4 sekawan

5 1 0
                                    

Pagi hari jalanan Seoul cukup ramai oleh pelajar yang akan pergi ke tempat menimba ilmu masing-masing. Diana sudah berada di bus dan sebentar lagi akan sampai di sekolah, Jaemin yang sudah berada di sekolah 5 menit yang lalu, Yongbok yang masih molor di rumah Chenle, dan Ryujin yang sudah dalam perjalanan dengan mobil bersama pak supir.

"bangun ga lo, 5 menit ga bangun gue tinggal beneran," ancam Chenle setelah 10 kali membangunkan Yongbok.

"etdahhh iya iya gue bangun nih,"

"Buruan mandi,"

Yongbok dengan semangat 10 persen itu menuju ke kamar mandi untuk membilas tubuhnya yang cukup lengket karena dari kemarin sore ia belum mandi. Setelah siap dengan jaket sebagai ganti seragamnya ia menuju ke parkiran apartement Chenle untuk berangkat bersama Chenle.

Sekolah Yongbok dan Chenle berbeda tapi masih satu arah jadi Chenle tidak keberatan harus mengantar Yongbok juga.

Sesampainya di sekolah, Yongbok langsung menuju kantin untuk mengisi perutnya yang lapar, masih ada 10 menit sebelum bel masuk.

Diana yang baru saja sampai di sekolah sempat melihat Yongbok yang turun dari motor namun belum sempat ia menyapa, Yongbok sudah berlari entah kemana, akhirnya Diana memilih menuju mading pengumuman untuk melihat pembagian kelas.

"Diana!" panggil seseorang saat Diana sudah berada di sekitar mading pengumuman.

Diana berusaha mencari sumber suara tersebut karena di sekitar mading pengumuman ada banyak siswa-siswi.

Diana menoleh ke belakang saat ada seseorang menepuk bahunya pelan, "eh?" Diana reflek berucap, "ohhh Jaemin toh,"

"Kita satu kelas lho..."

"Hah yang bener? yeyyyy asyiiik, akhirnya sekelas sama juara olimpiade se-korea, hahaha,"

Jaemin hanya tersenyum malu atas sanjungan dari Diana.

"Kelas kita apa dan dimana?" tanya Diana.

"Di kelas IPA 1-1, kayaknya sih paling jauh dari kantin,"

"Wow... yaudah yuk Min kita ke kelas,"

Tanpa segan Jaemin merangkul Diana, "ayo!!!"

Diana kebingungan tapi tetap mengikuti langkah Jaemin ke kelas, "Min... lepas aja ini rangkulannya, ga enak dilihat orang banyak,"

"Eh maaf aku reflek," untunglah Jaemin mau melepas rangkulannya.

"Makasih Jaemin... kalau begitu ayo kita bertanding, yang sampai ke kelas duluan boleh memilihkan tempat duduk untuk yang kalah, gimana?"

"OKE!"

Akhirnya Diana dan Jaemin berlarian menuju ruang kelasnya dan dimenangkan oleh Diana, tepatnya Jaemin yang sengaja memelankan larinya. 

Sesampainya di kelas ternyata Ryujin sudah ada di kelas IPA 1-1. Diana yang melihat ada Ryujin di kelas yang sama dengannya segera berlari pelan untuk memeluk Ryujin.

"Ryujiiinnnn,"

Ryujin menoleh dan tersenyum pasrah saat dirinya dipeluk erat oleh Diana, "asyik... sekelas nih," ujar Ryujin.

Diana melepas pelukannya, "iyaaa, kita duduk sampingan yaaa, di baris ketiga aja, gimana?"

Ryujin hanya mengangguk dengan keinginan Diana.

"Nah kalau pak raja matematika, emmm kamu bebas deh mau dimana hehe,"

"hahaha okedeh, aku di depan aja Na..." ujar Jaemin.

Jaemin berjalan menuju bangku paling depan. Diana dan Ryujin juga segera duduk di bangku baris nomor 3 bersebelahan.

Ting Tong Ting Tong Ting Tong, bel masuk berbunyi.

StruggleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang