SIKAP RAINER

6 0 0
                                    

Jangan memberikan harapan, jika
tujuanmu hanya meninggalkan

Ketika jam pulang sudah berbunyi, semua siswa-siswi SMAPAN langsung keluar dari kelasnya masing-masing. Relin yang baru saja keluar dari kelasnya dikagetkan dengan kemunculan Rainer di depan pintu kelasnya. Bukan cuma Relin yang kaget Zoyya, Zora, Ajeng, dan teman-teman sekelas Relin pun ikut kaget. Melihat Rainer yang masih tetap diam sambil kedua tangannya dimasukkan ke dalam saku clananya.

"Cari siapa?" tanya relin.

"Cari kamu" jawab Rainer.

Semua orang yang masih berada di belakang Relin pun ikut kaget. Bagaimana bisa seorang Rainer yang tipikal dingin mencari seorang Relin?. Adakah sesuatu diantara mereka? atau mereka menjalin hubungan? batin semua teman-teman Relin. Dan yang mengagetkan lagi Rainer menggunakan bahasa aku-kamu?.

"Cari A-Aku?".

"Iya, boleh kita jalan dulu?" tanya Rainer.

"Boleh sih, tapi aku harus kumpulin buku tugas dulu ke bu ambar". jelas Relin.

"Gapapa, aku anterin" ucap Rainer.

"Beneran?, tapi nanti kamu nunggu".

" Iyaa gapapa, sekalian pulang bareng bisa ngaa?". tanya Rainer.

"Aduh gimana yaa, takut ngerepotin kamu". jawabnya tidak enak, memang Rainer dulu yang menawarkan, tapi Relin tetap saja merasa tidak enak.

"Gabakalan, kan aku yang nawarin kamu".

"Ya-Yaudah".

Sesampainya mereka di depan ruangan guru, Relin masuk mengumpulkan bukunya, Sementara Rainer menunggu didepan. Yang saat ini Rainer Rasakan adalah merasa tenang, dan nyaman ketika berada di dekat Relin. Entah bagaimana sikap Rainer yang sangat cuek terhadap cewek kecuali keluarganya dan saudara-saudarannya itu hilang begitu saja ketika dengan Relin.

Ketika Relin sudah keluar dari ruang guru, ia tersenyum pada Rainer.

"Makasih ya udah nungguin, Ayo".

Rainer menganngukkan kepala, "Ayoo".

Mereka jalan berdampingan. Untung saja sekolah kini sudah mulai sepi, Jika saja masih rame sudah dipastikan pasti banyak yang mencibir keduanya.

Ketika mereka sudah sampai di parkiran, Relin dikagetkan dengan perlakuan Rainer. Rainer memasangkan helm padanya. Keduannya sama- sama diam membeku, kedua netra mereka bertemu. Pandangan yang sulit diartikan. Cukup lama mungkin sekitar 20 detik mereka masih saling memandang.

"E-Eh ayoo". Ucap Relin canggung.

"Maaf".

Relin lalu naik ke motor Rainer, agak tinggi sehingga ketika Relin naik ia memegang kedua pundak Rainer. Keduanya meninggalkan parkiran sekolah.

Mereka tidak langsung pulang kerumah, Rainer mengajak Relin pada suatu tempat yang sangat indah, tempatnya memang agak sulit melewati pepohonan, dan rumput-rumput yang agak memanjang. Tempat yang tidak banyak diketahui oleh orang-orang. Ketika sudah sampai Relin sangat kagum,
sapuan angin yang berhembus sangat sejuk, aliran sungai yang bersih, dan matahari yang mulai terbenam. Sungguh Relin sangat merasa tenang, senyum terbit dari bibirnya menutup mata sejenak untuk menikmati keindahan yang disuguhkan dengan tenang bahkan diam. Rainer yang hanya diam melihat Relin yang sedang menikmati keindahan tersenyum. Ia merasa bahagia dan tenang. Tak henti-hentinya Rainer memandang Relin dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Kamu nemuin tepat ini sejak kapan?" tanya Relin.

"Udah lama".

"Cantikk bangett tempatnya"serunya senang.

"Kayak Kamu". Ceplos Rainer.

"AH-Hahaha boong bangett kamu". jawab Relin tersipu malu.

"Kenapa ngajak aku kesini?". imbuhnya.

"Gapapa, sekalian nyicil wishlist aja".jawabnya.

"Emang wishlist kamu apa kok ngajak aku?". tanya Relin penasaran.

"Ngajak seseorang ke tempat yang indah".

"Kenapa harus sama aku?, kan banyak temen-temen kamu".timpalnya.

"Karna kamu orang yang tepat".

Relin hanya mengangguk, ia tidak paham apa yang Rainer katakan. Apa katanya orang yang tepat? Relin sungguh bingung dengan perlakuan dan perkataan Rainer.

10 menit. 20 menit.hingga 30 menit mereka hanya diam dengan pikiran masing masing, menikmati ciptaan tuhan yang sungguh indah.

"Ayo pulang" ajak Rainer, dirasa waktu yang semakin sore.

"Ayoo, emm kapan-kapan lagi boleh ajak aku kesini?". tanya Relin

"Bolehh pake bangett". jawab Rainer dengan senyuman.

Segituu dulu yaaa, jangan lupa follow dan votee ya sengg. Makasihh udah baca cerita kuu, kalau masih banyak typo ataupun kesalahan boleh di tandain dan di maklumin yaaa.
Makasihh💗💗




Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 20 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RELIN ANALA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang