⅌ᎡOᏞOᏀ

40 14 13
                                    

"Aku lumayan sering mengunjungi laut untuk mengobati kerinduan." Hyunsik memberikan setangkai mawar merah tanpa duri.

Mylfa menahan gejolak rapuh. Tak siap menerima kenyataan perih. Merindui Aksara seolah tak berarti lagi. Jelas kedua bola matanya masih berkaca-kaca. Dia mengendus mawar. Kemudian berganti menatap mata lelaki yang telah mewarnai hidupnya belakangan ini.

Sorot matanya seakan mengintimidasi. "Lautan mana yang kau maksud? Sebegitu istimewanya sampai kau rela pergi ke sana untuk sekedar melepas rindu. Banyak objek wisata yang lebih indah, 'kan? Sesuatu apa yang tidak kau ceritakan padaku, Aksa?!" Terdengar nada penekanan sewaktu menyebut nama orang yang dia cintai. Berharap kebenaran terungkap dari mulut Hyunsik yang tak lain adalah Arazka. Ia mengatur luapan kecewa, berusaha menenangkan diri meski dada terasa sesak.

Pria bersetelan blazer navy tersenyum getir mengabaikan lontaran pertanyaan. Rasa sakit menjalari kala teringat tragedi tak terduga menimpa keluarganya.

Bisa Mylfa lihat bulir air mata Hyunsik meleleh mengundang tanda tanya bagi perempuan itu.

"Kesepianku terusir semenjak seorang gadis hadir dalam hidupku." Senyumnya merekah sengaja mengganti topik pembicaraan. Dia ingin egois sekali ini saja. Tak mau melepas keberadaan sang wanita.

Mylfa memalingkan wajah. Menumpahkan air mata tanpa bersuara. Hatinya menjerit, Dia menyukai perempuan lain, 'kan?

"Takdir mengirim dia untukku. Suatu hal menghalangi cintaku padanya. Mungkin dia menyukai orang lain." Perlahan senyuman manis itu memudar. Ia tertunduk lesu. "Ya, dia mencintai lelaki lain. Bukan diriku."

Mylfa meredam tangisan sambil mengusap linangan air di pipi. "Kau tidak mau jujur? Selesaikan permasalahan yang ada. Kalian bisa bersatu atau masih bisa menjalin pertemanan." Hatinya hancur. Entah untuk pria mana perasaan miliknya terus bermekar hingga detik ini. Atas hal apa pula mencemburui lelaki yang hanya mengasihaninya saja?

Pria tampan itu menggeleng cepat. "Aku takut dia pergi dariku jika aku jujur padanya," ucapnya lirih.

Aku takut kau menjauhiku karena aku bukan Aksa, lelaki yang kau cintai. Itu bisa membuatmu terluka. Tak bosan dia memandangi Mylfa yang begitu memesona dalam balutan gaun dusty pink.

Mylfa tak lagi menggubris, sibuk menerka gadis dalam pembicaraan Hyunsik. Apakah itu tertuju untuk dirinya sendiri? Atau untuk wanita lain? Kembali dia lihat wajah tampan milik Hyunsik. Keduanya saling berbalas senyum menyembunyikan kepiluan.

Malam yang disangka indah tak berakhir sesuai harapan. Mereka saling menutupi diri dari kebenaran. Bulan purnama malam itu menyinari bumi. Membuat siapa saja terkesima melihat sinar indahnya. Namun, kali ini cahayanya tidak menyenangi hati kedua manusia yang larut dalam perasaan hampa yang mendera.

𝐒𝐎𝐕𝐄𝐋𝐘-𝐆𝐋𝐎𝐖 𝜗𝜚˚⋆ ©dhiifn_

Dua Rasa Satu Cinta • Hyunsik XodiacTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang