"AAaaaaahh ~" Keluar suara seorang pemuda yang ada di dalam kamarnya. Dia merasa puas dengan apa yang barusan dia lakukan. Setelahnya dia bersih-bersih menggunakan tissue, menghapus semua Tab dan History yang ada di browser komputer di depannya. Lalu siap-siap kembali mengenakan celananya, lalu Jaket RIDER merah yang dia miliki. Pada wallpaper komputernya, terdapat foto keluarga kandungnya, di kota kelahirannya, dia mendapati dirinya berdiri merenungkan foto tersebut. Dia adalah Gen, dia lama tinggal di Semarang.
Gen lahir masih di daerah Jawa Tengah, tapi bukanlah Semarang. Walau begitu Gen sering bolak-balik ke Semarang dari kota kelahirannya. Di matanya yang masih kecil Kota ini adalah kota yang penuh sihir karena jelas lebih besar dan berwarna, apalagi dibandingkan dengan kota kelahirannya yang lebih kecil dan asri. Kota Semarang merupakan kota yang dipilih pada saat keluarga kandungnya ingin bermain di kota besar. ebenarnya Gen pernah menghabiskan masa SDnya di Semarang. Tapi setelah dia menyelesaikan masa SDnya, Semarang hanya untuk bermain. Setidaknya itu adalah cara pikir pada saat dia masih memiliki keluarga kandung.
Lucunya, meskipun dia bisa dibilang cukup lama tinggal di Semarang, dia tidak pernah membayangkan untuk hidup di dalamnya. Pada saat itu, kota kelahirannya terlalu penting baginya. Dia selalu menghitung hari dimana dia bisa segera pulang ke kota kelahirannya. Sampai pada akhirnya terdapat akhir yang tidak terduga untuk kehidupan di kota kelahirannya, dan dia harus pindah secara menetap di Semarang setelah lulus dari SMK.
Setelahnya Gen hidup bersama keluarga tirinya, keluarga dari adik perempuan ibunya. Mereka tinggal dengan sederhana di dalam rumah yang sederhana, tante dari Gen yang seorang janda serta dua anak kecilnya. Dan, mereka semua menyayangi Gen. Tantenya yang merupakan pegawai kantoran biasa tidak pernah menganggap Gen sebagai beban, dan Gen juga tidak mengizinkan dirinya menjadi beban. Karenanya segera setelah dia pindah ke Semarang dia segera berkerja, sesuai dengan karir yang ditawarkan oleh SMKnya.
Di matanya yang besar, dia mendapati dirinya tidak membenci Kota Semarang, Kota ini adalah kota yang sudah menyelamatkannya. Sudah 8 tahun semenjak dia tinggal di Semarang, dan semenjak dia berkarir tetap di tempat kerjanya setelah lulus. Keluarga kecil dari tantenya ini tidak pernah kekurangan apapun dengan dua orang penyedia nasi di dalam rumah. Keponakannya bisa bersekolah dengan baik, dan tumbuh dengan contoh yang baik. Seakan-akan cerita mereka akan berjalan sampai akhir dengan bahagia tanpa adanya halangan. Tapi, tiba-tiba halangan itu datang. Gen keluar dari pekerjaannya.
Tentu saja, itu tidak segera menjadi masalah yang besar, hanya saja semua orang yang mengenal Gen kebingungan tentang itu. Gen merupakan seseorang yang membawa cahaya dan senyum kepada tempat yang dia datangi. Hampir tidak ada yang tidak suka dengan Gen, dan dia selalu terlihat stabil di setiap hari dia berkerja. Makanya itu semakin membuat keputusannya berhenti semakin aneh. Tantenya, keponakannya, maupun rekan kerjanya kebingungan akan itu. Rasanya seperti Gen menyabotase kehidupannya sendiri. Hanya saja, Gen mengerti, meskipun dia menjelaskan alasannya dengan sebaik mungkin, tidak ada siapapun yang mengerti. Karenanya dia hanya tersenyum, dan melanjutkan hidupnya.
Sama seperti dulu, Gen tetap tidak ingin menjadi beban, karenanya dia mengikuti program menjadi seorang RIDER. Dia juga tidak ingin lama-lama tinggal di dalam rumah tanpa melakukan apapun, karena dia yakin itu akan membuat dia malas. Secara umum harinya akhir-akhir adalah menghabiskan waktu di jalan untuk menarik penumpang online maupun food online. Kebetulan saja antaran siangnya dekat dengan rumah, jadi dia memutuskan untuk pulang sejenak dan istirahat. Sampai akhirnya dia memutuskan untuk melakukan waktu privatnya setelah melihat tidak ada siapapun di rumah.
Keluar dari kamar dia menuju ruang makan untuk mengambil gorengan. Dia sudah makan di luar, tapi dia ingin sekali mengunyah sesuatu, kebetulan saja ada sebuah mendoan di meja makan, jadi dia mengambil satu. Sembari makan dia berjalan menuju motornya yang dipakirkan di luar rumah. Setibanya di ruang tamu, kedua keponakannya yang barusan pulang segera menyapa dan memeluk Gen.
