15

218 18 2
                                    

"Sayanggg" teriak Razan, Sabrina yang gak pernah dengar suaminya teriak itu langsung keluar kamar dan mencari lelaki itu.

Sialnya, hari ini Razan mabuk. Malam ini. Sepertinya lelaki itu bertemu semua koleganya dan disajikan miras.

"Sayangggg" teriaknya lagi,

"Apaaa???" Sabrina hampirin Razan yang udah gak jelas banget pakaiannya, wajahnya kian lusuh.

"Kenapa minum gini sih?!" Sambung Sabrina,

"Aku gak minummmmm"

"Minta maaf sama kamu" tiba-tiba banget Razan ngomong gitu karena emang tadi tuh keduanya kan ribut dikantor.

"Aku maafin" balas Sabrina,

"Aku bantuin naik keatas, kamu liat anak tangganya ya" sambung Sabrina.

Sepanjang jalan naik ke atas kamar, banyak banget kalimat-kalimat yang diucapin Razan ya Sabrina cuma bisa iya-iya aja karena dia tau tuh pasti besok suaminya ini juga gak bakalan inget sama apa yang diucapkan.

"Aku mau punya anaaakk..."

"Tapiii... Kammuuu masihhh mau kerjaaaa"

"Kamuuu jadi ibuu ajaaa"

Itu yang diucapkan Razan barusan, Sabrina yang lagi bantu lepasin kancing baju Razan langsung termangu. Suaminya ini! Ngomong dari hati gak ya?

"Sabrinaa" tiba-tiba tangan Sabrina ditahan,

"Aku mau punya anak" ucapnya dengan suara pelan sekali, lebih tepat seperti sedang berisik.

"Kamu mau gak punya anak?" Sabrina ngangguk, Razan senyum dengan mata menyipit.

Setelah tangan Sabrina dilepas, perempuan ini kembali membuka kancing baju Razan. Sampai ia bisa melihat tubuh bagian atas tanpa apapun, tubuh ini sering Sabrina lihat dan hanya ia yang bisa lihat.

"Zan, pake baju"

"Bukan Razan, ini daddy!" Langsung heran Sabrina dengernya.

"Panggil aku Daddy" suaranya berat banget, Sabrina merinding dengernya.

"Oke Daddy, pake baju dulu"

👽

"Razann, bangun itu didepan ada yang pencet bel" panggil Sabrina dari kamar mandi, dia teriak kenceng biar suaminya itu bangun. Asik tidur sendirian padahal udah jam 8 lewat.

"RAZAAANNNN" teriak Sabrina lagi, lelaki itu bangun terkejut.

"Hmmm... Apa?" Matanya susah banget dibuka, kayak udah di lem. Jadi Razan duduk dalam keadaan matanya meremang.

"Itu dibawah ada yang pencet bel, tolong bukain. Siapa itu"

"Iya"

Sabrina dari tadi pagi ngerasa mual banget, pusing juga kepalanya. Gak tau kenapa, makanya daritadi dia duduk di kloset kamar mandi soalnya capek banget udah 5x bulak balik buat muntah yang gak ada apa-apanya.

Karena 10 menit Razan belum balik ke kamar, Sabrina turun kebawah sambil nanya itu siapa yang dateng sepagi ini?

Dan wajahnya berubah tanpa ekspresi, disana tuh ada Oji dan juga Ivy. Gak tau ngapain si Ivy ikut kesini.

"Kak Sab maaf ya pagi-pagi, gue ada perlu sama bang Razan"

"Ada perlu apa?" Sabrina jalan mendekat ke sofa yang dimana disana ada Ivy dan juga Oji.

THE PRETTIEST SABRINA (gettin married) SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang