Kelas 10 mipa 1
Frostfire sedang mengobati lukanya, di bantu oleh glacier dan gempa yang kebetulan anak PMR di sana
Kebetulan kelas 10 mipa 1 itu habis belajar cara-cara merawat pasien. yang berati, peralatan dan alat alat nya sekarang masih ada di sana, dan itu sangat lah membantu mereka
Peluru yang tersarang di betis dan pundak nya itu sudah di keluarkan dari sana dan sekarang tubuhnya yang terluka sedang di berikan obat dan diperban
Pergi ke sisi halilintar yang sedang memperhatikan seisi kelas ini. Jujur saja kelas 10 mipa 1 ialah kelas tercanggih dan terlengkap dari kelas yang lain, terkadang, itu membuatnya menjadi kelas yang diimpikan oleh semua orang
Jendela dan kaca itu tertutup gorden, jadi siapapun diluar tidak dapat melihat mereka, kecuali para pembunuh itu
Ia heran, mengapa mereka tidak langsung dibunuh. Bukan bermaksud untuk ingin cepat mati, tapi itu adalah sebuah kejanggalan karena biasanya jika ia lihat di dalam film-film para pemeran-pemeran itu akan langsung mati di tangan pembunuh
Dan pemeran utama saja yang akan tetap hidup, baik itu selamat ataupun pemeran utama itu yang membunuh para psikopat itu
Itu yang ia baca di dalam buku novel dan film, tapi dilihat dari sudut mana pun itu hanyalah karangan cerita, dan ini adalah realita. Tentunya, sangat lah berbeda!
Hali menggelengkan sedikit kepalanya, mencoba menghentikan pikiran nya yang semakin menjadi-jadi
Ia mengedarkan penglihatan nya ke sekeliling ruangan, manik rubby nya menemukan Taufan yang merenung tak jauh darinya
Muka itu pucat, halilintar menyadari bahwa sendari tadi Taufan menahan rasa mual nya karena trauma nya terhadap darah
Dengan perlahan namun pasti, kaki itu melangkah mendekati pemilik manik sapphire itu
"Fan..."
Wajah itu mendongak, melihat seseorang yang memanggilnya. Dapat halilintar lihat sendiri manik itu menatapnya sendu, lelah. Ia lelah dan halilintar tau akan hal itu
"F-fan...kau oke?"
'Halilintar bodoh! Sudah tentu Taufan tidak oke dan kau malah mempertanyakan hal yang sudah jelas jawabannya!'
Selagi halilintar masih memaki dirinya dalam batinnya, Taufan hanya terus menerus melihat kearah hali dengan perasaan campur aduk
"Aku...oke kok li" lirihnya, suara itu terdengar tercekat. Mungkin menahan tangisan
Mendengar jawaban dari Taufan membuat halilintar tersadar akan acara caci makian nya, ia menatap Taufan dengan khawatir
"Kau tidak bisa membohongi ku fan" halilintar menatap Taufan dengan selidik
"T-tapi-"
"Hali benar, ufan"
Suara sahutan itu membuat mereka berdua spontan melirik kearah sumber suara, dan mereka menemukan remaja dengan manik emas dan hazel itu menatap mereka dengan sedikit sendu
"Kau tidak bisa membohongi kami, fan" jelasnya kembali, dia memberikan gelas berisi air hangat untuk Taufan
"Yeah, kau benar. Maafkan aku" Taufan mengambil air itu meminum nya lalu mengucapkan terimakasih pada gempa karena sudah membawakan nya air
"Tidak masalah, kau tidak perlu menutupi semua nya ufan...kami ada disini" gempa duduk di samping Taufan begitu pula dengan Hali
"Hehe, terimakasih kalian!" Taufan merangkul keduanya dengan senyuman nya yang mengembang
KAMU SEDANG MEMBACA
HC SCHOOL [END] [REVISI]
Mystery / Thriller『••~𝐇𝐂𝐒~••』 𝘎𝘦𝘮𝘱𝘢 𝘙𝘢𝘧𝘦𝘯𝘻𝘢, 𝘙𝘦𝘮𝘢𝘫𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘮𝘶𝘵𝘶𝘴𝘬𝘢𝘯 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘱𝘶𝘭𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘦 𝘬𝘢𝘮𝘱𝘶𝘯𝘨 𝘩𝘢𝘭𝘢𝘮𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘣𝘦𝘳𝘮𝘢𝘪𝘯 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘱𝘶𝘱𝘶 𝘥𝘢𝘯 𝘴𝘢𝘩𝘢𝘣𝘢𝘵 𝘯𝘺𝘢. 𝘕𝘢𝘮�...