""Abang Gen !"" Kata kedua keponakannya bersamaan sembari memeluk Gen. Gen membalas pelukan mereka.
"Ihh abang bau ih, siang-siang gini." Kata salah satu dari mereka yang lebih besar.
"Iya bau ih."Kata salah satu yang lebih kecil mengikuti
"Ya iyalah bau, kan abang masih narik ojek siang. Kalian darimana ?"
"Barusan sama Mama pulang dari makan siang abis sekolah."
"Sama mama pulang."
"Oalah gitu, yaudah sana bersih-bersih istirahat dulu." Kata Gen sambil mengelus-elus kepala mereka.
""Okeee"" Jawab mereka berdua sembari melepaskan pelukan mereka dan berjalan ke kamar mereka masing-masing.
"Jangan lupa kerjain PR!"
""Yaaa""
Tidak lama kemudian Tantenya masuk membawa plastik belanja. Gen segera mendekati dan mengambil belanjaannya.
"Sini Tan aku bantu."
"Oh iya, makasih ya Gen." Kata Tantenya dengan lembut seperti biasa. Dia mencium Gen di jidatnya, Gen sudah seperti anak laki-lakinya sendiri. Mereka berdua berjalan menuju ruang makan.
"Taruh di meja makan aja ya Tan." Gen berkata sembari menaruh plastik-plastik tersebut di atas meja.
"Iya, iya di sana aja. Kamu mau pergi Gen ?" Tanyanya
"Iya, ini mau berangkat narik lagi."
"Makan dulu lah Gen, itu di plastik ada makanan buat kamu."
"Oh, makasih Tan, tapi nanti aja deh, Gen udah makan."
"Ya udah.. Pokoknya hati-hati ya."
"Ya Tan, Gen berangkat dulu ya."
Gen berjalan keluar menuju motornya. Tapi, tiba-tiba Tantenya memanggilnya.
"Gen.."
"Ya Tan ?" Gen menoleh dengan tenang.
"Kamu tahu kan kamu selalu ada tempat di keluarga ini. Tidak peduli apapun yang sudah terjadi, kamu akan selalu bagian dari keluarga ini. Dan, tante harap kamu tidak terlalu menyalahkan dirimu sendiri sudah keluar dari pekerjaan lamamu. Tapi, 8 tahun kamu memberikan untuk keluarga kecil tante sudah lebih cukup. Mungkin Tante tidak mengerti alasannya, tapi Tante mau mengerti kamu. Kamu tidak bisa terus menghindari kita. Tante gak pingin lihat kamu memaksakan diri seperti ini. Ambil waktumu, dan kalau kamu masih ingin menjadi muda sementara waktu, itu juga tidak apa-apa. Kamu mengerti kan maksud Tante ?" Tanyanya dengan penuh kelembutan. Tantenya benar-benar ingin Gen menjadi seseorang yang bahagia, bukan hanya selamat.
Gen tidak langsung menjawab, dia seperti memarinasi kata-kata Tantenya yang penuh dengan kasih itu. Hanya saja, yang keluar dari mulutnya adalah
"Gen gak memaksa diri kok Tan. Dan, bukan menghindari Tante kok. Ini keinginan Gen juga. Secara tidak langsung, Gen ingin terus memanaskan diri, haha" Jawabnya dengan sedikit canggung.
"Gen.. Tante yakin orang tuamu juga ingin kamu mengambil waktumu dan menemukan kebahagianmu sendiri."
"Kalau memang begitu.. Kenapa bukan mereka yang mengatakannya sendiri kepada Gen." Kata Gen dengan dingin. "Gen berangkat dulu ya Tan, nanti makananya Gen makan pas pulang ya, Terima kasih." Katanya sambil tersenyum kepada tantenya. Lalu melanjutkan keluar menuju motornya. Tantenya masih ingin mengatakan sesuatu tapi sudah terlambat, Gen sudah keluar.
Memang benar bahwa jarang ada yang mengerti jalan pikiran Gen. Seseorang yang sangat cerah di satu sisi tapi menciptakan bayangan kepada sisinya yang lain. Tapi itu berhenti sampai akhir-akhir ini. Dia menemukan teman baru yang setidaknya secara terang-terangan mencoba mengerti dia dan hampir berhasil. Gen tidak membenci itu, akhirnya dia bisa nyaman memperlihatkan sisi bayangannya.
Salah satu teman barunya mengenalkan sebuah lagu lama yang mewakilkan perasannya dengan baik. Sembari dia mengenakan headsetnya, dia menyalakan lagu tersebut. Lalu, bersamaan dengan liriknya yang dia suka, Gen berjalan menuju tempat pertemuan.
♫Wisata masa lalu, kau hanya merindu, mencari pelarian
Dari pengabdian, yang terbakar sirna, mengapur berdebu ♫
oo
YOU ARE READING
3 Way RIDER
Mystery / ThrillerOjek online sudah menjadi sarana keseharian bagi orang modern. Sarana yang terus dipakai, dan terus berevolusi. Bahkan karena banyaknya demand kepada sarana tersebut aplikasi baru Ojek online terus bermunculan. Umum rasanya kalau ada ribuan Begitu...