aku pulang

151 12 1
                                    

22.07

operasi masih berlanjut,echi tidak ingin pulang dia ingin menginap di rumah sakit untuk menunggu gin

"kak ginn" ucap echi berkaca²,mata echi sungguh sembab dan merah karena terus menangis
"mia? aku harus bilang gimana ke dia"

echi capek,banyak pikiran

00.56

echi masih saja menunggu di kursi depan ruangan operasi,banyak suster yang menyuruh echi untuk pulang tapi dia selalu menolak,gila bet gila

"huhhh" echi menghela nafas

'hah aku dimana,kak- KAK GIN'
echi berlari dan dapat dia lihat ada laki² bersurai coklat didepannya
dan echi langsung memeluknya erat.

"chi,ikhlas ya" perlahan laki² itu menghilang dan menjadi panel² kecil yang bercahaya

'h-hah GAKKK GAKKKK'

"DEKK??"
"KAK GIN HIKSS GAMAUUUU"
echi memeluk suster yang berada di sampingnya
'huhh pasti dia mimpi buruk,kasihan sekali' batin suster itu dan dia menenangkan echi.

echi pun tertidur,suster tadi sempat mengambilkan echi bantal dan selimut untuk echi agar echi nyaman

07.30

gadis bersurai ungu itu terbangun
"hah,KAK GIN MANAA" ucap echi pdhl baru bangun,dan dia pun pergi ke pintu ruangan operasi dan dapat dia lihat,gin masih belum selesai
"kak gin...,kak gin bisa" ucap echi dan air matanya terjatuh dan membasahi pipinya.

"ibu janji,ibu akan menyelamatkanmu"

echi sebenarnya tidak ingin meninggalkan gin tapi dia harus menjemput adik dari gin,gin sendiri kan yang minta

echi pulang ke rumahnya,dan membersihkan diri,isi kepala echi hanya gin dan gin dia sekarang tidak fokus untuk melakukan apapun

echi sampai dibandara pukul
08.50
btw echi udah dikasih lihat fotonya mia sama gin,jadi echi tau mia yang mana.

skip
"ah itu mia" echi pun menghampiri mia,"halo miaa" ucap echi dengan senyumannya meskipun matanya sangat lelah dan sembab
"eh iya ini siapa?" tanya gadis bersurai putih itu
"aku echi temennya..kakakmu"
jawab echi

"Ohhh kak echii iya² aku habis dikasih tau kakak kalo yang jemput aku bukan dia melainkan cewek soalnya dia sibuk" ucap mia bersemangat,"iyaa" jawab echi
"emm kak echi kakak sibuk banget ya soalnya chat aku gak dibales,biasanya dia selalu bales kalo aku chat"
jawab mia sedih,jujur dia punya firasat yang tidak enak.

"huhh iya mia kakak kamu lagi berjuang" ucap echi menahan air matanya,"EH KAK ECHI KENAPA"
panik mia karena mata echi berkaca²
"ah en-engga" ucap echi mengusap matanya "ayo pulang" ajak echi
"ayoo" jawab mia,mereka pun pulang

"mia pulangg" ucap mia saat masuk rumah,"mia udah makan?"
tanya echi "udahh kok" jawab mia
"oke kalo begitu kamu mandi dulu gih ini barang²nya biar kak echi pindahin" jelas echi
"ehh gausah kakk aku aja"
tolak mia gak enak
"udah gapapa" tegas echi dan mia pun mengangguk lalu ia pun mandi

setelah mandi mia pergi ke ruang tamu dan dia menemui gitar kasukaan kakaknya
"kakak.." lirih mia sambil mengusap gitar milik gin.

"kakak dimana?"

aku mengelus rindu dipojok do'a
sebelah harapan,kau menepi di hati,rindu mengalir dalam dada yang luhur.

kau sebagai cinta dan kekasih yang hadir dalam puisi. Bayanganmu
menggema saat kepala diatas bantal.

senyummu melabui kisah bermakna kasih di setiap napas saat subuh pica di langit.

gemetar jemariku menuliskan namamu di bait-bait puisi. Bukan lagi perihal puisi,ini perihal rindu yang santun. Air mata tergenang
di kelopak mata,aku memanggil namamu dalam puisi ku.

kak,sambut aku dengan bahasa cinta pada harapan yang luhur nan abadi. Izinkan aku memelukmu dengan imajinasi, syair ini tak seindah nasehatmu, puisi dari sabar lalu sadar, hingga aku paham
kau adalah obat dari segala luka.

Malam di teras sunyi, aku tergelias
rindu beraskan cinta. Gelisah terhempas di kesunyian malam,
kunantikan wajahmu dalam diam yang santun.










tbc
gatau anjir pdhl mah belum ketemu beberapa jam udah rindu²an,EHEK
SSA
suka suka author rowrrr





osis itu milikkuuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang