Setahun kemudian....
hari ini keluargaku pulang kampung H-3 lebaran, aku sangat senang akhirnya bisa bertemu kembali dengan Zohan, ya harapku begitu, perjalanan ke kampung melalui darat selalu menyenangkan karena kami akan menyebrang pulau jadi harus menumpangi kapal laut, beberapa kali aku melihat sekawanan lumba-lumba di tengah laut, menghirup udara laut sangat menenangkan, tiba-tiba perutku keroncongan segera kulaporkan pada ibuku, dan aku diberi uang lima puluh ribu untuk membeli makanan di kantin kapal, sesampainya di kantin benar-benar ramai sekali, aku pun melihat warung kecil yang tidak ramai dan aku membeli pop mie dua juga air mineral botol kecil untukku dan adikku, setelah menunggu 15 menit pesananku diserahkan namun aku masih menunggu dan tidak langgsung pergi, "uangnya pas ya dek mie cup nya 15 airnya 10" ujar penjual yang tak lama sadar setelah melihatku memerhatikannya sedari tadi,
dengan tangan kecilku, sangat berusaha agar makanan dan minuman yang kubawa aman sampai tujuan, dengan kapal yang terus bergoyang ke kiri dan ke kanan rasanya seperti aku sedang melewati jembatan yang hanya terbuat dari satu batang bambu di tengah jurang, sesampainya tempat Ibuku duduk aku langsung bercerita
"gada kembalian Bu, mie cup nya mahal bangett 15 ribuuu airnya 10 ribuu, abis dehh"
"iya kak emang segitu kalo di kapal"
"kenapa gitu bu? emang apa bedanya sama di warung biasa? apa rasanya beda?"
"ngga kak rasanya sama aja, harganya jadi mahal karena penjualnya harus bayar uang sewa tempat yang mungkin juga mahal di kapal"
"ooh gituuu"aku melanjutkan bermain bersama adikku, kami lari-larian sampai akhirnya mendengar suara sirine kapal yang menandakan kapal sebentar lagi akan bersandar di pelabuhan. Tibalah kami di kampung halaman, kami tiba di malam hari, sungguh sunyi sepi dan bau khas kampung seperti asap bakaran bambu beriringan dengan suara jangkrik, tersayup nyenyak melepas penat perjalanan panjang kami sudah selesai.
aku terbangun di tengah riuh obrolan keluarga besar di rumah ini, aku tidak tau agenda apa hari ini yang pasti aku malas sekali beranjak dari kamar tidur ku, ahh aku tidur lagi saja (gumamku) sampai teriakan ibu yang memanggilku membuyarkan semua rasa kantuk ini, aku rasa ini panggilan ke sekiankalinya hingga beliau bisa seheboh itu, aku keluar dari kamar dengan muka belerku, semua orang tertawa melihat rambut singa dan mata sayupku, segera ibuku menyeretku ke kamar mandi dan mengomeliku sepanjang ia memandikanku,
selanjutnya semua keluarga besarku sudah berkumpul di depan rumah, juga kulihat beberapa orang tengah sibuk mengangkat barang ke atas mobil pick up yang sedari tadi nangkring di pinggir jalan, orang dewasa dan beberapa anak laki-laki naik pick up sementara aku dan sepupuku yang lain langsung masuk ke mobil pribadi, difikiranku apakah aku akan bertemu Zohan hari ini? aku senang sekalii akhirnyaa penantiankuu selesaii! aku sungguh rinduuu, tapi... aku tidak melihat ada Zohan atau keluarganya, aku juga terheran mengapa mereka mengalungi handuk dan membawa ember lengkap dengan peralatan mandinya? dalam perjalanan rasa penasaran tak lagi bisa kutahan akhirnya kutanyakan tujuan kita hari ini,
terkejut bukan main mendengar bahwa kita akan pergi berendam dan piknik di mata air kecamatan seberang, moodku langsung hilang, beberapa sepupuku mencoba mengajakku bicara namun aku enggan menjawabnya, aku terus merengut sepanjang jalan, tibalah kami di mata air gapangdama
anak-anak seumuranku langsung berlarian dengan antusias, sementara aku menuruni anak tangga dengan wajah kesalku hanya menundukan pandangan sepanjang jalan, ibu-ibu sibuk mempersiapkan alat dan tempat piknik sementara bapak-bapak menyiapkan arang untuk bakar-bakar, kakak sepupuku mengajakku mendekat ke kolam mata air, semua anak sangat senang dan menunjukan keahlian berenangnya,
"kamu ga mau ikut berenang? ga dalem kok itu!" tanya kakak sepupuku ica
"ngga kak aku males" jawabku
"males atau takut? *smirk" ujar anak laki-laki yang baru saja lewat di belakangku
spontan aku menoleh ke arah samping dimana suara itu berasal, ZOHAN?!.... di..diaa ada disini, tepat didepanku saat ini, tuhan? aku sedang tidak bermimpi bukan? belum selesai aku terkejut ibuku memanggil Zohan untuk segera membawa rantang nasi yang sedang ia bawa, Zohan pun bergegas beranjak dari hadapanku, aku masih terdiam, aku kira dia...
"Klea kakak tinggal disini sebentar ya, kakak mau berenang gapapa kan?" ujar ka ica
"eh..i..iya kak gapapa"
aku duduk di tepi kolam, sambil memerhatikan Zohan yang sibuk membantu mencari dahan untuk bakaran, duh...Zohan baru saja melihat ke arahku!! apa dia tau aku memerhatikannya sejak tadi? aduhh bodohnya akuu! bagaimana kalau dia kesini?? aku berusaha menahan panik dengan mengayun-ayunkan kakiku di air,
"masih males berenang?" ujar Zohan yang tiba-tiba datang dan duduk disebelahku
"hah? umm... iya"
"ga dalem kok"
"apa sih, aku tau kali, keliatan kok dari sini"
tanpa basa-basi Zohan membuka bajunya dan melompat ke kolam,
"tuh liat, ga dalem kan!! ayo turun aku pegangin! ga akan tenggelem" ajak Zohan sambil menawarkan kedua tangannya
"iiiiihh gamauu"
"ayoolahh" bujuknya lagi
"GAKK!" tegasku dan berdiri berniat meninggalkan kolam ini
terlihat wajahnya kecewa, dan ia langsung menyelam menjauh ke tengah kolam, Han asal kau tahu saja, aku tidak akan kuasa menahan saltingku jika aku mengiyakan ajakanmu, aku berjalan ke atas meninggalkan mereka yang sedang berenang dengan perasaan senang, menaiki anak tangga yang panjang sendirian, hingga sampai di ujung anak tangga dari seberang aku melihat ada warung, aku ingin jajan, tapi aku tidak bisa menyebrang, aku berdiri saja di pinggir sambil lihat kanan kiri entah kenapa pengendara sangatlah laju, hingga tanganku digenggam oleh tangan besar, kulihat ke arah atas, ternyata seorang pria remaja, siapa gerangan kakak ini? apakah dia juga sudaraku? tapi aku belum pernah melihatnya sebelumnya, "Klea mau nyebrang?" tanyanya, aku hanya mengangguk pelan, kami pun menyebrang dan berjalan ke arah warung, setelah sampai segera kulepas genggamannya dan memilih-milih jajanan disana,
"Bu saya beli ini aja jadi berapa ya?" tanyaku
"jadi sepuluh ribu dek"
"oke bu"
sambil merogoh-rogoh kantong celanaku,
namun tidak menemukan sepeserpun uang didalamnya, duhhh...ini gimana yaa malu banget kalau gajadi beli *gumamku, kemudian kakak tadi menghampiriku dan memberikan uangnya padaku, kupikir dia sudah pergi buat apa masih disini, toh ga beli apa-apa,"udah kan jajannya?" tanyanya
"udah, makasih ya, nanti uangnya aku ganti"
"haha gausah gapapa, kakak traktir"
"nama kakak siapa?"
"kamu lupa ya? dulu waktu kamu bayi aku yang gendong sama suapin loh"
"yaa kalau aku bayi ajaib juga aku gabakal lupa kok"
"ahahahahha bisa aja, namaku Aji"kita berdua tertawa, ya aku masih belum tau saudara darimana, perihal itu aku akan tanya ka ica saja, kita berdua turun dan kembali ke lokasi piknik, ibu menanyaiku darimana saja kenapa pergi tidak bilang-bilang, aku bilang pergi sama ka Aji ke warung, ka Aji cukup kooperatif dan tidak membeberkan bahwa aku berniat nyebrang di jalan raya sendiri tadinya haha, kami mulai makan bersama dan aku bercanda dengan ka Aji hingga kami tertawa terbahak-bahak, ka Aji lucu sekali seperti pelawak sejati, aku melirik ke arah Zohan, terlihat dari raut wajahnya dia marah, menyadari itu aku mulai sengaja menunjukan skill centilku, aku suka sekali membuatnya cemburu hahaha.
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
pangerHan
Fiksi RemajaCinta pertama? aku kira itu hanya fiktif belaka yang tidak akan pernah bisa aku percaya, tidak sampai aku bertemu denganmu, entah mantra apa yang kau ucapkan hingga hatiku bisa luluh bahkan hanya sedetik bertatapan dengamu, tapi apakah cinta pertama...