3 - Dieue papa tiri

14.3K 41 0
                                    

Dua minggu berlalu sejak kejadian pembobolan dengan 3 penis, Zea mengeluh sealu pegal di vaginanya, hingga ia menolak ajakan Jenandra dan Nathan untuk melakukan Sex, ia butuh memulihkan vaginanya, bahkan Zea pergi untuk treatment, mengabaikan rasa malunya pada dokter untuk mempersempit lubang Vaginanya.

Kini Zea tengah membuat minuman di dapur, ia terkejut saat ayah tirinya berdiri di sampingnya, namanya Leonard.

"Ngapain Zea?"

"Bikin jus Alpukat, papa mau?" Balas Zea.

"Boleh deh."

"Okay."

Sebenarnya sudah satu minggu Zea menghindari ayah tirinya soal Dare mengirim pap payudara pada Leo, ia benar-benar malu dan takut diadukan pada ibunya.

"Zea, saya tau kamu selalu bermain dengan Aksa," gumam Leo yang membuat Zea menoleh dan menatapnya dengan gugup.

"Iya, Zea sering main keluar sama Aksa, beli makan."

"Bukan itu, maksud saya, kamu melakukan Sex dengan Aksa."

Zea tak bisa menyembunyikan kegugupannya, ia pun memalingkan wajahnya dan melanjutkan kegiatannya yang tengah memotong alpukat dan memasukan buah itu ke dalam blender.

"Kalau ibu kamu tau tentang hal ini, dia pasti kecewa."

"Jangan bilang mama, Zea janji gak akan ngelakuin hal itu lagi sama Aksa," gumam Zea dengan suara pelan.

"P-pah.." lirih Zea saat Leo memeluknya dari belakang, membuatnya meremang seketika.

"Saya gak akan bilang kalau kamu mau tidur sama saya."

"Jangan gini, pah.. nanti mama tau.."

"Mama kamu pergi, Aksa main, cuma ada kita di rumah ini, kamu gak usah munafik Zea, saya tau kamu suka ini," bisik Leo dengan suara rendahnya.

Tangan pria berusia 45 tahun itu naik ke atas, kemudian meremas-remas kedua payudara Zea.

"Pah, Zea minta maaf soal itu, papa jangan gini."

"Saya serius, Zea. Saya bakal kasih tau mama kamu soal kamu dan Aksa, tapi saya bakal diam kalau kamu mau menerima sentuhan saya," sahut Leo, dan Zea hanya diam.

Zea bahkan mencengkram pinggiran meja di depannya, menghambat kegiatannya saat ini.

Leo pun membuka kancing pajama Zea satu persatu, hingga terlihat kedua payudara Zea yang tak tertutupi apa pun.

"Kamu gak pernah pakai bra?"

"Zea kalau abis mandi sore jarang pakai bra," sahut Zea dengan suara pelan.

"Mhh.." lenguh Zea saat tangan berurat itu meremas kedua payudara secara langsung, kedua telapak tangan itu terasa kasar hingga membuat Zea merasa lebih nikmat dari biasanya.

"Pah, nanti kalau Aksa sama mama pulang gimana?"

"Gak bakal secepat itu, percaya sama papa, keluarin aja desahanmu, Zea," sahut Leo seraya mengecupi perpotongan leher Zea.

Kemudian Leo membalikan tubuh Zea hingga berhadapan dengannya, ia tersenyum kecil, kemudian menunduk untuk menghisap puting payudara Zea.

Zea yang merasa keenakan hanya mengerang lirih sambil mencengkram bahu Leo, ia merasa jilatan hangat lidah kasar Leo di putingnya yang sensitif.

"Ughh pahhh.." lirih Zea saat Leo menghisap putingnya dengan kuat.

Bahkan Leo membuat kissmark di sekitar sana.

Leon menyudahi kegiatan menghisapnya, ia melepas celana pajama serta celana dalam Zea, kemudian mendudukan Zea di atas mini bar.

"Pah, Zea takut ada mama.."

"Gak usah dipikirin," gumam Leo, kemudian ia menekuk kedua kaki Zea dan melebarkannya, hingga ia dapat melihat vagina Zea yang merah dan basah.

"Aaahh.." Zea gemetar saat jari panjang dan kasar milik Leo mengusap belahan Vaginanya.

"Kamu boleh desah," gumam Leo, kemudian ia menundukan kepalanya, memegang kedua sisi pinggul Zea dan menghisap vagina Zea, menggodanya dengan ujung lidah dan menusuk-nusuknya.

"Papa! Aarghhhh nghhh..." Zea mendesah frustasi sambil mencengkram surai Leo.

Zea tak menyangka mulut Leo mampu membuatnya merasakan nikmat seperti ini, gerakan lidah dan caranya menghisap membuatnya tak bisa berhenti mendesah.

"P-Pahh.." Zea menggeleng kecil saat kedua jari Leo masuk, namun Leo menambah jarinya hingga tiga.

Hisapan dan jilatan Leo semakin liar, membuat Zea orgasme detik itu juga.

Zea mendongakan kepalanya saat Leo mengusap cairannya.

Leo pun melepas celananya hingga terlihat penis beruratnya yang sudah tegang.

"Pah, jangan di sini," lirih Zea saat Leo menggendong tubuhnya, lalu didudukan di atas meja makan yang lebih rendah.

"Jangan banyak protes, kamu desah aja," sahut Leo, kemudian ia memasukan penisnya ke dalam vagina Zea dalam sekali hentakan, sontak Zea memeluk lehernya dengan erat.

Leo memejamkan matanya saat ia mulai bergerak sambil mendengarkan desahan frustasi dari Zea tepat di dekat telinganya.

"Pahh.. Nghh.. Zea mau keluar lagi.."

"Yah.."

"Aarghhhh! Pah!" Zea kembali orgasme, namun Leontak menghentikan gerakannya, merasakan vagina Zea yang semakin licin.

Leo bergerak semakin cepat, kemudian ia mengeluarkan penisnya hingga spermanya membasahi bibir vagina Zea hingga perut bagian bawah.

Napas Zea memburu hebat, begitu pun dengan Leo.

Leo menarik tengkuk Zea kemudian mencium bibir Zea, membuat Zea mengerutkan dahinya saat merasakan Mint pasta gigi dari mulut Leo.

"Nanti kita main lagi, Zea."

**

🔞 SAHABAT TAPI EUE 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang