2.Belum move on?

7 2 0
                                    

"Gimana sih jalannya tumpah kan jadinya!" Ujar bulan kesal karena minuman nya tumpah.

Bintang pun ikut kesal karena jaketnya kotor. " Lo ga liat nih jaket gue juga kotor gara-gara Lo". Balas nya.

" ya salah Lo lah ngapain coba jalan nya mundur-mundur gitu" balas bulan tak mau kalah.

Teman-teman nya bintang yang menyaksikan keributan itu malah tersenyum penuh arti. " uhuy ada yang tabrakan nih" seru Fahri sambil tertawa.

" nabrak apa tuh" sambung azka yang ada di sebelahnya.

" nabrak mantan" balas nya dan itu membuat mereka semua tertawa.

" Diem Lo!" ujar bintang dan bulan secara bersamaan. Mereka pun langsung menutup mulut mereka rapat-rapat dengan suara tawa yang tertahan.

Lalu bintang melepas jaket nya dan memberikan nya kepada bulan. " sekarang Lo cuciin jaket gue" suruh bintang.

" Dih ogah banget gue! Lo yang salah juga" Balas bulan.

" Tapi kalo minuman Lo ga tumpah jaket gue gak bakal kotor kayak gini" balas bintang masih tidak terima.

" Loh! Lo yang jalan nya mundur-mundur gitu ngapain jadi nyalahin gue" ujar bulan.

Teman-teman nya yang melihat mereka terus berdebat merasa malu karena sudah banyak murid yang menonton mereka. " bin, udah bin malu di liatin murid yang lain" ucap El.

" iya tuh bener udah rame banget yang ngeliatin kalian" sambung Abian.

Lalu bintang pun ikut melihat sekeliling nya dan memberikan tatapan tajam pada mereka. " Sial banget gue ketemu sama Lo" ujar bintang menatap bulan dengan marah.

Bulan yang mendengar itu terdiam. lalu setelah itu bintang dan teman-temannya pergi begitu saja meninggalkan nya sendirian. bulan masih terdiam dengan kata-kata bintang yang masih terus berputar di kepala nya.

Apakah bintang sudah benar-benar melupakan nya? apakah rasa itu sudah tidak ada lagi? atau mungkin bulan yang tidak bisa melupakan nya. pasangan yang dulu selalu bersama sekarang sudah terpisah dengan rasa asing yang menyelimuti mereka.

🌙✨🌙✨🌙✨

Keesokan harinya di sekolah bulan berjalan menuruni tangga menuju ke perpustakaan tapi ketika ia sedang berjalan tiba-tiba tangan nya di tarik oleh dua orang perempuan lalu mendorong nya ke tembok. Lalu muncul satu perempuan lagi yang mendatangi nya. mereka adalah Friska dan 2 temannya yaitu Siska dan qiara.

kejadian itu seakan mengingatkan kembali tentang kejadian yang sama yang pernah terjadi padanya dulu.

" Hai" sapa Friska sambil memegang dagunya sehingga mata bulan langsung bertatap dengan nya.

" kalian mau ngapain lagi sih!?" Tanya bulan.

" gue mau ngucapin selamat atas putusnya hubungan Lo dengan bintang. Dengan itu gue bisa leluasa untuk merebut dia dari Lo" ucap nya sambil tersenyum lebar.

lalu Friska mulai menarik rambut bulan dan membuat nya meringis kesakitan. " sampai kapanpun bintang gak bakalan suka sama orang kaya Lo!" ujar bulan.

" apa kata Lo!" bentak nya lalu menampar pipi bulan dengan kencang.

" Sampai kapanpun gue gak akan suka sama Lo!" kata bintang yang menghampiri mereka.

Friska dan teman-temannya langsung berbalik arah dan terdiam melihat kedatangan bintang.

" sekali lagi gue liat Lo ngelakuin hal kaya gini gue gak akan tinggal diam!" ujar bintang sambil menunjuk Friska.

" Kenapa sih Lo gak pernah bisa buka hati Lo sedikit aja buat gue!?" Tanya Friska sambil mengepalkan tangannya.

" kalo sikap Lo masih kaya gini jangan harap gue bisa suka sama Lo". Jawab bintang.

" gue bisa berubah demi Lo" ujar Friska.

" jangan berubah demi gue. berubah demi kebaikan Lo sendiri". ucap bintang.

" Gue udah banyak ngelakuin segala hal biar Lo suka atau setidaknya liat gue tapi apa, Lo gak pernah samasekali liat gue" ucap Friska dengan wajah sedihnya.

" Banyak hal yang membuat gue gak suka sama Lo dan sampai kapanpun Lo berusaha, gue gak akan suka sama Lo!" balas bintang lalu menarik tangan bulan dan membawanya pergi dari sana.

Friska yang melihat itu semakin marah rasa suka nya yang tidak pernah bintang balas membuat rasa itu terus tumbuh dalam hatinya. Dan kemunculan bulan membuat nya ingin menghabisi nya.

Bintang membawa bulan ke kantin setelah sampai bulan duduk di bangku panjang sambil memegang pipi nya yang memerah.

Lalu bintang datang membawa minuman dingin di tangan nya dan menempelkannya di pipi bulan. Bulan yang di perlakukan seperti itu pun terkejut dan langsung menatap mata bintang. Tatapan itu masih sama seperti dulu tatapan mata yang sekarang selalu ia rindukan.

" Buat kompres pipi Lo biar gak biru" kata bintang sambil menyerahkan minuman itu.

bulan pun menerimanya dan memeganginya di pipinya. " terima kasih" ucap nya sambil menunduk. Ia merasa malu karena dulu ia yang memutuskan hubungan mereka.

" kenapa? nyesel Lo udah mutusin gue?" Tanya bintang.

Pertanyaan itu sukses membuat perasaan nya jatuh ke yang paling dalam ia tidak menyangka bintang akan bertanya seperti itu.

" maaf" ucap bulan sambil menatap bintang yang berada di hadapannya.

" Dulu mungkin tatapan mata Lo sangat berarti bagi gue tapi sekarang tatapan itu tidak berlaku lagi bagi gue" ujar bintang kepada bulan. " dan Lo gak perlu minta maaf karena menurut gue itu bukan salah Lo. kita sama-sama salah waktu itu" sambung nya.

" kalo aja waktu itu gue mau dengerin penjelasan Lo mungkin kita gak bakal kaya gini sekarang" ujar bulan.

" gapapa lupain aja itu udah masa lalu gak ada yang perlu di sesali" balas bintang.

" ternyata Lo masih sama ya. Lo masih jadi orang yang perhatian dan pemaaf walaupun banyak orang yang nyakitin Lo" ucap bulan.

Bintang hanya tersenyum mendengar itu lalu pergi meninggalkan bulan yang masih terus menyesali keputusan nya dulu.

✨🌙✨🌙✨🌙

Sepulang sekolah bintang langsung pulang ke rumahnya ia memarkirkan motor nya di garasi dan masuk kedalam ruang tamu. ia duduk di sofa sambil bersandar dan membuka satu persatu kancing bajunya.

" Eh udah pulang kamu kok ga ucap salam dulu sih" ujar mamanya yang baru saja dari taman belakang.

" udah tadi mah" jawab nya sambil menyalami tangan mamanya.

" masa sih? mungkin mama ga kedengaran kali ya" balas mamanya.

" Yaudah mah aku ke kamar dulu mau bersih-bersih" ujar bintang.

" iya gih sana bersih-bersih" jawab mamanya.

Bintang masuk ke kamarnya dan mulai membersihkan dirinya. Setelah selesai mandi ia duduk sambil bersandar di kasur lalu matanya tertuju pada sebuah bingkai foto kecil yang terletak di depannya di meja tv. ia lalu mengambilnya dan memandangi foto tersebut. Di sana terdapat foto bintang dan bulan sewaktu mereka masih bersama.

kenangan masa lalu itu seakan masuk dan menyergap ke dalam pikirannya. kenangan manis yang pernah ada dalam hidupnya.

           ✨🌙✨🌙✨🌙



Bulan untuk Bintang Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang