Lalu aku pun masuk ke kamar mandi dibarengi dengan Paman dibelakangku. Saat sudah berada didalam aku pun segera membuka bajuku tanpa sehelai benang pun di badan sehingga terpampang tubuhku dengan kulit putih susu dan bersih. Akupun diam sejenak sampai terdengar sebuah suara berkata
“kok malah bengong ayo mandi” ucap Paman
“Eh iya Paman” jawabku
Pamanku pun membuka handuk yang dililitnya di pinggangnya dan bisa kulihat Paman hanya memakai celana dalam saja. Bisa kulihat tonjolan di balik celana dalam Paman setelah menyalakan shower Paman segera melepas celana dalamnya dan bisa kulihat burung paman yang masih lemas ukurannya kira kira sekitar 18 cm aku tercengang sebentar melihat ukuran burung paman yang jelas ukurannya berbeda dengan milikku yang hanya sekitar 6 cm.
“Paman, kok burung paman besar banget punyaku kok kecil” tanyaku polos
“haha, iyalah kan kamu masih kecil nanti kalo udah gede burung kamu juga ikut gede” jawab paman sambil tertawa melihat kepolosanku
“Pamanku aku boleh pegang ga” minta ku pada paman
“Ga boleh, burung kita itu ga boleh dipegang oleh orang lain” jawab paman dengan nada lembut
“Tapi aku mau pegang paman aku penasaran sekali aja boleh ya” pintaku sekali lagi memohon pada Paman karna rasa penasaranku
“Ga boleh lho, udah ayo cepat mandi” jawab paman mengabaikanku
Selama mandi aku pun cemberut bercampur marah karna Paman melarangku memegang burungnya. Bahkan ketika Paman berbicara aku cuma diam saja karna kesal kepada Paman
“Ayo sini pakai handuk” ucap pamanku
“Ayo sini keluar biar pakai baju” ucap paman sekali lagi
Aku tak menjawab dan hanya diam saja karna aku masih marah dan kesal pada Paman.
“Kenzo ngambek ya sama Paman?” tanya paman, tetapi aku tidak menjawab
“Kenzo kesal sama paman, iya?” tanya paman sekali
“Kenzo..... denger, burung kita itu ga boleh kita kasih tunjuk atau pun dipegang sama orang lain itu namanya ga sopan ok” jelas paman dengan nada halus
“Emang aku orang lain di mata Paman?, engga kan. Abis aku pengen pegang aja ga boleh” jawabku dengan perasaan marah dan aku pun mulai bete.
Paman Heri pun terdiam sejenak lalu mulai mendekat padaku dan membuka handuk yang dipakainya.
“Ini kamu boleh pegang tapi jangan lama lama ya soalnya paman mau ke supermarket” ucap Paman
“Serius Paman aku boleh pegang” tanyaku dan paman hanya mengangguk tanda setuju
Aku mulai memegang batang burung Paman. Perlahan aku mulai menggenggam burung paman tetapi kerena terlalu aku besar aku pun memegangnya dengan kedua tanganku. Lalu aku mendengar suara paman mendesis seperti kesakitan lalu aku pun menghentikan aksi ku.
“Kok berhenti” tanya paman padaku
“Ngga Paman, tadi aku dengar Paman kesakitan makanya aku berhenti” jawabku dengan rasa bersalah
“ohh itu Paman bukan kesakitan tapi keenakan” jawab paman sambil menodongkan burungnya dimukaku
“Ayo kocok lagi burung Paman” minta Paman padaku
Lalu aku pun mulai melanjutkan aksiku dengan menggerakan tanganku ke atas dan kebawah kalau kata paman itu artinya ngocok dan enak.
Sebentar saja aku mengocok burung Paman tiba tiba saja burungnya sudah membesar dari sebelumnya jika kuhitung panjangnya 24 cm lebih panjang dan tebal daripada saat burungnya lemas.
“Udah udah, berhenti nanti paman terlambat lagi ke supermarket” ucap paman sambil melepas tanganku
“Yah paman tapi aku masih pengen” jawabku dengan kecewa karna
“Udah itu, nanti keluar susunya” ucap paman sambil memakai baju
“Emang burung kita ada susunya paman?” tanyaku polos
“Yo ada dong susunya” ucap Paman
“Aku mau Paman nyoba susunya” pintaku pada paman
“Udah nanti malam aja paman mau ke supermarket dulu” ucap paman sambil memakaikan bajuku
“Oke deh, janji ya, tapi paman aku mau ikut ke supermarket boleh?” tanyaku kepada paman berharap diizinkan
“Iya Paman janji, yaudah cepat siap siap” ucap paman
KAMU SEDANG MEMBACA
Kenzo Si Anak Manis
FantasyMenceritakan tentang Kenzo seorang anak broken home yang tinggal di rumah Paman dari umur 7 tanpa disadari Kenzo menjadi seorang gay MOHON DIBACA CERITA INI KHUSUS UNTUK LGBT BAGI YANG TIDAK SUKA DI SKIP AJA‼️‼️⚠️