Rasa yang dimiliki Seungcheol untuk Jeonghan tidak pernah berkurang sedikit pun... Walaupun ini adalah perasaan sepihak, tapi Seungcheol bahagia. Ia bahagia selama Jeonghan bahagia tapi ia akan sakit jika Jeonghan menangis.
Ini adalah kisah perjuan...
Seorang wanita berusia 40an datang dan masuk ke rumah Jeonghan tanpa permisi. Ya, itu adalah ibu Jeonghan. Melihat ada beberapa gelas di maja ruang tamu, ia meyakini bahwa ada tamu di rumah ini.
"Jeonghan...?" Panggil lembut ibunya dari ruang tamu
"Iya ma?!" Jeonghan segera turun ke bawah disusul oleh Soobin dan Beomgyu
"Eh, Beomgyu? Apa kabar, kamu udah gede banget sekarang. Semenjak kuliah kamu udah jarang main ke rumah."
"Hehe, iya tante, eh tante kenalin ini pacar aku namanya Soobin" Beomgyu menunjuk Soobin
"Halo tante" Soobin menunduk, tanda hormat
"Wah, ganteng banget, jagain Beomgyu ya, dia tu udah tante anggap kayak anak sendiri. Beomgyu itu serba bisa. Masak bisa, beres-beres bisa, cantik pula. Minusnya dia ngeyel sama sering bangun telat." Terang ibu Jeonghan
"Yaudah kalian main dulu tante mau masak. Nanti makan siang bareng ya, nggak ada penolakan."
"Siap tante" Beomgyu hormat
Ketiganya kembali ke atas dan lanjut bermain game. Mereka main secara bergantian. Hingga tak terasa, tengah hari telah tiba.
. . . . .
Dua hari kemudian di kantor Seungcheol
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Shua, apa kamu sudah membelinya?" Tanya Seungcheol pada Shua
"Sudah siap pak, saya letakkan di mobil" Jawab Shua
"Baik, kita berangkat"
"Baik pak"
Seungcheol dan Shua meninggalkan kantor pada saat jam kerja. Mereka pergi ke pernikahan teman Seungcheol yaitu Mingyu. Butuh waktu 30 menit, akhirnya mereka sampai di gedung pernikahan. Tampak glamor tapi tertutup
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
