo seorang anak broken home yang tinggal di rumah Paman dari umur 7 tanpa disadari Kenzo menjadi seorang gay MOHON DIBACA CERITA INI KHUSUS UNTUK LGBT BAGI YANG TIDAK SUKA DI SKIP AJA‼️‼️⚠️