>> Strange Wizard <<

819 32 48
                                    

Dɪsᴄʟᴀɪᴍᴇʀ: Oɴᴇ Pɪᴇᴄᴇ ʙᴇʟᴏɴɢs ᴛᴏ Eɪɪᴄʜɪʀᴏ Oᴅᴀ!!!
Pᴀɪʀɪɴɢ: Lᴜғғʏ x Nᴀᴍɪ ♡
Rᴀᴛᴇ: M
Aᴜᴛʜᴏʀ: Gʟᴇʏ Vᴇʟᴀᴠᴀ
Wᴀʀɴɪɴɢ: Gᴀᴊᴇ, ɪᴅᴇ ᴘᴀsᴀʀᴀɴ, OOC (ᴘᴀsᴛɪ), ᴅᴀɴ ʟɪʜᴀᴛ sᴀᴊᴀ ᴋᴇᴋᴜʀᴀɴɢᴀɴ ʟᴀɪɴɴʏᴀ.

Σ>―(〃°ω°〃)♡→

Habis baca cerita "Nika" karya StrawhatQueen. Kenapa tiba-tiba pikiranku liar dan pengen buat cerita lemon dari Luffy x Nami x Nika 😭 Maafkan author Gley yg agak naughty ini. Selamat membaca 😋

 Selamat membaca 😋

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Σ>―(〃°ω°〃)♡→

Jika disuruh untuk memilih, Nami sebenarnya tidak ingin mengikuti jalan ini jika bukan karena paksaan dari ibunya_Bellmere.

Menjadi seorang penyihir.

Pasalnya peluang untuk mendapatkan pekerjaan di zaman mereka sekarang ini memang lebih berpatokan pada bantuan dari banyak penyihir. Mengusir penjahat, membantu menyeimbangkan alam, bahkan membantu masyarakat.

Dan di sinilah Nami kini berada. Sekolah penyihir terkenal bernama Grand Line Academy. Sebuah sekolah khusus yang memiliki pemandangan laut yang begitu indah. Lulusannya adalah para penyihir hebat. Ada yang mampu mengendalikan api, es, listrik dan lain sebagainya. Bahkan kekuatan-kekuatan tidak masuk akal pun banyak yang ditemukan di sini. Misalnya mampu menumbuhkan anggota tubuhnya seperti kloning. Pemilik kekuatan itu adalah seorang wanita bernama Nico Robin. Dia sudah banyak membantu orang-orang dengan meminjamkan tangan-tangan kloningnya untuk memudahkan pekerjaan.

Lupakan soal itu. Jika membahas tentang penyihir-penyihir hebat di sekolah ini pasti tidak akan ada habisnya. Hal itu justru membuat Nami sedikit iri karena sihirnya belum begitu terasah. Wajar karena dirinya sejak awal memang tidak berniat bersekolah di sana. Dirinya hanyalah seorang gadis berumur 20 tahun yang menggeluti dunia melukis sejak masih paud. Sayangnya Bellmere lebih berharap dia menjadi seorang penyihir saja ketimbang menjadi seorang pelukis.

Gadis itu tampak merenung memandangi lautan petang. Di tangannya ada sebuah roti baguette. Itu adalah sejenis roti keras dan juga panjang layaknya kayu. Dia membelinya tadi siang untuk sarapan besok pagi.

"Aku terkejut karena ternyata masih ada orang yang berdiam diri di sekolah jam segini."

Suara itu mengagetkan Nami. Dia berjengit dan sampai melompat dari duduknya. Dan secara reflek, dia memukul kepala orang yang baru datang itu menggunakan baquette di tangannya sampai orang itu terkapar di atas rumput.

Nami terkejut dengan kelakuannya sendiri. "Ah, Luffy Senpai? Gomen, gomen! Aku tidak sengaja!"

"Kau mengalirkan Haki ke dalam roti itu ya?" laki-laki yang dipanggil Luffy itu tampak meringis seraya mengusap-usap bagian yang barusan terkena serangan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 15 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Luffy x Nami Love 👒🍊Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang