chapter 8 🔞

1.4K 37 2
                                    

Ketika sudah sampai dilantai 5, tiba-tiba saja mereka berdua berhenti karena kelelahan.

Bayangkan saja, mereka berlari menaiki tangga dari lantai paling bawah ke lantai 5.

Siapa yang tidak lelah?

Tapi itu juga karena kebodohan mereka sendiri.

"Eh? Dimana istriku?"

Bahkan mereka juga baru menyadari jika istri-istrinya sudah pergi terlebih dahulu.

"Istriku juga meng---tunggu dulu, kenapa kita susah payah berlari menaiki tangga sementara ada lift kosong?"

Bodoh sekali.

Bisa-bisanya mereka baru menyadarinya.

"Brengsek, pantas saja aku merasa kelelahan. Ini semua gara-gara kau, sialan."

Ken yang mendapat tuduhan tidak beralasan pun kesal.

Hei, siapa tadi yang mengajak dirinya melakukan pertandingan berlari?

Jackson, bukan dia.

Enak saja pemulung itu menyalahkannya.

Memangnya dia pikir dia siapa?

"Kau ini bodoh bin tolol? Aku kira kau orang yang pintar dengan pemikiran yang berkelas, tapi ternyata kau pria yang bodoh dan kuno."

Jackson pun menjambak Ken.

Yang kemudian disusul oleh jambakan Ken pada rambutnya.

Dan kini terjadilah pertarungan gentle antara dua Mafia bodoh yang tidak berguna.

Bahkan beberapa orang yang tidak sengaja melihatnya pun menatap heran.

Bagaimana bisa ada dua pria gagah dan tampan yang melakukan pertarungan dengan saling menjambak seperti itu?

Kasihan sekali mereka berdua, mana sudah bau tanah.

"Rambutku sakit, bodoh. Singkirkan tangan busukmu itu dari kepalaku."

"Tanganmu juga singkirkan dari kepalaku, sialan."

"Baiklah baik, kita akhiri pertarungan jantan ini."

Dan jambakan mereka pun terlepas.

Dan kini mereka memutuskan untuk naik ke lantai 9 menggunakan lift saja. Mereka jadi berpikir, orang bodoh

mana yang mau naik ke lantai 9 menggunakan tangga?

Konyol sekali.

Padahal mereka sendiri lah orang

bodoh itu.

Dan kini mereka sudah berada di dalam

lift.

Seperti biasa, mereka pasti akan selalu bertengkar saat sedang bersama.

"Kulitmu kenapa semakin tuwir saja?" tanya Jackson yang selalu saja memancing kekesalan Kennath.

Yang ditanya seperti itu pun sontak menatap Jackson dengan tajam.

"Kau sendiri kenapa semakin lapuk saja? Lihatlah badanmu, pasti tulang-tulangmu sudah berkarat

semua."

Sial.

Jackson jadi kesal.

Kenapa ada orang semenyebalkan Ken di dunia ini?

dia sudah tua, menambah beban di dunia ini."

Ting

"Tuhan, kenapa engkau tidak memendekkan umurnya saja? Lagipula dia sudah tua, menambah beban di dunia ini."

DON'T EXPECT TO RUN BL || [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang