Masih ingat kah dengan novel "Dark Age of Archipelago" karya Andikawira yang kucuri dari Istana Presiden? Saat ini aku sedang membaca isinya dan mencaritahu letak rahasianya.
Buku ini dicetak dari sebuah penerbit mayor. Artinya, pembuatan eksemplar pertama buku ini kemungkinan diawasi langsung oleh si penulis secara khusus. Penerbit ini masih beroperasi di Indonesia. Tidak ada jejak perpindahan saham yang artinya pemerintah tidak menganggap penerbit ini sebagai ancaman pemberontakan. Satu-satunya yang aneh adalah mengapa Andikawira memilih penerbit ini untuk menerbitkan bukunya, alasan penerbit menerima karya Andikawira dan bagaimana mereka selamat dari ancaman pemerintah?
Sungguh misteri.
Aku bisa saja berasumsi kalau penerbit ini bersifat netral sehingga mau berpihak pada pemberontak ataupun pemerintah, asalkan mereka tidak rugi, mereka akan melakukannya. Namun, penghabisan massal novel Andikawira hingga menyisakan eksemplar pertama, justru menuai berbagai pertanyaan.
Sebisa mungkin aku menyalin novel itu dan menerjemahkannya ke dalam bahasa Jepang. Izuku pernah tak sengaja menemukan buku ini dan memintaku untuk menerjemahkannya agar ia bisa membacanya. Yah, lagipula ini cuman fiksi.
ꦱꦶꦱ꧀ꦠꦺꦩ꧀ꦤꦸꦱꦤ꧀ꦠꦫꦢꦶꦲꦏ꧀ꦠꦶꦥ꦳ꦏꦺ
Aku tersentak. "Izuku?"
ꦑꦱ꧀ꦠꦲꦶꦢꦺꦤ꧀ꦠꦶꦥ꦳ꦶꦏꦱꦶ꧇ꦕ꧀ꦲꦲꦪ
"Hei, kalau kau mau bercanda denganku, ini tidak lucu."
ꦩ꧀ꦧꦸꦏꦏ꧀ꦱꦺꦒꦺꦭ꧀
"[Name]-nee, kau memanggil--[NAME]-NEE BUKUNYA!!"
Aku refleks berdiri dan ikut terkejut saat melihat cahaya mesin menyelimuti novel yang tengah aku terjemahkan. Izuku berdiri di belakangku dan mengintip dari balik tubuhku. "[Name]-nee apa yang kau lakukan?"
"Mana kutahu. Kukira itu kau yang tengah mempermainkanku."
"Aku mana bisa begitu."
Buku novel tersebut tiba-tiba menutup sendiri. Sebuah cahaya laser keluar dari judul buku dan mulai membentuk sebuah benda layaknya printer tiga dimensi. Aku dan Izuku masih menatap cahaya laser kecil yang membentuk dua buah benda. Perlu dua menit hingga akhirnya benda yang dirancang selesai dibuat.
Sepasang gelang bodo berwarna emas dengan ukiran kuno menghiasinya. Ada sebuah permata berwarna putih menghiasi kedua gelang tersebut.
"[Name]-nee yang buat?"
"Aku saja tidak tahu kalau novel itu adalah printer tiga dimensi."
Aku dan Izuku perlahan-lahan menghampiri meja belajar. Aku mengambil salah satu gelang bodo tersebut dan mengamatinya. Yup, seratus persen ini adalah gelang tradisional khas Indonesia yang biasa dipakai di beberapa baju tradisional berbagai suku.
Mataku lalu menangkap tulisan aksara Jawa kuno di sisi bagian bawah gelang. "Hmm...aku tidak bisa membacanya."
"Maksudmu tulisan kuno yang ini?" tanya Izuku sambil menunjukkan tulisan aksara Jawa kuno yang ada di gelang satunya yang ia pegang.
Aku mengangguk. "Itu aksara Jawa kuno. Memang sih gelang ini sering dipakai dalam pakaian adat atau ksatria-ksatria Jawa di masa lalu."
"Lalu permata ini--WOW!"
Izuku tidak sengaja menjatuhkan gelang yang ia pegang. Tepat saat adikku itu menyentuh permatanya, sebuah hologram muncul di permata. Mata kami melebar melihat bagaimana layar hologram itu menampilkan sebuah kalimat.
ꦱꦭꦩ꧀ꦱꦿꦶꦏꦤ꧀ꦢꦶ
"[Name]-nee." Izuku menatap tulisan itu bingung. "Apakah Indonesia punya teknologi canggih atau ini cuman efek quirk?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Element | BNHA X READER
FanficDunia sudah beralih menjadi dunia penuh pahlawan super. Sayangnya, tidak dengan Indonesia. Dengan sistem kasta dimana kasta terbawah mengisi 50% kegelapan negeri, Nusantara sama sekali tidak memiliki pahlawan untuk menegakkan keadilan. Yang ada, han...