Pertemuan Tak Terduga.

148 8 0
                                    

Hai semua....

Apa kabar kalian, semoga tetap sehat ya...

Happy Reading...

***

Sudah enam bulan berlalu atas kepergian Karin. Kini langit terlihat mendung, Atlan dan Gabriel berziarah ke makam Karin. Mereka masih menggunakan seragam sekolah, karena hari ini mereka pulang lebih cepat dari biasanya sebab ada kegiatan rapat guru.

 Namun Gabriel hanya menunggu di depan TPU saja. Karena ia tau bahwa Atlan pasti butuh waktu sendiri.

Langkah Atlan pun memasuki pemakaman itu dengan langkah kaki yang gonta-ganti. Langkahnya terhenti tepat di samping makam yang tertera nama neneknya.

Atlan menatap lamat-lamat gundukan tanah itu dengan perasaan yang sedih.

"Assalamu'alaikum, Nek." Salam Atlan yang meletakkan seikat bunga mawar putih.

"Nek, Atlan, Gabriel sama yang lain lolos masuk SMA Mandara," ucap Atlan penuh antusias. Ia mengusap nisan makam neneknya.

"gak kerasa ya nek, udah enam bulan nenek pergi. Nenek tau gak sih hari ini Atlan ulang tahun tanpa nenek."

"Kenapa nenek gak pernah datang di mimpi Atlan?" tanya Atlan dengan nada yang senduh.

Setelah mengucapkan semua keluh kesahnya selama ini, Atlan tak lupa mendo'akan neneknya.

Ditengah Atlan berdo'a air dari langit mulai turun dengan rintik-rintik. Namun, Atlan heran mengapa tubuhnya tidk terkena air hujan itu. Ia pun, mendongak dan manik matanya menangakap sesosok gadis yang menaunginya dengan payung hitam.

Kedua manik mereka bertemu dan saling menatap. Senyum gadis itu sangat lembut dengan mata coklat bening, kulit kuning langsat, rambut lurus sebahu serta ada alat bantu pendengar di telinga sebalah kanannya.

"Apakah dia orang terpenting dalam hidup mu?" Gadis itu membuka suara yang membuat Atlan mengalihkan pandangannya.

Atlan hanya menganguk sebagai jawabanya.

"Karin. Nama yang sangat cantik," ujar gadis itu membaca nama yang ada di batu nisan dengan suara lembutnya. 

"Kalau boleh tau siapa namamu?" Gadis itu berkata dengan nada lembut, bertanya.

"Nama ku Atlan." Jawabnya tanpa melihat gadis itu. "Lalu siapa namamu?" tanya balik Atlan yang penasaran.

Gadis itu hanya tersenyum mendengar pertanyaan Atlan. "Jika kita ditakdirkan untuk bertemu maka aku akan memberi tahukan nama ku." Jawab gadis itu dengan semyuman yang terbit di bibirnya.

Setelah mengatakan itu, gadis itu meletakan payungnya di samping Atlan. Ia berbalik badan pergi dari sana di tengah hujan rintik.

Atlan menatap punggung gadis itu pergi dari sana dengan penuh tanda tanya, siapa gadis itu? Mengapa gadis itu tiba-tiba menemuinya?

Atlan keluar dari pemakaman dengan menggunakan payung pemberian gadis yang di temuinya tadi. Ia menghampiri Gabriel yang duduk diatas motor sport miliknya yang menikmati rintik hujan yang tidak deras.

Atlan berhenti tepat di depan Gabriel yang membuat Gabriel membuka matanya. Gabriel menatap heran ke arah Atlan, ia mengerutkan kening yang bingung karena Atlan membawa payung yang entah dari mana asalnya. Pasalnya tadi saat Atlan masuk ke dalam TPU Atlan tidak membawa payung.

"Dapat dari mana kau itu payung? Kamu nyuri dari makam orang?" tanya Gabriel yang memperbaiki jaketnya.

"Tadi ada cewek ngasih aku di dalam," jawab Atlan yang tengah melipat payung.

Putra Terlupakan  (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang