Jeno baru saja keluar kamar setelah berganti pakaian lalu dia menghampiri Jaemin di ruang tamu
Dia duduk di samping Jaemin yang masih merokok "Bisa tolong matikan rokok mu?" Ucap Jeno
"Kenapa?"
"Aku tidak bisa terkena asap dari benda nikotin itu"
"Bukan kah kamu dulu juga perokok?" Ucap Jaemin
"Hah? Aku? Perokok? Tidak pernah sama sekali aku menyentuh benda itu bahkan daddy melarangku" Jelas Jeno
"Saya hanya bercanda baiklah akan saya matikan" Jaemin tersenyum lalu mematikan satu puntung rokok itu
"Senyuman mu sangat indah kenapa jarang tersenyum?" Tanya Jeno
"Karena senyum dan hati saya hanya untuk kamu" Jeno tersipu malu
"Mau makan apa?" Ucap Jeno
"Apa aja"
"Oke aku akan memasak untuk mu" Ucap Jeno dia bangkit dan berlari kecil ke dapur.
"Eoh.. aku akan ke supermarket" Ucap Jeno ia mengambil sweater nya dan menarik paksa tangan Jaemin yang duduk santai di ruang tamu
"Ayo ikut" Ucap Jeno
"Baiklah baiklah"
Mereka sampai di supermarket dan Jaemin membawa troli nya dengan Jeno yang berjalan di depan
Jeno berhenti di perdagingan "Hyung mau daging yang mana?" Tanya Jeno
"Yang ini saja seperti nya segar"
"Oke," Jeno memasukkan daging pilihan Jaemin ke troli
"Kita membeli Minyak, garam, gula, Kecap manis kecap asin, saos tiram, apa lagi ya hyung?"Tanya Jeno
Jaemin hanya melamun melihat jeno "hmm.. saya tidak tau"
"Sayur, sama sayur untuk membuat kimchi" Ucap Jeno
"Kimchi? Beli saja"
"Lebih baik membuat sendiri hyung lebih higienis"
"Terserah kamu saja"
Lalu Jeno pergi ke tempat tempat bahan bahan itu di ikuti Jaemin selesai memilih bahan bahan dia ke tempat camilan mengambil banyak camilan ia beralih ke tempat makanan ikan untuk ikan ikan Jaemin di rumah
"Ayo kita bayar hyung" Ucap Jeno sudah satu troli penuh Jeno belanja
Sampai di kasir Jeno hendak mengeluarkan kartu nya sudah keduluan Jaemin
"Pakai kartu saya saja" Ucap Jaemin
Jeno hanya mengangguk.
Selesai berbelanja mereka pun pulang
Jaemin membantu Jeno membawa barang belanjaan nya masukLalu Jeno segera memasak ia menggoreng ikan dan api nya terlalu besar otomatis minyak nya meledak ledak
Dan jaemin ada di belakang memberi makan ikan hias nya
Jeno berteriak teriak karena minyak nya yang terus meledak hingga satu ledakan minyak mengenai tangan mulus nya
"AKHH.. sshhh.." Jeno mematikan kompor nya dan segera membasuh tangan nya dengan air mengalir
Jaemin berlari masuk ke dapur "Kenapa?" Ucap Jaemin mendekat ke arah Jeno
"Kena minyak goreng" Ucap Jeno, Jaemin melihat luka bakar nya yang tak terlalu parah namun memerah
"Biar maid saja yang memasak sini saya obati" Jaemin membawa Jeno duduk di ruang tamu
Jaemin mengobati tangan Jeno dengan hati hati "Lain kali biar maid saja saya menyewa maid agar kamu tidak terluka seperti ini" Ucap Jaemin
"Tapi itu kewajiban ku sebagai seorang istri Hyung memasakkan masakan untuk mu" Ucap Jeno
"Saya menikahi mu untuk menjadi istri Saya bukan pembatu saya, memang memasak itu kewajiban mu tapi jika sampai luka begini saya yang merasa bersalah biarkan maid saja"Ucap Jaemin
Jeno hanya mengangguk
"Lihat saya" Jeno melihat mata indah Jaemin
"Kuras habis harta saya pakai semua uang saya asalkan kamu bahagia dan tidak terluka, saya bekerja untuk kamu,,jangan kamu terluka lagi rasanya sakit yang mendalam bagi saya jika ada sedikit luka di tubuh kamu" Ucap Jaemin
"Hyung, makasih udah mencintai ku sehebat itu, tapi maaf mungkin aku belum bisa membalas semua cinta yang Hyung berikan tapi akan aku usahakan mencintai hyung sepenuh hati"
"Saya tunggu cinta kamu,"
BERSAMBUNG..
KAMU SEDANG MEMBACA
Bitter Reality To Sweet Reality (JaemJen)✔✔
Fanfickisah hidup seorang Seo Jeno yang menikah dengan Na Jaemin. Dengan Jaemin yang awalnya tidak suka kepada Jeno entah karena apa dia mau menerima perjodohan ini. Baca aja biar tau gimana alurnya cmiiww 😘 BUKAN BERMAKSUD MENJELEKKAN IDOL MANAPUN NO P...