- 𝘈𝘸𝘢𝘭 𝘱𝘦𝘳𝘵𝘦𝘮𝘶𝘢𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘢𝘪𝘬 𝘢𝘬𝘢𝘯,
𝘣𝘦𝘳𝘢𝘬𝘩𝘪𝘳 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘤𝘢𝘳𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘢𝘪𝘬.
𝘋𝘢𝘯 𝘫𝘶𝘨𝘢 𝘴𝘦𝘣𝘢𝘭𝘪𝘬𝘯𝘺𝘢 -(𝖠𝗆𝗈𝗋𝖺 𝖫𝖾𝗈𝗇𝗈𝗋𝖺)
─── ・ 。゚☆: *.☽ .* :☆゚. ───
Tok.. Tok.. Tok..
Ketukan pintu dari seberang sana membuat seorang laki-laki yang sedang berkemas untuk pergi ke sekolah pun beranjak meninggalkan barangnya dan membuka pintu sedikit untuk memastikan siapa yang barusan mengetuk pintu kamarnya, dan ternyata teman laki-laki nya, alhasil ia membuka lebar pintu untuk nya.
"Udah siap belum? " tanya teman laki-laki itu, yang bernama Ardion Griolanda laki-laki berpostur tinggi, tampan, belesteran asal Amerika dan juga identik dengan permen yang selalu singgah di bibirnya.
"Belum Ar, ini masih ada yang harus gua kemas buat di taruh loker. " ujar laki-laki itu seraya merapikan barang-barang nya, "lo nebeng gue, atau bawa sendiri? " tanya Ardion kepada laki-laki di depannya.
"Bawa sendiri lah.. Yakali nebeng lo, hilang harga diri gua! " jawab laki-laki itu, sembari mengangkat ransel nya dan berjalan ke bawah untuk mengambil kunci motor nya dan bergegas pergi ke tempat ia menimba ilmu. Ya.. Walaupun disana dia hanya sekedar membolos karena merasa sudah cukup pintar untuk belajar lagi.
"Yaudah, serah lo. " ujar Ardion.
Sesampainya di sekolahnya yang bernama SMA Minerva Hight School yang ada di kotanya, sekolah berfasilitas lengkap, bersih, asri dan juga parkiran yang sangat luas, tempat dimana laki-laki itu memarkirkan motornya. Selesai memarkirkan ia berjalan menyusuri koridor bersama Ardion di sampingnya.
Tiba-tiba ada siswi dari arah berlawanan yang sedang membawa kardus hingga hampir menutupi wajahnya, sehingga siswi itu menabrak laki-laki yang berada di samping Ardion. Yaitu, Vakhenzo Argezha laki-laki bermata elang, berpostur tinggi dengan dada membidang dan tak lupa plaster yang menempel di bawah matanya, bekas bertarung menyelamatkan hamster miliknya dari kucing galak kemarin.
Bruk.. Bruk..
"Awhh, aduh astaga." ucap siswi itu sepontan Uhuyy (bercanda yagesyaa) sembari berusaha mengangkat kembali kardus yang berserakan.
"Shit, pagi-pagi udah ada yang bersedia gua tandai." batin Enzo, "maaf ya, kak." ucap perempuan itu dan menghampiri Enzo. Terlihat banyak orang yang melihat interaksi mereka.
"Hah? Maaf? " ulang Enzo, "not dear.. today you are the first person I mark." (tidak sayang, hari ini kamu adalah orang pertama yang aku tandai) ucap nya seraya mengobrak-abrik kardus yang tadi sudah tersusun rapi.
Perempuan di depan nya menunduk dan berani selangkah maju ke hadapan laki-laki di depannya, "Kamu, tandain aku? For what? " ucapnya dengan berani, "enggak usah aku-kamu BISA?! kita gak deket! Masih tanya lagi, gua tandain buat apa." ujar Enzo.
"Buat apa?! Aku juga bisa deket. " sahut perempuan itu sembari memajukan dirinya lebih dekat dengan laki-laki di hadapan nya dengan berjinjit. Enzo yang menyadari jarak antara dirinya dengan gadis itu hampir mengenai hidung mancungnya, ia pun langsung mendorong gadis itu dengan kasar.
Brukk..
"Awhh, jahat! " balas gadis itu yang sedang tersungkur, "its up to he's, sialan! " (terserah dia!) sahut Ardion, lalu mereka meninggalkan koridor dan membiarkan gadis itu disana. Belum ada tiga langkah gadis itu bersuara lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
EN-ZORA
Teen FictionBerikanlah aku sebuah kepastian yang pasti! Agar aku bisa menemukan, harta yang sangat berharga itu! Tentang 𝘝𝘢𝘬𝘩𝘦𝘯𝘻𝘰 𝘈𝘳𝘨𝘦𝘻𝘩𝘢 kapten dari Geng bernama 𝖭𝗂𝗋𝗏𝖺𝗇𝖺, yang berpacaran dengan primadona sekolah 𝘕𝘢𝘰𝘷𝘢 𝘔𝘢𝘳𝘤𝘩𝘦𝘭...