9. Hogeun Birthday

155 25 15
                                    

Akhirnya Liu update ya🤭 semoga terhibur kalian❤️❤️❤️

BUGH!

"YANG HYUK BANGSAT!! LO APAIN ADEK GUA ANJING!!!"

Sapaan yang sangat amat brutal yang menyambut Hyuk pagi itu. Nyawanya bahkan belum terkumpul, badannya lebih dulu dapat kecupan panas dari kaki kudanya Jaehan. Badan topless Hyuk terkapar dilantai dingin dengan si empunya yang meringis kesakitan.

Begitu membuka mata, Hyuk bisa ngeliat dua tanduk merah di kepala Jaehan. Dengan sosok bersayap hitam yang masih aja ngomporin Jaehan yang udah mau meleduk.

"Kurang ajar banget tuh temen kamu sayang, dititipin sehari aja udah diajak bobo bareng di kasur. Apalagi kalo berhari-hari? Wah parah sih si kunyuk ini"

Hyuk menyangga tubuhnya dengan siku tangannya, melirik sekilas bocah yang mabok semalam itu masih bergelung nyaman dibalik selimut. Gak terusik sama sekali padahal posisi Hyuk udah diujung tebing.

"Adek lo gak gua apa-apain, Han. SUMPAH DEMI! GAK GUA APA-APAIN ANJING! HAN WOI!" Hyuk terus ngehindar dari serangan guling yang dipegang Jaehan, gak dikasih ampun sama sekali.

"Wah lu ngatain Jaehan anjing Hyuk?! Pacar gua tuh anjing!"

Yang terjadi selanjutnya? Perang dunia ketiga yang berhasil membangunkan bayi yang lagi tidur. Hangyeom mijit kepalanya, pening karena mabuk semalam. Sadar dengan kekacauan di kamar Hyuk, Hangyeom malah meliriknya sekilas, tanpa minat.

Tiba-tiba Hangyeom nutup mulutnya, pipinya memerah teringat sesuatu.

"Ternyata alkohol enak juga ya? Pantesan Bang Jae suka nyetok dirumah"

Dengan wajah tanpa dosa, Hangyeom berjalan ke jendela sambil meregangkan otot-ototnya. Menyambut pagi ceritanya. Walau yang dia liat pun cuma jalan raya sama gedung-gedung doang. Cantik sih, tapi gak bikin seger.

Ting!

Sebuah notifikasi dari hapenya, mengundang Hangyeom kembali duduk di kasur.

Today!
Jihogeun birthday!

Rahangnya jatoh, gimana bisa Hangyeom ngelupain hari yang udah dia tandain dari sejak tahun baru?!

Hangyeom langsung lompat dan nahan tangan Jaehan yang mau mukulin Hyuk lagi, "Bang! Abang! Ada yang lebih penting daripada bikin Hyuk penyet!"

"Hah? Apaan?" Jaehan bingung, Yechan yang lagi nahan pinggang Jaehan pun bingung, Hyuk yang lagi memohon ampun pun ikut bingung.

"INI HARI ULANG TAHUNNYA HOGEUN BAAAAANG!!!!! GUE BELUM BELI KALO!! GUE BELUM BIKIN KUE! Gue— GUE BELUM MANDIII HUWEEE!!!"

🥁

Akhirnya, sore itu Hangyeom sampe juga di tempat biasa yang cuma Hangyeom dan Hogeun tau. Sebuah danau yang berada dibalik pepohonan bambu. Tempat rahasia mereka.

Nafasnya terengah-engah karena Hangyeom lari dari halte bus. Begitu tiba disana, Hangyeom bisa liat Hogeun yang berdiri berpangku tangan dengan pandangan ke depan.

"Gue kira lo gak akan dateng" ucap Hogeun tanpa mengalihkan pandangannya.

Hangyeom menghela nafas kasar, "maaf, gue telat. Dan maaf juga, kali ini gue gak bikin kue sendiri, gue beli ini di toko tadi"

Hangyeom ngebuka kotak kue tart kecil itu dan nyalain satu lilin kecil ditengahnya, "Happy birthday to you~ Happy birthday to you~ Happy birthday Jiho-ae~ Happy birthday to you~"

Hangyeom ngangkat kuenya lebih tinggi, nyuruh Hogeun buat tiup lilinnya. Setelah apinya mati, Hangyeom bersorak sendirian sementara yang berulang tahun hanya menatapnya dengan datar.

