Dua sejoli yang sedang kasmaran itu berjalan menuju rerumputan yang tak jauh dari area sekolah, perempuan yang di gandeng lelaki itu terlihat gelisah melihat ke sekeliling saat lelaki itu berhasil melepas kancing bajunya, si kembar gemoy itu nampak ingin keluar dari tempatnya , payud*r* perempuan itu memang besar sekitar ukuran 36 tergolong besar untuk anak SMA seumurannya , tanpa pemanasan lelaki itu memasukkan k*nt*lnya dengan paksa, k*nt*lnya memang besar dan panjang..huh berurat sudah Ng*c*Ng sejak jam pelajaran berlangsung.
"Haaaa.. aku gakuat perutku sakit, kenapa dia selalu melakukannya dengan kasar sih?"
"Plok! Plok ! Plok !"Suara penyatuan mereka tanpa jeda.
"Hah, sial! Kamu enak banget sayang!"
"Hmmmmhhh...ahhhh"
Lelaki itu melakukannya dengan tergesa-gesa karena jam istirahat tinggal 15 menit lagi, dia tak memperdulikan perempuan itu yang menggila karena di gemp*rnya secara ugal-ugalan tanpa jeda. Perempuan itu hanya bisa menahan des*h*n yang tertahan dan nafasnya terlihat tersenggal-senggal karena cepatnya gerakan itu. Mulutnya menjadi serakah dan mencium kasar si gemoy perempuan itu secara bergantian hingga kissmark merah itu terlihat jelas di bagian dada dan area sekitarnya, tak butuh lama akhirnya lelaki itu mencapai klim*ks dan menyemburkan sp*rma di wajah perempuan itu.
Tubuh perempuan itu terkulai, wujudnya berantakan baju kini menjadi kusut dan berdebu, si kembar gemoynya yang keluar dari tempatnya , dan bagian me*m*knya yang terlihat memerah karena di perlakukan kasar.
"Makasih ya sayang"Ucap lelaki itu sambil merapikan celananya.
"Ke kelas yuk, keburu bel"Ucapnya lagi tanpa menoleh ke perempuan yang habis di lecehkannya.
"Aku ga kuat, kamu bisa bawa aku ke UKS ga?"Nampak wajahnya memang pucat.
"Masa kamu kayak gitu aja lemes sih?"Nadanya terdengar enteng.
"Kamu..."Sekelilingnya tiba-tiba terlihat gelap
Perempuan itu pingsan lelaki itu terlihat panik dan segera merapikan pakaian perempuan itu lalu membawanya ke UKS. Saat itu di UKS kebetulan sedang tidak ada orang hanya ada petugas piket jaga.
"Kenapa ni cewek jadi lusuh gini? Habis di pe*k*sa kah?"
"Huh, jelas pasti ni cowok br*ngs*k yang udah ngapa-ngapain dia. lihat tuh, wajahnya aja pucat pasi!"
"Gila! Dia hamil!"
Petugas itu menghela nafas panjang menatap lelaki itu sebelum berbicara, lelaki yang name tag nya bernama Anggara itu mengernyitkan dahi.
"Dia hamil sekitar 1 atau 2 Minggu aku belum bisa memastikan umurnya dengan pasti tapi, dia benar hamil."Nadanya terdengar kesal.
"Lalu apa yang harus aku lakukan?" Dia mengekor petugas itu.
"Kamu datangi orang tuanya pertangung jawabankan perbuatanmu."Ucapnya yang merapikan alat medis.
"Kamu gila?Aku masih sekolah!"Dia mendorong kuat tubuh petugas itu.
"Hey! Kamu pikir perempuan ini sudah tua? Dia tidak bersekolah? Perempuan yang kamu rusak ini adalah berlian ayahnya!"
"..."Dia menunduk.
"Kalau kamu nggak mau dia hamil, kamu harusnya nggak menanam benih di perutnya!"
"Dasar anak muda jaman sekarang taunya ng*w* pas jadi bayi buru-buru panik"
"Makannya jangan terima enaknya doang, ya terima resikonya."Dia memencet tombol telepon.
"Ya halo!"
"..."
"Apakah ibu Isa kosong? Saya ingin ibu Isa datang ke UKS segera."
"..."
"Terimakasih Bu."
"Kamu ngapain telfon ibu Isa? Kalau dia tau.."
"Uhukk! Uhukk"
Petugas itu membawakan air untuk di minum perempuan itu, dia melotot saat tau siapa petugas jaga itu.
"Dia kan kakak senior yang aku taksir waktu SMP!"
"Apa kamu masih pusing?"Mata mereka saling bertatap
"Ti-tidak."Dia memalingkan wajahnya.
"Pasti kak Ovi tau aku hamil!"
Tak lama setelahnya Bu Isa datang, tak butuh waktu lama untuk memahami situasi saat petugas yang bernama Ovi itu menceritakan sedikit kejadian. Ibu Isa terlihat marah besar dan memarahi keduanya Ovi yang melihat itu merasa kasihan dengan si perempuan karena dia sedang hamil dan sang bapak egois.
Lanjut part 2? komen..
KAMU SEDANG MEMBACA
Big Oops | 18+
Short Storysange ? sini baca ceritaku ayang, dijamin ena-ena 🤤 cuman oneshoot gais, komen yang pengen di bikinin story di komentar author sering cek komentar kok, kasih kritik dan saran yagesyaaaa💦💦