(ini pov garlen)
Garlen Octaviano. Adalah seorang siswa SMA Chandra high school, Dia tinggal di apartemen, hidupnya selalu kesepian, namun ada seseorang wanita yang datang ke hidup dia, yaitu, Celine Stephanie, mereka sudah berteman sejak SMP, jadi pantas kalau Arlen jatuh cinta pada Elin.
Di pagi hari yang cerah, hari ini adalah hari kamis, hari Arlen piket di kelasnya, jadi dia bangun pagi, untuk bersiap siap, dan menjemput elin.
Arlen dan elin sudah biasa berangkat dan pulang bareng sekolah.
Sesampainya di sekolah, elin dan Arlen pun masuk kedalam kelas, (sekelas btw), sebelum waktu pelajaran dimulai, Arlen akan piket terlebih dahulu.
Setelah selesai piket kelas, Tiba tiba dari arah pintu ada salah satu murid, kebetulan dia habis menginjak lumpur, jadi, lantai yang tadi sudah bersih, menjadi kotor kembali, gara gara murid itu.
"Ah elah elu, udah gue bersihin juga ah, jadi harus ngulang lagi kan" marah Arlen
"Iya iya maaf" kata murid itu
"Bersihin dulu Sono sepatu lu" suruh Arlen
Mau tidak mau, Arlen harus membersihkan lantai itu, kalau tidak, habis dia diomelin guru.
Setelah selesai mengepel lantai, selang beberapa menit, pelajaran dimulai, Arlen dan elin memperhatikan guru dengan fokus.
Pada saat jam istirahat, elin keluar kelas terlebih dahulu, dan dia membawa kotak bekal.
Arlen mengikuti elin, ternyata ke arah kelas "XI MIPA 01", Arlen mengintip dari jendela kelas.
"Kak, aku ada bekal buat kakak, di makan ya" kata elin sambil memberikan bekal itu kepada kakak kelasnya
"Makasih, tapi gue udah kenyang, maaf ya" tolak kakak kelas itu
"Yaudah kak, gapapa, aku pergi dulu ya" ucap elin membawa bekal dan keluar dari kelas itu.
"Kok lu tolak den? Lucu gitu orangnya" tanya salah satu murid kelas sama
"Halah Ga dulu dia mah, nachia nomor 1 bro" ucap Raden.
Mendengar itu, Arlen pergi dari depan kelas itu, dan berniat untuk pergi ke rooftop saja, sebelum itu dia kembali ke kelas untuk mengambil headset dan handphone nya.
Setelah sampai di rooftop, dia memakai headset dan mulai mendengarkan lagu
Aku Yang Jatuh Cinta - Dudy Oris.Lagu itu sangat menggambarkan percintaan dirinya, dia sangat mencintai elin, namun elin tidak sadar bahwa Arlen mencintainya.
Elin malah mencintai yang lain yaitu Raden, yang belum tentu mencintai elin, padahal Arlen sangat tulus mencintai elin.
"Sampai kapan mau mencari yang sempurna, jika nyatanya ada dia yang sangat mencintai kita dan ada di depan mata."
Setelah merasa lebih baik, arlen pun kembali ke dalam kelas, karena memang sudah mau memulai jam pelajaran kedua.
3 jam berlalu, sekarang jam 2 siang, waktunya pulang sekolah, Arlen sudah berada di parkiran motor, sedang menunggu elin untuk pulang bareng.
"Lama amat sih elin, capek gue nunggu disini, mana panas banget lagi" keluh Arlen
"Gua telfon aja lah, lama amat sih"
Di telefon..
"Halo cel, lu dimana, lama banget, gua nungguin panas panas ini woi" ~ Arlen
"Maaf len, aku udah dirumah" ~ elin
"Lah? Lu jalan?" ~ Arlen
"Enggak, aku di anterin kak Raden" ~ elin
"Oh, oke" ~ Arlen
Tutt..
Arlen yang sudah kesal mematikan telfonnya, dan segera menyalakan motornya dan menancap gas nya.
Karena mood dia jelek banget hari ini, dia berniat untuk pergi ke pantai dekat sana, guna untuk memenangkan pikirannya.
Sesampainya di pantai..
"Ah, anjing banget deh hari ini, kenapa sih?!" Kesal Arlen menendang pasir disana.
"Lagian kenapa sih? Gue udah panas panasan di parkiran, eh taunya ditinggal, kayak, anjing banget ga sih?" Kesal Arlen ngomong sendiri.
"Mending gue pulang" ucap Arlen menaiki motornya.
Dia sudah hampir sampai di apartemen nya, moodnya juga udah agak membaik, sekarang dia ada di lampu merah, yang agak macet dikit.
"Ah anjir macet lagi" keluh Arlen
Karena bosan Arlen melihat ke kanan, 'sett', Baru aja boleh dikit, udah hancur lagi moodnya, dia melihat elin sedang di bonceng Raden.
"Ah tai , dia lagi" keluh Arlen
Macet sudah berakhir, lampu sudah hijau kembali, arlen menancap gas nya ke arah apartemennya.
Setelah sampai di apartemen, dia membereskan tas nya dan mandi, setelah itu dia bermalas malasan di kasur.
Dia sangat kangen sama ayah dan ibunya, ayah dan ibunya sudah lama bercerai, dan ayahnya bekerja ke luar negri untuk menafkahi Arlen, sebulan sekali, ayahnya akan ke apartemen Arlen, dan menghabiskan waktu bersama.
Dia terus merenung di kamarnya, bingung, kenapa tidak ada satupun orang yang bisa mengerti perasaannya.
Heyyoww, anjayy keren ga sih?
Agak ga jelas alurnya bjir,
Jangan lupa vote yaa terimakasihhh!!
⊙﹏⊙