Cognitive Dissonance

9 1 0
                                    

Cognitive Dissonance: Dalam konteks cinta, cognitive dissonance terjadi ketika kita memiliki perasaan yang bertentangan tentang seseorang. Misalnya, kita mungkin merasa cinta tetapi juga merasa sakit hati karena tindakan mereka. Untuk mengatasi ketidaknyamanan ini, kita seringkali mengubah persepsi atau menyesuaikan harapan kita agar perasaan dan tindakan kita lebih selaras.

Cognitive Dissonance adalah istilah dalam psikologi yang diperkenalkan oleh Leon Festinger pada tahun 1957. Ini menggambarkan ketidaknyamanan mental yang kita rasakan saat memiliki dua atau lebih keyakinan, nilai, atau sikap yang bertentangan satu sama lain.

Ketika kita menerapkannya dalam konteks cinta, cognitive dissonance sering terjadi ketika kita memiliki perasaan bertentangan tentang pasangan kita. Misalnya, kita mungkin mencintai pasangan kita tetapi juga merasa marah atau sakit hati karena tindakan mereka.

Bagaimana Cognitive Dissonance Terjadi dalam Cinta?

1. Konflik Emosi: Kamu merasakan cinta yang dalam terhadap pasanganmu tetapi juga merasa kecewa atau marah karena tindakan tertentu yang mereka lakukan.

2. Ketidaknyamanan Mental: Konflik antara perasaan cinta dan perasaan negatif ini menciptakan ketidaknyamanan mental. Misalnya, "Aku tahu dia mencintai aku, tapi kenapa dia melakukan hal itu?".

3. Mencari Keseimbangan: Untuk mengurangi ketidaknyamanan ini, kita cenderung berusaha mengubah persepsi atau harapan kita. Bisa jadi dengan memaklumi tindakan mereka, mengabaikan aspek negatif, atau bahkan berbicara dan menyelesaikan masalah tersebut agar perasaan dan tindakan kita lebih selaras.

Contoh dalam Kehidupan Sehari-Hari:
Bayangkan kamu sedang menjalin hubungan dengan seseorang yang kamu sayangi. Tapi, beberapa kali mereka melakukan hal-hal yang membuatmu kecewa atau sakit hati. Kamu bisa merasa bingung antara ingin tetap bersama mereka karena rasa cinta, atau ingin marah dan menjauh karena rasa sakit hati tersebut. Untuk mengatasi perasaan ini, kamu mungkin mencoba untuk fokus pada hal-hal positif yang pasanganmu miliki atau mencari pemahaman lebih tentang alasan di balik tindakan mereka.

Sumber Teoretis:
- Festinger, L. (1957). "A Theory of Cognitive Dissonance." Stanford University Press. Ini adalah buku yang mendasari konsep cognitive dissonance dan menjelaskan mekanisme bagaimana kita mengatasi konflik internal dalam berbagai konteks, termasuk cinta.

Semoga penjelasan ini membantu kamu untuk lebih memahami bagaimana cognitive dissonance bekerja dalam hubungan cinta.

Don't forget to vote^^

Info psikologiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang