—————
Ditempat lain, yaitu di kota Shadowcrest terdapat sebuah kerajaan gelap yang bernama kerajaan Duskveil, di sana lah jefvert dan apolyon tinggal disitu. Jefvert dan apolyon sedang sibuk membuat serbuk berbahaya, sama seperti serbuk aoubis, tetapi ini bahayanya 2x lipat dari itu (bisa saja manusia bisa kena itu serbuk)."Serbuk Asmodeus ini sangat sempurna, Aoubis," ujar Jefvert sambil menatap panci besar yang mendidih di atas tungku kuno. Uap ungu mengepul, menerangi wajahnya yang penuh ambisi.
Aoubis, sosok penyihir gelap yang menjulang tinggi, hanya bergumam, "Segera, Jefvert. Segera kita akan menguasai dunia."
"Aku sudah menambahkan kristal kecil hitam terakhir," kata Jefvert, memasukkan serbuk halus ke dalam panci. "Dengan serbuk Asmodeus ini, kita takkan terhentikan."
"Kau sudah cukup melampaui batas imajinasi mu," puji Apolyon. "Tak lama lagi, seluruh dunia akan tunduk pada kegelapan."
.
"Hei kau! Apakah kau bisa menolong ku menyebarkan serbuk Asmodeus ini ke para pembalap monkart? Aku harap kau bisa melakukannya." Ucap jefvert dengan tersenyum jahat.
"Akan ku laksanakan." Ucap seorang remaja yang berpakaian hitam a.k.a "???"
[ ??? = coming soon ]
---
skip saja
Setelah kereta merapat di Stasiun Naevyzone, Jin dan teman-temannya disambut oleh pemandangan yang begitu memukau. Bangunan-bangunan tinggi menjulang anggun, dihiasi dengan lampu-lampu berwarna-warni yang menciptakan efek seperti pelangi di malam hari. Udara malam sejuk membelai kulit mereka, membawa aroma bunga-bungaan yang harum.
"Aku merasa seperti sedang berada di dalam mimpi," ucap Laura, matanya berbinar kagum.
Sena mengangguk setuju, "Rasanya seperti dunia lain."
"Ayo, kita jelajahi kota ini dan juga mencari toko monkart!" ajak Jin
"Draa Draa!" ucap draka sambil mengibaskan sayapnya kecil dan melompat-lompat kegirangan.
Mereka berjalan menyusuri jalanan kota yang ramai. Toko-toko dengan pajangan unik berjejer rapi, menawarkan berbagai macam barang dari seluruh penjuru dunia. Suara gelak tawa anak-anak dan musik yang merdu menciptakan suasana yang meriah.
Tiba-tiba, Jin mendengar seseorang memanggil namanya. "Jin!" Suara itu terdengar familiar, namun samar-samar. Ia menoleh ke segala arah, mencoba mencari sumber suara itu.
"Itu suara siapa?" tanya Laura, ikut penasaran.
"Aku rasa aku pernah mendengar suara itu sebelumnya," jawab Jin, mengerutkan kening.
"Jin? Hei Jin!" pekik seseorang dari kejauhan.
Mereka berbalik dan melihat Michael dan Robin, kakak beradik yang mereka kenal, berdiri di sana.
"Haii Jin!" ucap Robin sambil melambaikan tangannya
"Michael! Aku tidak tahu kau berada di kota Naevyzone sekarang!" kata Jin dengan senang.
"Jadi, kalian akan ikut dalam turnamen monkart Naevyzone? Itu hebat! Aku dan Robin juga ikut turnamen itu," kata Michael dengan sikap santai.
"Ya, kami ikut berpartisipasi di turnamen itu!" seru Jin
"Tapi, masalahnya, kita belum tahu di mana toko monkart-nya," kata Jin sambil menggaruk kepalanya.
"Aku tau, aku tau dimana tempatnya" ucap seorang gadis yang rambutnya berwarna coklat, mata berwarna emas dan berpakaian serba hijau dan kuning.
KAMU SEDANG MEMBACA
monkart : next adventure
RandomSetelah mereka mengalahkan Destro dan Apolyon, Jin dan teman-temannya melanjutkan petualangan mereka yang baru ke beberapa kota atau desa, tetapi apolyon dilepaskan oleh pemilik barunya, mereka merencanakan kejahatan mereka di berbagai wilayah denga...