Saat Yuri membuka mata , ia masih merasakan seseorang memeluknya . Siapa dia? Saat Yuri memperjelas matanya , ia baru tahu orang itu adalah Tomoyuki!!! Yuri melihat Tomoyuki pingsan dan langsung berdiri dan bingung apa yang harus dilakukannya . Sesaat kemudian ia mengangkat Tomoyuki tetapi jatuh terus. Semua orang di sana melihat kejadian itu . Tiba-tiba yuri berteriak " apakah tidak ada yang mau membantu ? " semua orang terdiam . " baiklah , aku bisa sendiri " ucap Yuri. Yuri benar-benar mengagkat Tomoyuki walaupun terkadang ia terjatuh . Saat sampai di tepat perawatan siswa , para sensei memanggil dokter .Yuri menangis sangat kencang meskipun dokter sudah berkata bahwa Tomoyuki baik-baik saja . Sesaat kemudian Tomoyuki sadar dan yang pertama dilihatnya adalah Yuri yang menangis keras . " diamlah , kau sangat berisik . " Yuri melihat ke arah Tomoyuki dan berkata " kau sudah sadar ? Apa kau baik-baik saja ? Kau masih ingat aku ? Ini angka berapa ? " tanya Yuri yang masih menangis sambil menunjukkan angka 1. " jangan terlalu banyak bicara , aku pusing mendengar tangisanmu ! " " saya sudah menyuruh agar teman anda untuk diam karena akan mengganggu pasien , tetapi ia tidak mau dia dan terus berkata ini salahku " ucap dokter " ah , iya saya mengerti , dokter boleh pergi sekarang ." Jawab Tomoyuki . " baiklah " jawab dokter sembari meninggalkan Yuri dan Tomoyuki berdua. " sekarang kau boleh pergi dan .. ini bukan salahmu " ucap Tomoyuki dingin kepada Yuri . " bagaimana aku bisa pergi sementara kau masih di sini ? tidak , ini salahku" ucap Yuri terisak. " aku bisa sendiri , terserah kalau kau menganggap ini salahmu " jawab Tomoyuki dingin " tidak , aku ingin di sini . Mengapa kau membantuku tadi ? Seharusnya aku yang terkena rak itu " ucap Yuri . Itu pertanyaan yang ditakutkan Tomoyuki karena ia masih belum mempunyai alasan untuk itu . " hanya kebetulan " ucap Tomoyuki " aku tidak per.. " belum sempat Yuri menyelesaikan kalimatnya , Tomoyuki memotong " jangan terlalu banyak bicara atau keluar dari sini " ucapnya . Yuri terdiam karena ingin tetap di sana , ia ingin memastikan Tomoyuki baik-baik saja .
-
-
-
Saat mereka berdua kembali kekelas , semua murid melihat mereka berdua.
Tomoyuki jalan dengan santai meskipun ia tahu ia sedang dilihat banyak orang sedangkan Yuri malah merasa aneh dilihat banyak orang .
-
-
-
Saat pulang sekolah Shintaro menghampiri Yuri . " kudengar Tomoyuki menolongmu dan kau mengangkat Tomoyuki ke ruang perawatan siswa ? " tanya Shintaro . " ya , kenapa ? oh ya ,Tadi sewaktu aku meminta tolong kepada orang-orang di perpustakaan , kenapa tidak ada yang mau membantu ? " tanya Yuri . " tidak apa-apa hanya jarang sekali Tomoyuki mau menolong orang. Baru kenal lagi . Oh , itu karena Tomoyuki jarang sekali mau di sentuh. Makanya mereka tidak mau membantu , mereka takut . Dan ini malah dia yang menyentuh , makanya aku bingung sekali . " jawab Shintaro " oh " jawab Yuri . " Yuri ... Yuri ... " tiba-tiba ayah yuri memanggil dari mobil . " oh , ayah , aku pulang duluan Shintaro " kata Yuri " ha'i " ucap Shintaro .
-
-
-
" bagaimana sekolahmu ? Lalu , siapa dia ? " tanya ayahnya di mobil " sekolahku baik . Ah , dia Shintaro , temanku . " jawab Yuri " oh , begitu . Eh , kenapa lututmu ?? " tanya ayahnya ketika melihat lutut Yuri banyak luka yang masih berdarah Yuri baru tersadar ketika melihat lututnya banyak luka yang masih belum di obati , ia baru ingat saat ia mengangkat Tomoyuki tadi . " ah , tidak apa-apa ayah ." Jawab Yuri .
Bersambung