Tiga

3 1 0
                                    

Zahran kini sedang makan malam bersama dengan Ayah dan bunda nya serta adik perempuan nya.
Zahran makan malam dengan hikmat.
Bunda nya memasak makanan favoritnya yaitu tumis brokoli dan ayam goreng. Bagian paha pentung adalah favoritnya.
Ia tipikal orang yang mudah mengalah jika hal itu sepele. Tapi tidak kalau urusan dengan ayam goreng paha pentung nya.
Makan malam yang sunyi hanya terdengar dentingan sendok dan piring yang bertubrukan.

"Zahran, mau sampe kapan kamu jomblo terus inget loh umur kamu udah 29 tahun?"  Tanya Aisyah bunda Zahran.

" Pacaran haram" jawab Zahran sekenanya.

"Bunda ga nyuruh kamu pacaran. Tapi nikah!"

" Belum ada yang cocok Bun".

" Bang Zahran ga boti kan?" Tanya Rara, adik Zahran. Dengan tatapan menelisik.

" Hushh ngawur kamu dek! Jangan-jangan Abang kamu itu belum move on sama Rania ya?" Burhan sang ayah menimpali.

" Loh inget loh bang, Rania sudah bersuami. Udah punya buntut juga!" Tegas Aisyah.

" Iya bang, Suami nya kan Besti Abang sendiri " Rara ikut memperingati Zahran.

Zahran menghela nafas kasar.
Selalu saja mengungkit Rania, Zahran juga tau kalau Rania sudah menikah. Mengingat masa-masa itu kadang ia suka sesak sendiri.
Menyukai teman pondok nya dulu. Mencintai dalam diam tanpa berani mengungkapkan sampai pada batas akhir ia juga belum berani mengungkapkan. Zahran menyembunyikan itu tidak ada satupun orang yang tau. Bahkan sahabat Zahran sendiri pun Fadlan dan Abizar tidak mengetahui nya.
Bertahun-tahun ia menyembunyikan sampai ia mendengar berita bahwa Rania sang pujaan hati nya di khitbah oleh laki-laki. Yang tak lain dan tak bukan adalah dengan sahabat nya sendiri. Yaitu Fadlan.

Sesak bukan? Sangat.

Hati Zahran seperti di potek-potek. Abis di potek-potek di iles. Hancur coy!.

Tapi ia tidak bisa menyalahkan Fadlan yang menikung nya.
Ini bukan salah Fadlan.
Salahkan saja dirinya yang pengecut jadi kalah start.

Sampai pada hari H mereka menikah Zahran belum siap untuk datang. Ia tak datang pada saat ijab qobul. Zahran tidak kuat.
Ia datang pada pas acara resepsi itu pun di malam hari 30 menit sebelum acara selesai.
Ditanya orang-orang kenapa baru menampakkan diri, ia menjawab kalo dirinya itu sedang 'sakit'.

Tapi kenapa sekarang semua orang bisa tau kalau Zahran pernah suka dengan Rania?
Salahkan saja kepada si Shannon si gadis ember bocor.

Jadi, sehari setelah menikah nya Rania dan Fadlan , Zahran meliburkan diri dari kegiatan nya. Dari Mengajar sebagai dosen. Dan mengunjungi kantornya.
Intinya dia benar-benar jadi sadboy seharian itu. Mengurung diri dikamar.

Flashback on.

Saat itu Shannon sedang kerumah nya membawa Tote bag berisi makanan yang katanya itu pemberian dari bunda nya oleh-oleh dari jogja

"Tante ini dari bunda. Oleh-oleh dari jogja" Shannon memberi Tote bag tersebut kepada Aisyah.

"Wah makasih ya Non. Salam ke bunda kamu. Banyak banget ini"

"Hehe sama-sama tante. Oh ya, Bang Zahran nya ada tan? " Matanya celingukan mencari seseorang.

"Ada dikamar. Hari ini dia cuti, oh ya Tante boleh minta tolong ga? Tolong panggilin Zahran ya dikamarnya. Dia belum makan siang ga sarapan juga tadi. Ini udah sore padahal . Tante panggilin tapi kayanya ga denger deh. Tante mau naik ke atas tapi kaki Tante lagi sakit ini . Gabisa naik keatas " pinta Aisyah .

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 10 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Assalamu'alaikum, Abang Ustadz?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang