Wali kelasku

2.2K 25 3
                                    

Maaf ya semuanya,aku lama gk upload kelanjutan ceritanya karna lagi sibuk kerja ditambah kemarin sakit jangan lupa votenya ya☺️☺️
Untuk kelanjutan cerita ini aku upload nanti malam aja ya pasti kalian penasaran kan😊😃

Saat pagi tiba aku lihat Paman sudah tidak dikasurku akupun bergegas mandi kulihat kamar mandi di kamarku airnya sudah lancar jadi akupun bergegas mandi. Selesai mandi kulihat jam menunjukkan pukul 06.30 aku langsung memakai bajuku lalu membawa tasku dan turun ke lantai bawah kulihat Paman sudah bersiap siap ingin pergi ke kantor dengan pakaian rapi dan sarapan sudah tertera di meja makan.
“Paman Chiko sama Evan mana?” tanyaku pada Paman sembari menikmati hidangan di meja makan
“Chiko sama Evan masih di atas” jawab Paman
“Oh iya, selamat ulang tahun ya Kenzo, semoga kenzo jadi anak baik gk nakal nurut sama orangtua jadi anak yang pintar juga ya” ucap paman dengan wajah tersenyum sambil memberikan kado padaku. Akupun lantas kaget aku saja tidak ingat kalau sekarang aku ulang tahun. Tiba tiba dari belakang Chiko sama Evan datang membawakan kue ulang tahun bertuliskan 10 yang artinya aku sudah berumur 10 Tahun. Akupun lantas menangis karena tidak menyangka bahwa masih ada orang yang peduli padaku. Aku pun langsung meniup lilin itu dan segera memotong kue kusuapi mereka satu persatu aku senang sekali rasanya.
“Makasih banyak ya Paman,Chiko,Evan udah ingatin ulang tahun kenzo” ucapku sambil menangis karena senang
Chris dan Evan pun pergi ke mobil duluan, saat aku ingin menyusul mereka tiba tiba Paman memanggilku.
“Kenzo ini mama kamu ada nitip kado sama kamu, kata mama kamu dia gabisa datang karna ada urusan kerja jadi dia kirim kadonya”
Aku sebenarnya sudah ada rasa benci kepada mamaku karna dia lebih mementingkan pekerjaan daripada anaknya sendiri. Sepertinya rasa benci kepada mamaku sudah hampir sama bencinya dengan ayahku, aku pun menolak kado pemberian ibuku.
“Kenzo ga boleh gitu, mau gimana pun mama kenzo dia itu tetap mama kenzo” jelas paman sambil mengusap kepalaku. Lalu tiba tiba paman mengecup bibirku, akupun sontak kaget cukup lama paman menahan kecupannya lalu diapun melepasnya.
“Kenzo lupa ya yang paman bilang tadi malam” tanya paman, akupun bingung sebentar lalu teringat kalau aku bisa memanggil Paman dengan sebutan Papa.
“Nggk kok Pa” jawabku dengan wajah tersenyum
“Yaudah ayo berangkat ntar terlambat”
“Oke pa” jawabku
Di perjalanan kami pun bercanda riang hingga tak terasa jarak kami ke sekolah sudah hampir sampai. Jarak dari rumah kami ke sekolah itu cukup jauh oleh sebab itu kami selalu diantar oleh paman eh Papa maksudnya. Akhirnya kami sampai di sekolah, sebelum turun papa selalu menasehati kami supaya belajar dengan baik dan jangan nakal di sekolah lalu kami pun menyalim papa lalu pergi ke sekolah.
“Kenzoooooo........” teriak seseorang, ya dia adalah temanku namanya Zaki, dia adalah teman terbaikku dari kelas 1 SD hingga sekarang.
“Selamat ulang tahun, kuenya mananya?” Tanya dia dengan tidak tau diri
“Lahh, Harusnya aku kan yang nanya, kado kamu mana” Tanyaku balik
“Hehe, tuh udah diatas kadonya” jawab dia sambil tertawa
“Di atas mana?”
“Ya kado aku doa, tuh udah terbang di atas” jawab dia sekali lagi
“ehhhhh kirain ntah apa” kesalku
Kami pun bergegas pergi ke kelas, sesampainya di kelas aku disambut temanku, mereka mengucapkan ucapan ulang tahun dan memberi kado padaku aku senang sekali rasanya. Tanpa kami sadari Pak Joko sudah masuk ke kelas kami pun segera kembali ke bangku kami masing masing, suasana kelas hening. Pak joko adalah wali kelasku sekaligus guru matematikaku. Dia terkenal sebagai guru paling ditakuti di sekolah umurnya sekitar 50 Tahun dia berbadan gemuk dan wajahnya yang jelek yang membuatnya sangat ditakuti di sekolah. Entah mengapa aku mendapatkan wali kelas seperti pak joko di kelas 4.
“Bukannya udah bell kok ribut” tanya pak joko dengan nada tinggi. Tak ada satupun yang berani menjawab, akhirnya kuputuskan untuk menjawab Pak joko apalagi kejadian ini karnaku yang sedang ulang tahun.
“Tadi teman teman lagi rayain ulang tahun aku pak” jawabku terbata bata karna takut mendapat gamparan.
“Oh gitu selamat ulang tahun ya” aku kaget dengan reaksi bapak itu karna seperti tidak biasanya.
“Makasihhh Pak” jawabku
Suasana kelas kembali normal dan pak joko kembali mengajar. Selama pelajaran berlangsung pak joko selalu memperhatikanku dengan tatapan aneh dibarengi dengan senyuman dengan kumis di atasnya. Tak terasan bell istirahat berbunyi bergegas pergi ke kantin tiba tiba pak joko memanggilku
“Kenzo, nanti sepulang sekolah jumpai bapak di ruang BK” ucap pak joko yang membuatku kaget karena bertanya tanya apakah aku nanti dapat masalah?
“Kenzo ada salah ya Pak?” tanyaku pada pak joko
“Nggk, bapak Cuma mau minta bantuan kamu buat koreksi nilai ulangan kelas 3 ga lama kok” jawab pak joko yang membuatku sedikit lega
Lalu pak joko pun kembali ke kantor lalu aku pergi ke kantin dengan Zaki. Setelah 15 menit berlalu bel masuk pun berbunyi murid murid segera bergegas kembali pelajar pun berlanjut tak terasa sudah waktunya pulang aku pun segera menemui adik adikku.
“Chiko, Evan tunggu abang ya soalnya abang tadi dipanggil guru tadi jangan kemana mana ya kalo, soalnya papa udah mau datang”
“Abang mau ke kantor guru?” tanya Chiko \
“Nggk tadi dipanggil ke ruang BK” jawabku
“Abang ada masalah?”tanya chiko panik dan khwatir
“Nggk kok, Cuma mau koreksi nilai ujian aja” jawabku lagi menjelaskan
Lalu aku pun bergegas ke ruang BK, sesampai didepan ruang BK kulihat tidak ada guru lalu kuperiksa kantor guru semuanya sudah pulang. Tiba tiba pundakku dipegang oleh seseorang akupun berbalik, dan ternyata itu adalah pak joko.
“Bapak bikin kaget aja” ucapkku kesal
“Abis kamu mondar mandir, lagi cariin siapa?”
“Cariin bapaklah tadi aku cek ruang BK gk ada makanya aku ke sini “
“Yaudah ayo ke ruang BK” ajak pak joko
Sesampai di ruang BK Pak joko langsung mengunci pintu akupun sedikit heran dan bingung kenapa harus dikunci
“Pak lembar ujiannya mana?” tanyaku pada pak joko sambil mencari tumpukkan kertas yang dimaksud pak joko
“Sebenarnya bapak nyuruh kamu ke sini buat muasin Bapak, soalnya kamu ganteng, putih bersih lagi” ucap pak joko sambil membuka kemejanya
“Maksudnya gimana pak, kenzo ga paham” tanyaku sedikit takut
Pak Joko pun segera mendorongku hingga aku terjatuh di lantai. Kulihat pak joko membuka celananya dan terpampang lah penis pak joko yang kecil ukurannya sekitar 15 cm pak joko pun menodorkannya ke wajahku seakan menyuruhku untuk mengulumnya. Akupun menolak karna penis pak joko sangat kotor dan bau bisa kulihat ada daki di batangnya tapi pak joko memaksa. Akupun menolak hingga pak joko melepas celanaku.
“Jangan pak, kenzo ga mau” mintaku memohon sambil menangis kepada pak joko
“Udah diam aja napa, biar cepat selesai” bentak pak joko
Pak joko memegang tanganku dan menahan kakiku hingga aku tidak bisa melawan lagi. Pak joko menggesek gesekkan penisnya di anusku terlihat pak joko ingin memasukkannya. Tubuhku yang kecil sudah tidak bisa melakukan perlawanan lagi akupun hanya bisa menangis.

Kenzo Si Anak Manis Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang