8

128 13 0
                                    

Beberapa karyawan dari perusahaan ini mengenal Sabrina sebagai istri dari Razan seorang Presdir dikantor ini, karena beberapa dari karyawan ini sudah diundang ke pernikahan Razan dan Sabrina.

Disapa berkali-kali, tidak lelah untuk membalas bahkan hanya tersenyum kepada semua orang. Sampai ada satu orang yang menghadangnya diluar pintu kantor,

"Cari siapa ya?" Tanya perempuan ini, perempuan berpakaian rok pendek dan heels tinggi. Cantik, Sabrina akui itu.

"Saya?" Sabrina nunjuk dirinya sendiri, perempuan itu ngangguk.

"Saya, cari Razan"

"Oh pak Razan, ada perlu apa ya?"

"Gak ada sih, cuma mau ketemu aja"

"Pak Razan lagi meeting, gak bisa diganggu" gitu katanya, Sabrina juga lihat beberapa karyawan mau hampirin Sabrina tapi ia tahan.

"Sampai jam berapa ya?" Tanya Sabrina,

"Kurang tau kalo itu mba, ditunggu aja — saya permisi" lalu perempuan itu pergi, Sabrina langsung berjalan masuk ke ruangan Razan melewati karyawan kantor yang melihatnya sedari tadi.

"Gapapa, dia gak tau" gitu kata Sabrina kepada karyawan yang ngerasa gak enak karena Sabrina ditahan diluar.

"Kak Sab!!" Teriak Oji, ditangannya ada gelas.

"Apa tuh?"

"Teh, mau?"

"Es kopi maunya, ada gak?"

"Ada kalo buat lu mah kak,  sebentar gue buatin"

"Makasih Ji"

"Sama-sama ka"

Pintu ruangan Razan dibuka, lelaki itu sibuk sekali dibalik komputer. Wajahnya pun kian serius sampai Sabrina diri disebelahnya, lelaki itu tidak menoleh sedikit pun.

"Sibuk banget" celetuk Sabrina, Razan noleh.

"Gak mau dipeluk aku" sambung Sabrina pas liat Razan udah rentangin tangan mau peluk dia.

"Tadi didepan aku ketemu cewek" Sabrina mulai cerita, sambil duduk di sofa ruangan Razan.

"Cewek siapa?"

"Kayaknya baru, gak tau aku. Aku ditahan didepan—" Razan langsung liat ke arah Sabrina pas denger istrinya itu ditahan.

"Siapa?" Tanya Razan,

"Gak tau, aku gak kenal. Kayaknya baru, gapapa"

"Emang gak ada yang bilangin kalo kamu istri aku?"

"Ada, cuma aku gak mau. Biarin aja"

Pintu ruangan Razan diketuk, ternyata yang masuk adalah Oji, teman dan juga asisten Razan. Dengan tangan menggenggam gelas putih permintaan Sabrina tadi, perempuan ini senang sekali menyambut es kopinya itu.

"Apa itu?" Tanya Razan,

"Kepoo...." Sahut Sabrina, Oji duduk aja disofa gak jauh dari Sabrina. Gak mau ikut campur.

"Itu apa sayang?"

"Es kopi" Razan noleh ke Oji, wajahnya udah gak enak kayak mau ngomel.

"Yang mau kak Sab, lu mau salahin gue?" Potong Oji lebih dulu sebelum Razan ngoceh.

"Gapapa sayang, sekali-kali" Razan gak suka banget Sabrina minum kopi karena sering banget perempuan ini ngalamin jantung dag dig dug sehabis meminumnya, kalian ada yang ngerasa kayak Sabrina juga gak?

"Gak suka aku"

"Iya, terakhir" jawab Sabrina, tapi wajahnya senyam-senyum ke Oji kayak lagi ngeledekin Razan.

THE PRETTIEST SABRINA (gettin married)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang