Met baca...
Misi berjalan lancar. Shua benar-benar membantu Seungcheol untuk kencan besok. Walaupun memang basic dari sifat Seungcheol itu kaku dan sedikit dingin, tapi Shua mampu melatih Seungcheol agar terlihat seperti pria dewasa yang friendly dan humble, tanpa mengurangi kharisma yang dimilikinya
Seungcheol pun mengantar Shua setelah dari Cafe, untuk kembali ke apartnya. Seungcheol pun berencana mengantar Shua hingga masuk ke dalam, tapi Shua menolak dan menyuruh Seungcheol untuk segera pulang karena malam semakin larut. Seungcheol pun akhirnya memutuskan untuk pulang.
"Akhirnya selesai juga, semoga besok berjalan dengan lancar." Gumam Shua sambil membuka pintu
"Aku pulang..." Shua segera masuk dan menyalakan lampu
"Lelahnya..." Shua pun masuk ke kamarnya dan melemparkan tubuhnya di atas kasur
Ting! Hpnya berbunyi, menandakan notifikasi
Segera Shua membukanya, email dari Tuan Jang, bahwa Jang Corp menyetujui kerja sama dengan perusahaan Seungcheol, dan minta disegerakan prosesnya. Dengan senyum merekah, Shua mengucapkan banyak Terima kasih kepada Tuan Jang karena mau mempercayakan proyek ini pada Choi Grup.
"Sekarang, tinggal atur jadwal buat meeting lagi untuk langkah ke depannya." Shua pun melihat calender di hpnya yang ternyata bulan ini, Seungcheol masih memiliki beberapa jadwal kosong di akhir bulan.
"Selesai" Shua pun tersenyum dan bangkit dari tempatnya rebahan
"Aku harus membersihkan diri dulu" Shua pun mengambil handuk dan masuk ke kamar mandi. Shua adalah tipe orang 'mandi kilat'. Tak perlu lama, yang penting bersih dan segar.
10 menit berlalu, Shua pun keluar dari kamar mandi. Masih dengan rambut yang basah dan handuk diatasnya, Shua berjalan ke arah dapur. Ingin membuat ramyeon, ditambah dengan telur, dan nasi hangat. Membayangkannya saja, liur hampir tak terbendung. Dan bayangan itu sirna seketika ketika Shua melihat dapurnya yang kosong
"Astaga, aku lupa. Aku belum belanja" Segera ia melirik jam yang ternyata menunjukkan pukul 11 malam.
"Haruskah aku keluar selarut ini?" Shua masih pikir-pikir
"Daripada mati kelaparan" Shua segera mengambil jaket, dompet dan kunci mobil
.
.
.
.
.Keesokan harinya...
Soobin datang ke mansion Seungcheol di hari ke tiga setelah dirinya kembali ke Korea. Bertahan di negeri orang demi mendapat restu untuk orang tercinta bukanlah hal yang mudah, apalagi dengan misi menjalankan anak perusahaan. Benar-benar perjuangan yang bahkan Seungcheol sendiri salut dengan Soobin.
Soobin masuk setelah pintu dibukakan oleh salah satu maid di rumah itu. Soobin segera masuk, dan memandangi sekitar. Rumah yang dulu sering ia kunjungi, tidak berubah walau ia tinggal selama 6 bulan lamanya.
"Soobin-ah... Kau sudah datang?" Beomgyu berlarian menuruni tangga
"Sayang hati-hati... Kau bisa jatuh" Soobin stay di anak tangga terakhir dengan tangan merentang, Beomgyu pun tiba di anak tangga terakhir dan berhambur ke pelukan sang kekasih
"Ayo duduk di sofa... Kita akan mengahadapi sidang dari eomma dan Seungcheol Hyung" Ajak Beomgyu menarik tangan Soobin untuk duduk bersamanya di sofa
Tak lama, maid pun datang dan membawakan minuman untuk Soobin, Beomgyu, dan bahkan yang belum hadir, yaitu eomma dan Seungcheol
KAMU SEDANG MEMBACA
Crush (Jeongcheol)
Short StoryRasa yang dimiliki Seungcheol untuk Jeonghan tidak pernah berkurang sedikit pun... Walaupun ini adalah perasaan sepihak, tapi Seungcheol bahagia. Ia bahagia selama Jeonghan bahagia tapi ia akan sakit jika Jeonghan menangis. Ini adalah kisah perjuan...