Chapter 03: Pinky Promise?

152 22 0
                                    

Lisa menghidupkan rokoknya lalu duduk di bangku taman dan mengeluarkan asap rokok itu dengan santainya, matanya terpejam untuk menikmati semilir angin malam yang tidak terlalu dingin ini. Sebenarnya ini sudah hampir tengah malam, namun Lisa belum mengantuk sama sekali padahal Yeri dan Rosé sudah mengorok di kamar mereka. Entahlah, hanya saja Lisa memang terbiasa tidur malam, tapi jika ketahuan Jisoo bisa habis dia.

"Hey gadis penyelamat! Apa yang sedang kau lakukan sendirian disini?"

Lisa membuka matanya dan melirik ke samping, dia meluruskan tubuhnya ketika melihat Jennie yang sudah duduk di sampingnya dan menunjukkan gummy smile.

"Ah, aku hanya sedang menikmati waktu sendiri saja." Jawab Lisa, lalu mematikan rokoknya karena tidak mau Jennie menghirup asap rokok.

"Kau merokok? Bukankah anak SMA belum boleh merokok?" Tanya Jennie, dia menatap Lisa dengan tatapan polosnya dan itu membuat nafas Lisa tercekat.

"Hanya penasaran." Lisa dengan cepat memutus tatapan mata mereka, itu tak baik untuk kesehatan jantungnya.

Jennie tersenyum, dia tiba-tiba memegang tangan Lisa. "Bukankah malam ini lebih hangat dari biasanya?"

Lisa mengerjapkan matanya, lalu melirik ke arah tangannya yang di pegang Jennie, "Y-ya.. ini agak hangat dari biasanya. Oh astaga, aku justru merasa kepanasan." Dia mengipasi wajahnya dengan tangannya yang lain karena tiba-tiba saja ada keringat yang muncul membasahi dahinya yang tertutup poni.

"Yha.." Jennie kembali berujar, membuat Lisa menoleh ke arahnya dengan tatapan bertanya. "Mau bermain bersama ku?"

...

Sebuah mobil berwarna hitam pekat terparkir di tempat parkiran Mansion milik Seulgi. Seorang kakek tua berjalan keluar dari mobil itu dengan wajah angkuhnya yang berwibawa, membuat seluruh maid di sana segera berbaris dengan rapi dan membungkuk hormat kepada kakek tua yang merupakan boss besar mereka.

"Selamat datang Master Kang, biar saya antar ke tempat Young Master." Ujar seorang pria yang merupakan pelayan pribadi Seulgi, namanya Kriss. Master Kang hanya mengangguk dengan penuh wibawanya, membiarkan Kriss menuntunnya ke tempat di mana Seulgi berada.

Sudah bisa di tebak bahwa cucu kesayangannya itu ada di perpustakaan pribadi di mansionnya, perpustakaan yang sangat luas dan besar dimana disana terdapat puluhan atau mungkin ratusan ribu buku koleksi Seulgi dari kecil dulu.

"Kakek datang? Aku sangat merindukanmu!" Seulgi segera menutup bukunya dan memeluk sang kakek, wajahnya yang datar dan dingin tergantikan dengan wajah senangnya yang di hiasi senyuman lebar, membuat matanya juga ikut tersenyum.

"Kakek datang untuk mengunjungi cucu kesayangan kakek. Uri Ddeulgi semakin tampan saja." Ujar Master Kang sembari mengusap surai hitam milik Seulgi. Keduanya duduk di salah satu sofa yang ada di sana, mereka berhadapan.

"Kakek dengar dari Seungwan, katanya kau menyukai seorang gadis. Kenapa tidak langsung menikahinya saja? Kau sudah cukup umur untuk itu, aku juga ingin menimang cicit ku." Master Kang kini menatap Seulgi dengan serius, memegang kedua tangan cucunya itu.

Seulgi tersenyum tipis, "ya.. aku menyukai seorang gadis, tapi jika langsung menikahinya itu terlalu cepat, masalahnya sekarang dia belum terlalu menyukaiku. Aku akan melakukan pendekatan dulu dan membuatnya jatuh cinta padaku secara perlahan, aku sangat ingin membahagiakannya dan melenyapkan semua kesedihan yang dia miliki." Ujar Seulgi, tatapannya terjatuh pada salah satu rak buku di belakang sang Kakek yang sedang duduk.

"Baiklah jika itu mau mu, tapi jangan bermain-main terlalu lama karena aku takut jika kau akan kehilangan kesempatanmu untuk mendapatkannya. Kau harus cepat, mengerti?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 04 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Obsession [Seulrene]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang