Happy Reading"Kau, memerasku!"
Deukpal terkejut mendengar apa yang dikatakan Sekyung barusan.
"Aku hanya bilang kita berteman untuk melihat reaksimu. Ingat malam saat hujan turun, kau datang ke rumahku dan bilang akan mengekspos sifat asliku ke orang-orang jika aku tidak menuruti perintahmu"
Wajah Deukpal terlihat bingung sekaligus terkejut dengar pernyataan anak ini. Malam hujan? Apa malam yang dimaksud Sekyung malam dimana Yiheon melompat dari atas jembatan itu? Karena hujan mulai reda saat dia mencoba menolong anak ini waktu itu. Itu artinya, Yiheon menemui Sekyung sebelum melompat dari atas jembatan.
"Entah apa pendapat Song Yiheon tentang sifat asliku, aku tidak peduli"
"Tunggu–
"Aku yang paling tau sifat asli Song Yiheon. Karena dia mengawasi ku selama lebih dari dua tahun seperti penguntit"
"Aku, tidak pernah menguntitmu"
Sekyung tersenyum mendengarnya "Lihat, kau bahkan tau soal itu"
Melihat isi catatan Yiheon yang pernah mengatakan ingin berteman dengan Sekyung, malah berakhir dituduh sebagai penguntit oleh Hong Jaemin. Mereka salah paham, Yiheon memperhatikan Sekyung terus-menerus karena ingin berteman dengannya, bukan sebagai penguntit. Karena itulah orang-orang mulai menghindarinya dan menudingnya.
"Jangan mencoba membohongiku dengan alasan hilang ingatan. Tinggi, postur, dan bahkan wajahmu sangat mirip dengan Song Yiheon. Orang-orang mungkin bisa tertipu dengan itu, tapi aku tidak. Caramu berbicara... tatapanmu.... cara berjalan.... semuanya berubah seolah kau orang yang berbeda"
Deukpal mulai merasa gugup. Cara anak ini menatapnya, membuatnya terintimidasi. Tatapannya begitu gigih, seolah tidak ingin mundur begitu saja. Dia bisa membaca seseorang? Jika benar, anak ini sangat berbahaya.
"Kau, sebenarnya siapa?"
"Apa maksudmu?"
"Kau bukan Song Yiheon"
°°••°°
Deukpal meninggalkan Sekyung begitu saja. Anak itu tahu kalau dia bukan Yiheon, itu benar-benar berbahaya.
Dia berjalan dengan cepat ke kelas, dan berhenti di pintu melihat tasnya yang awalnya di bangku dekat jendela, sekarang telah tiada.
"Bangkumu di depan sana"
Bisik seseorang yang entah sejak kapan berdiri di belakangnya, yang ternyata adalah Sekyung.
"Aku tau!" Ucap Deukpal dan berjalan ke bangkunya.
Melihat Yiheon mulai duduk di tempatnya, Sekyung pun ikut berjalan ke bangkunya, dan tersenyum melihat Hayeong duduk di bangku sebelahnya.
Di tempat lain, terlihat Jaemin dan teman-temannya sedang berada di tempat yang sering mereka gunakan untuk bersantai dan bolos sekolah.
Ya, setelah memukul Yiheon tadi mereka semua bolos dari sekolah.
Lelaki itu terus memegang ujung bibirnya yang sobek, hadiah dari Yiheon setelah lamanya mereka tidak bertemu.
"Kenapa rasanya seperti memukul orang yang berbeda ya?" Gumam Jaemin.
Salah satu teman Jaemin duduk di samping laki-laki itu.
"Dia bahkan mulai pintar bicara, tertawa saja dia sudah bisa"
KAMU SEDANG MEMBACA
Epoch [High School Return Of A Gangster]
FantasíaDeukpal terkejut saat terbangun di dalam tubuh remaja SMA berusia 19 tahun. Kisah ini bermula saat dia yang mencoba menolong remaja tersebut yang hendak melakukan bunuh diri, malah berakhir terjebak di dalam tubuh anak itu. ©Meiihyeanna2024