Satu

6 1 0
                                    

Adzan subuh berkumandang dengan merdu. Gadis cantik berumur 19 tahun itu masih asyik bergelung di dalam selimut. Ya dia, Shannon Misha Aghniya.
Kantuk masih menyerangnya membuat mata nya sulit dibuka.
Salahkan saja dirinya yang tidur terlalu larut karena marathon drama kesukaan nya.

"Shannon!!" Panggil Bunda nya, Anjani.
Pintu di ketuk berulang Kali. Dari ketukan biasa sampai keras. Sang empu belum membuka pintu nya.

"Ini anak dibangunin susah banget sih?!" Gerutu Anjani.

"Shannon bangun! Kalo ga bangun uang jajan Bunda potong 50% "

Sudah di ancam. Tapi telinga bak tuli itu tidak merespon juga.
Anjani menyerah membangunkan anak semata wayangnya itu.
Kalo saja pintu kamarnya tidak di kunci mungkin dia sudah nyelonong masuk dan mencubit kecil putri kesayangannya itu. Atau guyur pakai gayung pun boleh.
Anjani turun kelantai bawah setelah sholat subuh ia menyiapkan sarapan ke dapur .

Jam sudah pukul 05:30.
Gadis itu belum bangun juga.
Anjani kembali naik keatas menuju kamar Shannon dan membangunkan nya.

"Shannon!! Bangun. Udah jam berapa ini?!!" Hampir berteriak Anjani membangun kan. Kalo bukan dia ibunda yang anggunly dan lemah lembut. Mungkin dia sudah ngereog. Bahkan menggebrak pintu.
Tapi tentu saja tidak, dengan sifat lemah lembut nya mana mungkin ia seperti itu.

"Gimana Bun? Shannon belum bangun juga?" Tanya Fadlan, Ayah Shannon yang tiba-tiba muncul.

"Iya nih, kayanya ni anak abis drakoran deh Ampe pagi."

"Dikunci Bun?"

"Iya yah. Udah setengah enam ini Anak perawan belum bangun. Bukannya bantuin Bunda nya masak. Malah asyik molor" Anjani mencebik kesal dengan putri semata wayangnya itu.

" Kayanya ada kunci cadangan deh di laci. Bentar Ayah cari dulu". Ujar Fadlan lalu menuju laci meja dekat TV.

Tak berselang lama, Fadlan datang dengan membawa kunci kamar cadangan.

" Kenapa bunda lupa ya kalo ada kunci cadangan. Kalo gitu dari tadi aja . Jadi bunda gausah capek- capek manggil ini anak"

Fadlan hanya terkekeh.

Pintu telah terbuka. Anjani langsung nyelonong masuk ke kamar anak gadis nya itu.
Cubitan kecil mendarat di paha Shannon.  Membuat sang empu terbangun dan terkejut.

"Aduh Bund. Sakit " Shannon meringis kecil.

Bayangkan lagi enak-enaknya tidur di kejutkan dengan cubitan.
Nyawa Shannon langsung 100% terkumpul akibat terkejut.

"Udah jam berapa ini Non? Anak perawan kesiangan Mulu. Cepet solat sekarang. Terus sarapan!" Titah Anjani. Lalu melenggang pergi.

Shannon mencebik bibir nya kesal. Tapi ini juga kesalahannya yang drakoran tapi tidak kenal waktu.
Tidak berselang lama. Shannon langsung berwudhu dan melaksanakan shalat shubuhnya yang agak kesiangan itu.
Cepat-cepat ia turun kebawah untuk sarapan. Sebelum bunda nya kembali marah.
Memakai kaos lengan pendek. Rambut di kuncir kuda dengan celana Jogger Shannon perlahan menuruni tangga.

"Bunda" panggil Shannon.

"Sini cepetan sarapan. Aduh, Shannon kamu itu anak perawan loh. Bangun kesiangan. Harusnya kamu bantuin bunda nyiapin sarapan. Awas ya besok-besok drakoran sampe larut lagi"

Shannon yang sedang diceramahi hanya cengengesan.

Ya habisnya gimana ya, drama nya seru banget.

"Hehe iya Bun maaf"

Shannon mulai sarapan dengan segelas susu coklat dan sandwich.
Ya itu sarapan kesukaannya.
Sandwich dengan isian sayur, smoke beef , dll ditambah keju yang agak banyak. Begitu lah selera Shannon. -Anaknya keju banget .

Assalamu'alaikum, Abang Ustadz?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang