SNEEK PEAK ONE-NIGHT STAND?

5K 7 1
                                    

BAB 6

"You walking around in my house without wearing proper clothes, yet you try to deny that you also want me too,"

"You-you yang tak basuh baju I!"

"Pfftt..." Izzhan tergelak sinis.

"Maya.... Maya Audya..."

Aku telan liur. Otakku bermasalah atau aku memang gatal? My pussy feeling like throbbing down there just hearing he calling my name. Lebih-lebih lagi apabila bau tubuhnya yang sangat wangi itu menusuk kehidungku. Aku seperti mahu mengigitnya lagi.

"I want to eat you, kiss you, and fuck you harder,"

Omg! Aku terasa lemah lutut.

"I want you Maya... I want you in my bed now,"

Oh God... he's fucking hot.

Aku menatap mata coklat kehijauan miliknya. Marahku tadi sudah melayang hilang. Bibirnya yang basah itu seperti memanggilku untuk melumatnya.

"Say you want me to Maya,"

"I-I..."

Fuck...

Aku melingkari tanganku pada lehernya. Aku lekapkan bibirku pada bibirnya yang basah kemerahan itu. Aku mengucupnya senafas sebelum aku meleraikan ciuman itu. Mataku masih memandang kearahnya.

What did I do... There's no turning back anymore.

BAB 7

Dengan teragak-agak, tanganku mengapai kotenya yang tegang itu. Aku mengocoknya lembut dengan tanganku.

Izzhan berdesis kesedapan.

"Sucks it Maya. Taste my dick with your little mouth,"

Apa sahaja yang keluar dari mulutnya kedengaran sangat sensual dan membuatkan aku semakin horny. Aku mendekatkan mulutku pada kotenya dan aku memasukkan kepala kote yang kembang itu kedalam mulutku. Dengan size kotenya yang besar dan mulutku yang kecil, agak susah untuk aku mengulumnya.

Aku memainkan lidahku pada kepala kote itu sambil tanganku mengocok batang kotenya. Kepala kotenya mula basah dengan air liurku. Semakin mudah untuk aku mengulumnya. Aku cuba memasukkan lagi batang kotenya kedalam mulutku namun hanya separuh yang aku mampu.

"Hmm ahhhh it's so good Maya," Izzhan membantuku, dia mengerakkan pinggulnya dan menujah kotenya kedalam mulutku.

"Ahhhh ahhhhh so good," desahannya membuatkan aku semakin ghairah.

Klokk klokk klokkk

Kotenya kini mencecah hingga ke anak tekakku. Mataku berair dan kemerahan saat kepala kotenya menjolok mulutku laju.

Plop! Izzhan menarik kotenya dari mulutku. Dia menolakku kekatil dan menindihku. Bibirnya menghempap bibirku. Lidah kami bergulungan. Kami bertukar liur tanpa jijik.

Dia melepaskan bibirnya dan kemudian ciumannya turun tetek kananku.

"Ahhhhh..." aku mendesah saat lidahnya bermain pada puting tetekku yang tegang.

"Izzhan... please," aku meminta. Entah apa yang merasukiku, aku inginkan dia memenuhi lubang cipapku dengan kote besarnya.

"You're so needy girl," katanya sambil senyum nakal.

"I'll put in now,"

BAB 8

I'm so ruined! I let him control my body all the nights.

KOLEKSI EBOOKWhere stories live. Discover now