Melamar [ 1 ]

786 70 2
                                    

Letih rasanya bagi Riji yang baru saja lulus dari SMA,ia harus mencari kerja untuk kehidupan selanjutnya. "Capekkkkk" Ucap pemuda dengan surai hitamnya dan tato disekitar wajah,tiba tiba terdapat notif di ponsel miliknya tanpa ba-bi-bu ia langsung membuka ponsel tersebut,Ternyata itu dari temannya ECHI,Echi menawarkan pekerjaan yang ia dapatkan,Riji mulai tertarik dan pulang kerumah untuk istirahat dan lanjut besok untuk pergi ke tempat dimana Echi bekerja.

Riji kini sudah dirumah,ia berganti pakaian menjadi piyama kesayangannya dan membaca novel. "Babiq banget ni novel,kok sad end sih" Ucap Riji langsung melempar novel tersebut dan bersiap untuk masuk kealam mimpi.

Malam sudah berganti pagi,Riji sudah bangun ia bersiap siap dengan jas yang rapih,sarapan pagi dengan ibunya dan pergi bekerja,saat ia membuka pintu betapa terkejutnya ia,melihat wanita dengan surai ungu ada didepan gerbangnya sembari melambaikan tangan. "WOIII JIII,AYOK BARENGGG!!" Ucap Echi dengan senyum,Riji menerimanya dengan senang hati karena ia sedang malas naik mobil. "ji" Panggil Echi pada Riji,Riji hanya berdehem dan menoleh kearah Echi. "Bosnya galak tau" Ucap Echi,Riji hanya bodo amat yang penting ia bisa bekerja.

Kini mereka berdua sudah sampai ditempat tujuannya,Echi dan Riji turun dari mobil milik Echi,mereka mulai masuk kedalam lobby utama dan Echi mulai naik lift dan diekori oleh Riji,mereka berdua sudah sampai didepan pintu besar bernuansa gelap,Echi mulai mengetuk pintu tersebut perlahan. "permisi pak,disini ada temen saya yang mau lamar kerja" Ucap Echi dengan sedikit berteriak agar terdengar,Riji kini keringat dingin takut tidak diterima. "masuk" Ucap boss tersebut dengan dingin,Echi membuka perlahan pintu tersebut dan masuk diikuti Riji. "ini pak" Ucap Echi sambil mendorong pelan Riji,Riji hampir saja terjatuh tapi ia masih bisa menjaga keseimbangannya.

Boss dari pemilik kantor yang tadinya fokus dengan berkas berkas langsung menghadap kearah Riji,ia melihat dari ujung kepala dari bawah,tubuh yang kecil dan pendek,pakaian yang sedikit ketat hingga terlihat bentuk tubuh jam pasir milik Riji,wajah yang cantik serta bibir plum pink milik Riji. "ayo kita liat,seberapa bagusnya kerja kamu" Ucap Boss tersebut dengan dingin,Riji hanya mengangguk pelan, Echi yang sudah kabur entah kemana karena ia sangat takut dengan Bossnya itu.



































Riji diterima?,ya ia berhasil diterima dikantor tersebut,Riji tersenyum tipis tanpa disadari ada lelaki tinggi yang memerhatikannya,ia juga tersenyum melihat Riji. "oh ya,kenalin,gw Gin bos dri lo" Ucap Gin yang kembali duduk dikursinya, Riji hanya mengangguk dan lanjut bekerja.

Riji mulai berjalan kearah meja kerjanya,terdapat Echi disampingnya. "Hai jii" sapa Echi dengan semangat,Riji membalas sapaan tersebut dan duduk dikursinya. "hai chii" balas Riji,Echi tersenyum dan lanjut bekerja,diselang seling bekerja Riji dan Echi sempat mengobrol satu sama lain,dan tiba lah waktu istirahat."yok ji, istirahat" ajak Echi kepada Riji,Riji hanya mengangguk dan mengekori Echi karena ia belum tau betul tempat ini,mereka berdua kini sudah sampai dimeja seseorang, Riji merasa tidak asing dengan salah satu orang disitu,dengan surai merah,wajah yang cantik,dan tubuh yang lebih pendek darinya,mata Riji membulat saat satu insan itu melihat kearahnya. "Mami caine!?" Ucap Riji sedikit berteriak dan berlari kepelukan Caine,Riji memeluk Caine hangat dan Caine membalasnya.

Sesi berpelukan sudah berakhir,kini Caine,Echi dan Riji sedang memakan bekal yang mereka bawa bersama sama,dan melontarkan candaan satu sama lain. "oh?,kerja disini juga" Ucap pemuda dengan tubuh yang tinggi dan surai putih khasnya,ia tersenyum licik dan pergi dari tempat itu. "Chi,wc dimana?" Tanya Riji,Echi langsung menunjukan arah WC.

Riji mulai berjalan kearah WC tersebut,ia membuka pintu perlahan,ia masuk dan menoleh kearah sebelahnya terdapat pria tinggi dan surai putihnya sedang merokok,Riji dan menghiraukannya dan menuju wastafel untuk membersihkan tangan dan mulutnya. "Riji,Riji..itu kan nama lo?" Tanya pria itu,ia melihat kearah Riji,mata Riji kembali membulat ia mengerutkan keningnya. "M-mako!?,kok lu bisa disini!?" Tanya Riji sembari menunjuk Mako,Mako tersenyum licik dan membuang rokoknya sembarangan arah lalu mendekati Riji, Riji mundur perlahan hingga punggungnya bertemu dinding. "G-gak usah deket deket lo anjg!" Bentak Riji kepada Mako,Mako tertawa kecil dan mengambil tangan Riji dengan kasar. "HNGH!,LEPASIN MAKOOO!" Teriak dan desah riji tepat disamping daun telinga milik Mako,dengan nakalnya tangan Mako masuk kedalam jas milik Riji dan perlahan membuka kancing kemeja yang menjadi lapisan pertama dari jasnya. "M-makoo!,gamauuu!!" Rengek Riji kepada Mako,tiba tiba kepala Mako dipukul keras oleh seseorang, Riji reflek terkejut dan melihat kearah siapa yang memukul Mako.

"G-gin!?,e-ehh!" Terkejut Riji karena tiba tiba Gin merangkul pinggang kecil miliknya. "Siapa dia?" Tanya Gin dengan nada dingin,Riji sedikit ketar ketir dan keringat mulai bercucuran dikepala miliknya. "i-itu..emm" Jawab Riji dengan panik,Gin mendekatkan wajahnya kewajah Riji,muncul semburat merah diwajah Riji. "a-ah!,mantan doang kok!!?" Jawab Riji dengan jujur,Gin hanya mengangguk dan mengajak Riji keluar.




































































Maaf kalau buluq,tengkyu yang udah maw baca wp akuuuuuuw!

Vote y🥺👉🏿👈🏿

—🦢

My boss ( ginji )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang