2 - Threesome

16.9K 40 0
                                    

Di kamar bernuansa hitam dan putih terdengar suara nafas yang memburu dan saling bersahut-sahutan, terlihat 3 orang remaja tengah bergerumul di atas kasur King siZea.

Zea berlutut di atas kasur, Jenandra melebarkan kedua kaki Zea kemudian memasukan penisnya ke dalam vagina Zea yang licin dari belakang.

Sementara Nathan berdiri di depan Zea mencium bibir Zea dengan kasar, penisnya sesekali menggesek klitoris Zea yang tegang.

Tangan Jenandra meremas-remas payudara Zea yang besar, ia bergerak cukup kasar hingga tubuh Zea tersentak-sentak ke depan.

"Nghh, Mhh Mhh mh!" Desahan Zea teredam oleh bibir Nathan, kedua tangannya meremas bahu Nathan dengan kuat.

"Arghh Jen! Ahk Ahk.." akhirnya desahan Zea lolos ketika Nathan melepaskan ciumannya.

Nathan beralih mengecupi perpotongan leher Zea, kemudian membuat banyak kissmark di sana.

Setelah tiba di dada Zea, Nathan menyingkirkan salah satu tangan Jenandra dari sana, kemudian menghisap puting payudara Zea.

Zea memeluk leher Nathan ketika Jenandra bergerak semakin cepat untuk mencapai puncaknya.

"Gue keluar, Arghhhhhhhh!" Jerit Zea dengan tubuh yang menggelinjang hebat, sementara Jenandra mengeluarkan spermanya di dalam vagina Zea.

Nathan terbaring di atas kasur, kemudian Zea menaiki tubuh Nathan dan memasukan penis besar Nathan ke dalam vaginanya yang basah.

Jenandra memberi kode pada Nathan, Nathan pun memeluk Zea hingga Jenandra dapat melihat vagina Zea yang sudah penuh dengan penis Nathan.

Jenandra mengocok penisnya yang sempat melemas, setelah itu ia menabrakan ujung penisnya ke lubang vagina Zea.

"Jen, lo mau ngapain?" Tanya Zea seraya menoleh ke belakang.

"Dua penis kayaknya cukup," gumam Jenandra dengan santai.

"Gak! Nanti vagina gue longgar!"

"Ssstt santai, lo ngesex cuma sama kita doang, lagian banyak obat buat ngerapetin vagina lagi," bisik Nathan.

"Argh brengsek!" Pekik Zea saat merasakan penis Jenandra mulai memaksa untuk masuk.

"Pelan-pelan!" Bentak Zea yang membuat Jenandra tetawa pelan.

"Iya, rileks aja, lo sempit banget," sahut Jenandra seraya meremas-remas pinggul Zea.

Perlahan tapi pasti, penis Jenandra masuk sempurna, membuat Zea mengerang nikmati dan perih.

Jenandra memegang bahu Zea, sementara kedua tangan Nathan berada di pinggul Zea.

"Gerak gantian, Na." Jenandra berucap, dan Nathan menganggukan kepalanya.

Jenandra bergerak maju lebih dulu, kemudian Nathan mundur, begitu pun sebaliknya hingga membuat Zea mendesah kekanakan.

Dan malam itu ketiganya menghabiskan waktu malam ini dengan Sex.

**

Hari Senin telah kembali, Zea baru saja selesai mandi, ia keluar dari toilet menggunakan handuk yang melilit di tubuhnya, namun ia dikejutkan dengan keberadaan saudara tirinya di sana.

"Jangan diberantakin!" Tegur Zea saat Aksa mencari sesuatu di meja belajarnya.

"Kabel charger gue mana? Minjem gak dibalikin."

Zea mengambil kabel charger dari atas karpet, kemudian memberikannya pada aksa.

Aksa menerimnya, kemudian ia tersenyum kecil sambil melirik dada Zea yang mengintip dari celah handuk.

"Masuk kelas jam berapa?"

"Jam 7:15, gue lagi gak mood buat ngesex, jadi sekarang lo keluar aja," sahut Zea yang mengerti dengan jalan pikiran Aksa.

"Semalem lo balik jam 2 malem, kalau nyokap lo tau lo bisa abis diomelin," ujar Aksa yang menyelipkan ancaman untuk mengadu.

Zea mendengus kecil, ia melepas handuknya, "10 menit cukup?"

"15 menit," sahut Aksa, kemudian ia mencium bibir Zea dengan kasar, dan dengan senang hati Zea membalas ciumannya.

Tangan Aksa meremas-remas payudara Zea, sesekali memilin putingnya dan mencubitnya.

Ciuman Aksa turun ke leher Zea, ia menambah kissmark di sekitar dada Zea.

"Nghh.." lenguh Zea saat tangan kanan Aksa turun dan menggesek klitorisnya.

Setelah itu, Aksa mendorong tubuh Zea hingga Zea terbaring di atas kasur, kedua kaki Zea dibuka lebar hingga terlihat jelas vagina Zea yang mulai basah.

Aksa mendekatkan wajahnya pada Vagina Zea, kemudian menjilat klitoris Zea dan menghisapnya, hal tersebut membuat Zea susah payah menahan desahannya, ia takut kedua orang tuanya mendengar dan memergoki kegiatannya.

"S-sa, Nghh langsung masuk aja," pinta Zea seraya meremas-remas surai Aksa.

Setelah dirasa cukup, Aksa pun menurunkan celananya, kemudian mengocok penisnya yang sudah tegak.

Aksa memposisikan penis besarnya di depan vagina Zea, lalu memasukannya dalam sekali hentakan, membuat Zea menggigit bibir bawahnya keras-keras.

Aksa bergerak dengan cepat, membuat tubuh Zea terhentak-hentak kuat, Aksa tersenyum kecil, kemudian ia menghisap puting payudara Zea dan menggodanya dengan ujung lidahnya.

Zea mendesah lirih, padahal ia sangat ingin berteriak saat ini.

Mereka menghabiskan waktu 15 menit untuk melakukan Sex.

🔞 SAHABAT TAPI EUE 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang