Aku pernah berjanji dengan teman masa kecilku. Dulu kita sering bersama, kemanapun aku pergi dia selalu mengikuti ku kemanapun. Dia adalah Marcel, yang kusuka darinya adalah dia bisa mengajariku untuk belajar ikhlas dengan keadaan dan juga dia cukup pintar.
Aku bertemu dengannya saat dia jatuh dari tangga hahaha aku menertawainya. Namun, aku juga membantunya, saat itu kita menjadi sangat akrab. Aku memanfaatkan kepintaran miliknya sehingga aku dan dia bisa sedekat ini.
Marcel memiliki tubuh agak pendek dibandingkan aku, dengan banyak lemak di tubuhnya dia memiliki mata minus sehingga dia harus memakai kacamata dan memiliki rambut belah pantat. Namun, aku tetap berteman dengannya karena kepintarannya aku dengan mudah mengerjakan tugas dari guru dengan melihat buku catatan miliknya.
Aku tidak tahu jika dia menaruh perasaan kepadaku, tidak disangka dia...
"Gana aku menyukaimu" ini tidak persis yang aku harapkan, kenapa dia mengatakan ini?
"Tapi kita macih kecil, tidak bwoleh cinta-cintaan" aku mengucapkan dengan ngeri, karena yang kubayangkan adalah jika aku berpacaran olehnya berarti aku pastinya bakal kena hinaan. Masa iya aku pacaran sama si gendut ini, namun pemikiran ku tidak seperti sekarang.
Waktu itu aku masih kecil, sebuah kalimat yang aku ucapkan tidak di rencanakan
"Jadi jika kita sudah dewasa, apakah kamu mau hidup bersamaku?" Ucapnya lagi.
Ucapan ini membuatku bingung karena aku tidak tahu apa maksudnya.
"Aku tidak tahu" jawabku, karena aku bingung menaruh jawaban apa lagi
"Apakah karena aku gendut?" Ucapan itu membuatku langsung melihat tubuh dengan wajah syok "Bukan itu" kalimat yang aku ucapkan aku harap dia mengerti jika aku tidak bermaksud menghinanya.
"Baiklah aku mengerti, aku ingin memberikan ini padamu"
"Kali ini kita berteman saja dulu, karena kita tidak tahu saat dewasa nanti" mungkin ini ucapan terakhir yang aku ucapkan olehnya.
Dia memberiku sebuah kalung mutiara dengan adanya cahaya, namun saat Marvel pergi meninggalkanku cahaya itu menghilang.
***
Aku tidak tahu akhir-akhir ini kenapa aku tidak pernah melihatnya. Dimana pun aku berada dia selalu mengikuti ku, bahkan dia mengantarku untuk perjalanan pulang, tidak di sangka dia ternyata...
Aku mendatangi rumahnya, dan ternyata sepi. Padahal aku berniat untuk memberitahukan tugas yang diberikan oleh guru, sekaligus aku ingin meminta jawaban.
Keesokannya aku bertanya kepada wali kelasku, dan benar saja "Pekerjaan papa Marcel di pindahkan ke Australia, jadi mereka menginap disana sampai pekerjaan papanya selesai. Jadi Marcel mungkin juga bersekolah disana" Wow mengejutkan, dia bahkan tidak mengatakan hal ini sebelumnya.
Itulah ceritaku awal dan perpisahanku dengan Marcel.
Tetapi kali ini aku memutar balikkan fakta yang dulunya aku tidak suka dan tidak akan suka selama aku hidup. Namun, sekarang kenapa bisa bertemu lagi? Sesalku telah menolak cintanya dulu.
"Aku tidak mengharapkan dia kembali, tapi dia benar-benar ada di depan mata"
Tidak kusangka aku bertemu olehnya lagi, tetapi dia tampak berbeda. Kali ini aku benar-benar jatuh cinta, meskipun dulunya aku tidak pernah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ingat Aku, Marcel? | Coming Soon
Teen FictionAku tidak pernah merasakan jatuh cinta sebelumnya, sekali merasakannya aku gagal untuk memiliki dia seutuhnya. Cerita ini mengajarkan untuk kalian yang gampang baperan. Lain kali jangan baper sama sikapnya!!! Apa lagi karena fisiknya hadehhh. Thank...