Seseorang berdiri di dalam kosnya. Kamar kosnya kecil, tapi cukup untuk bergerak secara leluasa, kamar mandi yang dipakai merupakan kamar mandi bersama, jadi ruang yang ada di dalam bisa digunakan secara maksimal. Terutama karena dia tidak banyak memiliki perabotan yang membutuhkan tempat. TV ditempelkan di dinding, Meja di bawahnya digunakan untuk menaruh berbagai macam barang maupun buku, lemari kabinet kecil untuk menaruh pakaiannya, dan juga ada kasur single di ujung ruangan. Tapi yang spesial di kamar itu adalah di ujung seberang kasur, barang pertama dan terakhir milikinya, terdapat sebuah sandbag vertikal yang berdiri di lantai, tingginya lebih tinggi sedikit dari dia, dan terdapat tali tambang yang diikatkan pada sandbag tersebut pada ketinggian sekitar lehernya. Dia berdiri hanya memakai celana pendek, menutup matanya di depan sandbag tersebut, hanya berdiri. Dia adalah Ran, dia pindah ke Semarang.
Ruangannya sunyi, tidak ada suara apapun. TV dimatikan, laptop yang dia miliki juga dia tutup di atas meja, AC dia matikan, bahkan tetangganya seakan membantu Ran membuat kesunyian tersebut. Dia berkeringat, mulai terasa seperti sauna di dalam kamarnya. Dan, dengan kesunyian tersebut, suara keringat yang dia jatuhkan ke lantai, sangatlah terdengar.
Plop
Mata Ren terbuka, dia menarik nafas, dan memasuki postur berkelahinya. Lalu dia hempaskan. Tangan kanan, tangan kiri. Hook kanan, hook kiri, straight kanan. Kombinasi satu dua, kombinasi dengan kaki. Dia membayangkan ada orang yang menyerbu dari depan, dia harus menangkisnya dengan sikutnya, melemparkan jab kiri, dan menendang dengan kuat pahanya menggunakan kaki kanan. Dia membayangkan ada orang datang dengan pisau, lalu dia menangkap tangan dan melucuti pisau orang tersebut, dan menghabisi dia dengan kombinasi satu dua tiga empat. Lawannya jatuh, hanya dia yang berdiri. Sebuah shadow boxing.
Shadow boxing adalah salah satu bentuk kebiasaan yang dia miliki. Dia adalah mantan seorang atlit bela diri, atlit yang hebat. Melakukan ini membuat kepalanya fokus, bukan hanya kepada perkelahian, tetapi juga kehidupan. Di dalam karir profesionalnya, walaupun dia sebenarnya tidak pernah melakukan pertandingan dengan profil tinggi, dia tidak pernah kalah. Suatu hari dia memutuskan untuk berhenti, merasa bahwa hatinya sudah tidak di dalamnya.
Pamannya yang memiliki gym tinju dan mengajaknya ke Semarang serta mengajari kepada Ran semua tentang bela diri, tentunya secara masuk akal marah. Tapi, tidak bisa membuat Ran kembali ke dunia bela diri, pamannya melepaskan dia. Hubungan mereka tidak jelek pada saat ini, tapi tidak bisa dibilang baik. Terutama setelah pamannya kehilangan gym tinjunya dan hidup di luar Semarang. Meskipun begitu, pamannya tidak pernah menyalahkan Ran akan itu, hanya saja itu tetap memberikan efek kepada hubungan mereka. Selain laporan umum, mereka tidak berbicara lagi.
Untuk waktu yang lama, komunikasi yang Ran miliki hanyalah Shadow Boxing. Dia memukul sandbag yang cukup keras adalah seperti membuktikan kepada dirinya sendiri bahwa dia masih merasakan sakit dan masih hidup, meskipun dia sebatang kara. Terutama kenyataan bahwa dia merupakan orang timur, dengan wajah yang sedikit galak saat tidak mengenakan kacamata, dan badan yang berotot, mudah mengintimidasi orang sekelilingnya. Termasuk tetangganya. Tapi setidaknya, itu sampai akhir-akhir ini saja.
BAM!
Pukulan terakhirnya terdengar seperti sebuah pistol yang menembak. Sandbag di depannya sedikit mundur karena kekuatannya yang dikeluarkannya. Dan, dengan begitu, sesi shadow boxingnya selesai.
Dia mengambil handuk dan menghusap wajah dan badannya. Dia mengambil tisu basah lalu menghusapnya juga ke seluruh badan. Dia masih harus menarik ojek setelah ini. Setelah selesai menjadi atlit bela diri, dia pindah-pindah pekerjaan, pekerjaan apapun yang mau menerima dia. Akhirnya dia, memutuskan untuk mengikuti program RIDER. Dia sempat merasa pekerjaan ini akan segera dia tinggalkan seperti pekerjaan lainnya. Tapi, jauh melebihi perkiraannya, dia sudah sekitar sepuluh bulan berkerja sebagai RIDER.
Dia menyalakan TV.
-bzzt pemilik hotel dan apartemen termegah di Semarang terkena skanda bzzt - -apat sekte yang lumayan meresahkan di Semarang, banyak orang mulai menyebut mereka sesat- bzzt Final Sepak bola yang telah dinanti-nanti, salah satu pertandingan terbesar di Indonesia, antara Semarang dan Bandung, air dan api, Kesatria dan Raja, sudah hampir dimulai-
Ran sebenarnya tidak tertarik dengan beritanya. Hanya saja dia menikmati orang yang berbicara tentang sports, terutama karena dahulu dia adalah seseorang yang ada di dalam dunia itu. Tentunya sekarang berita itu tidak terlalu relevan dengan hidupnya sekarang, tidak lebih dari berita untuk menghindari kemacetan pada saat dia di jalan.
Dia mengenakan celana panjangnya, lalu kaos oblongnya, juga kacamatanya, dan terakhir jaket merah RIDER. Dia sudah siap untuk mengantarkan apa yang segala pelanggan butuhkan.
Dia mematikan TV, mengenakan earphone, lalu kelua dari kamar, berjalan menuju motornya. Dia mendapati dirinya kembali mendengarkan sebuah lagu lama favoritnya. Dahulu dia mendengarkan lagu ini sampai bosan, sampai akhirnya dia menemukan lagu ini lagi setelah sekian lama. Lagu itu seperti memiliki arti yang baru, mewakili perasaannya yang sudah lebih dewasa ini. Dan dengan begitu, dia berangkat menuju titik pertemuan.
♫ Kita semua gagal
Ambil sedikit tisu
Bersedihlah secukupnya ♫
oo
![](https://img.wattpad.com/cover/374477687-288-k693687.jpg)
YOU ARE READING
3 Way RIDER
Mystery / ThrillerOjek online sudah menjadi sarana keseharian bagi orang modern. Sarana yang terus dipakai, dan terus berevolusi. Bahkan karena banyaknya demand kepada sarana tersebut aplikasi baru Ojek online terus bermunculan. Umum rasanya kalau ada ribuan Begitu...