Dɪsᴄʟᴀɪᴍᴇʀ: Oɴᴇ Pɪᴇᴄᴇ ʙᴇʟᴏɴɢs ᴛᴏ Eɪɪᴄʜɪʀᴏ Oᴅᴀ!!!
Pᴀɪʀɪɴɢ: Lᴜғғʏ x Nᴀᴍɪ ♡
Rᴀᴛᴇ: M
Aᴜᴛʜᴏʀ: Gʟᴇʏ Vᴇʟᴀᴠᴀ
Wᴀʀɴɪɴɢ: Gᴀᴊᴇ, ɪᴅᴇ ᴘᴀsᴀʀᴀɴ, OOC (ᴘᴀsᴛɪ), ᴅᴀɴ ʟɪʜᴀᴛ sᴀᴊᴀ ᴋᴇᴋᴜʀᴀɴɢᴀɴ ʟᴀɪɴɴʏᴀ.Σ>―(〃°ω°〃)♡→
Suara deburan ombak terdengar menampar Sunny Go berkali-kali. Langit malam nampak cerah dari hari biasanya dengan bulan dan ribuan bintang yang menghiasinya.
Gumpalan kabut hangat keluar dari mulut Nami saat dia menghela nafas panjang, meninggalkan suara helaan yang cukup berat. Malam itu adalah malam yang dingin baginya.
Seluruh tubuhnya sangat lelah setelah mereka meninggalkan Whole Cake Island. Beberapa hari ini, dia memang sudah mengistirahatkan tubuhnya yang tidak ada tidur sama sekali sejak mereka sampai di negeri penuh makanan itu.
"Oi, Nami! Sebaiknya kau tidur sekarang. Lautan ini sepertinya cukup tenang, kupikir tidak perlu ada yang berjaga!" teriak Luffy yang baru saja keluar dari kamar mandi setelah Chopper memaksanya untuk mandi tadi.
Nami masih terdiam sembari memandangi lautan. Dia memang mendengar suara Luffy, namun tidak berniat menoleh sedikit pun. Dirinya sedikit iri melihat kaptennya itu. Beberapa hari lalu tubuhnya terlihat babak belur setelah bertarung melawan Katakuri. Namun dalam beberapa hari saja, tubuhnya sudah kembali normal seperti biasanya.
Bedakan dengan tubuhnya ini. Semakin hari rasanya semakin terasa sakit saja, padahal dia sudah istirahat dengan cukup. Mungkin dia perlu mengikuti pola makan Luffy, namun dia juga tidak ingin terlihat gemuk.
"Nami, kau mendengarku?" lagi-lagi Luffy berteriak padanya.
"Rasanya aku lelah sekali," gumam gadis itu pelan, tidak sanggup berteriak seperti Luffy. Dirasakannya kakinya melemah, dan dia hendak ambruk dari acara berdirinya.
Haki Kenbun Luffy yang sudah menajam itu segera tahu apa yang akan terjadi. Jadi sebelum Nami benar-benar jatuh ke dek rumput, tubuhnya secepat angin mendekati navigatornya itu, dan tangan kekarnya segera menangkap tubuh rapuh si gadis.
"Nami, kau kenapa?" pertanyaan itu yang lebih dulu terlontar dari mulut Luffy.
Nami memaksakan matanya melihat orang itu. "Tidak apa-apa, Luffy. Aku hanya sedikit lelah."
Luffy kemudian menggendongnya seperti pengantin. "Aku akan membawamu ke Chopper," ucapnya dan berjalan melintasi dek rumput menuju ruang kesehatan.
"Tunggu! Mereka semua sudah tidur. Jangan mengganggu. Mereka pasti kelelahan juga," cegah Nami.
"Lalu bagaimana denganmu?"
"Aku akan istirahat di kamarku. Besok pagi pasti membaik."
Luffy menatapnya cemas. "Kau yakin?"
Nami mengangguk pelan.
"Baiklah," Luffy akhirnya pasrah dan membawa Nami ke kamarnya, lalu membaringkan gadis itu di tempat tidur. "Di mana Carrot?"
"Dia memilih tidur di crow's nest. Kau tahu kalau dia suka tempat yang tinggi."
Luffy mengangguk-angguk. Dia melihat Nami menutup mata dengan sebelah tangannya. Sepertinya tubuh rapuh itu benar-benar sangat lelah. "Nami, kau yakin baik-baik saja?"
Nami menyingkirkan tangannya dari atas mata. "Aku hanya merasa seluruh tubuhku remuk. Aku sedikit iri padamu yang bisa pulih hanya dengan makan. Sebenarnya terbuat dari apa tubuhmu itu?"
Luffy menyengir. "Mungkin mulai sekarang kau harus membiasakan diri mengangkat barbel Zoro."
"Tidak membantu sama sekali," Nami tidak mengindahkan saran Luffy dan kembali menutup matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Luffy x Nami Love 👒🍊
FanfictionWarning: Ini cerita Lemon!!! Tolong sesuaikan umur ya (๑' ・ω・`) One Piece belongs to Eiichiro Oda! Pair : Luffy x Nami (slight others ship maybe) Rate : M Author: Gley Velava ♡ Note: Pengisi waktu luang selama karantina °~° Tapi sekarang udah...