"Gue udah gak begitu penting lagi ya di hidup lo?"

Hogeun cuma diam aja ketika Hangyeom narik tangannya buat nerima kue ulang tahunnya.

"Bukan salah lo kalo Jinkwon suka sama lo"

"Kalo ini bukan salah gue, kenapa lo terus dorong gue buat menjauh?"

Sepasang mata tajam Hogeun mulai berair, "gue cintanya sama lo, Song Hangyeom"

Detik berikutnya, kue kecil yang dibeli Hangyeom sore tadi jatuh gitu aja ke tanah. Hogeun menangkup wajahnya dan menyatukan bibir mereka. Gak ada kesempatan untuk Hangyeom bereaksi, dia cuma diam membatu sementara Hogeun mulai menyesap bibirnya.

Jemari Hangyeom meremat lengan baju Hogeun yang menangkup wajahnya. Hangyeom memejamkan kedua matanya dengan erat seiring intensnya ciuman yang Hogeun lakukan.

Setelah merasa cukup, Hogeun melepaskan ciuman mereka dan mengusap bibir Hangyeom yang sedikit bengkak memerah. Hangyeom mendongakkan kepalanya menatap Hogeun.

"Apapun alasan lo maksa gue buat Jinkwon, gak akan bikin cinta gue ke lo jadi hilang, Gyeom. Gue... Gue cinta dan akan selalu cinta sama lo. Jangan jauhin gue lagi ya? Gue gak bisa tanpa lo"

Hangyeom mengalihkan pandangannya, "gak bisa, Hogeun. Waktu itu lo udah janji buat nerima hubungan lo sama Jinkwon"

"Waktu itu gue pikir gue bisa Gyeom, tapi ternyata enggak. Gue gak sanggup"

Hangyeom menjauhkan wajahnya, melangkah mundur memberi mereka jarak.

"Bangsat"

Bugh!

Bukan, itu bukan Hangyeom apalagi Hogeun. Itu Jungha, entah gimana caranya dia bisa ada disana dan langsung ngasih bogeman ke pipi Hogeun sampe sahabat Hangyeom itu jatuh diatas rumput.

"Jungha!" Pergerakan Hangyeom terbatas karena Jungha menahan dada Hangyeom dengan lengannya, mencegah Hangyeom menolong Hogeun.

"Itu akibatnya kalo lo sembarangan nyium pacar orang. Jauhin Hangyeom atau lo abis ditangan gua"

"Jungha!! Ih Jungha! Hogeun— Junghaa!!!" Hangyeom ditarik menjauh dengan posisi yang sama, kado kecil yang dia siapkan buat Hogeun jatuh gitu aja bahkan sampe keinjak Jungha.

Hangyeom ditarik sampe ke jalanan, ke depan sebuah mobil putih.

"Lepasin! Lo apa-apaan sih?!" Hangyeom menghempaskan tangannya dari genggaman Jungha, "gak sopan tau gak! Gue tuh lagi ngobrol sama Hogeun! Lagi ngerayain ulang tahun dia!"

"Terus apa?!" Jungha gak sengaja ngebentak Hangyeom, dia ngerasa bersalah sedikit tapi gak mengubah mimik marah diwajahnya.

"Terus apa? Emang kalo dia ulang tahun, lo harus cium bibirnya gitu?"

Eh? Apa nih?

"Maksud lo—"

"Lo sendiri yang bilang kalo kita ini pacaran kan?"

Pipi Hangyeom bersemu, "t-tapi kan waktu itu karena kepepet, gue juga kan udah minta maaf sama lo" kepalanya menunduk malu.

"Terus, gue peduli?"

Hangyeom kembali ngangkat kepalanya dan bertukar pandang sama Jungha.

"Di detik yang sama disaat lo 'kepepet', saat itu juga kita pacaran. Jadi, kita masih pacaran sekarang karena lo gak pernah bilang putus"

Keseriusan Jungha malah bikin Hangyeom jadi gugup, malu gitu. Suasananya berubah jadi canggung. Gak ekspek kalimat asbun nya bakalan dibawa serius sama orang yang bersangkutan.

Hangyeom ketawa canggung, "mana bisa pacaran tapi gak ada rasa? Lo juga kan gak suka sama gue"

"Siapa bilang?"

Tawa Hangyeom lenyap seketika.

🥁

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 30 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love For Three || GyeomharemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang