1 - Bruutall di atap sekolah

26.7K 68 1
                                    

Zea Pov

Aku sengaja pergi ke atap untuk menemui Nathan yang akhir-akhir ini mendiamkan aku, ternyata ia tengah meremas-remas penisnya sendiri di sana.

"Naren.."

Nathan menoleh oadaku, "apa? Lo mau muasin gue?"

"Hm, ke uks sekarang."

"Di sini aja."

"Enggak, pintu atap gak bisa dikunci!"

"Mau gimana lagi, penis gue udah berdiri," dengan santainya Nathan menyingkap rok milikku dan mengusap seduktif pahaku bagian dalam. aku menggigit bibir bawahku menahan desahan tapi sulit karena si sialan Nathan ini berani sekali menggodaku.

"Akkhh.."

"Diam, Zea." Perintah Nathan.

Dia menarik pinggangku untuk mendekat ke arah tubuhnya. aku bisa merasakan sesuatu yang mengeras menyentuh perut bagian bawahku. aku tidak sepolos itu untuk mengetahui benda apa itu. Ternyata penisnya memang sudah tegak berdiri. Apa dia akan memintaku melakukan itu di sini?

"Apa yang lo lakuin?" aku berusaha mendorong tubuh Nathan. akal sehatku sedikit – demi sedikit mulai tergerus dengan nafsu. Terbukti dari nafasku yang tersengal.

"Maaf sejak puber gue jadi pervert," gumam Nathan, sepertinya Nathan sudah tahu bahwa aku pernah melakukan Sex dengan Jenandra, pantas beberapa hari ini Nathan banyak diam, mungkin dirinya merasa tertinggal, mengingat Nathan juga pernah berkata padaku bahwa dia ingin menyetubuhiku.

Tangan yang semula memeluk pinggang dan mengelus pahaku beralih menangkup wajahku. Dia memiringkan kepalanya dan meraup bibirku dalam ciuman bergairah. Bisa kurasakan ketukan – ketukan lembut di bibirku.

Aku membuka sedikit celah untuk lidah Nathan mengakses rongga mulutku.

Sialan, dia handal sekali dalam berciuman. Beberapa kali lidahku disedot olehnya, setelahnya melumat bibir atasku sedangkan aku mencoba melumat bibir bawahnya.

Desiran darahku mengalir menuju selangkangan saat Nathan meremas dadaku dengan sebelah tangannya. Kami tetap berciuman hebat.

"Mereka tumbuh lebih cepat." Nathan memijat dadaku berirama.

"Akkhhh.."

"Diam Zea, atau nanti lo sendiri yang rugi." Ucap Nathan. Dia mengecupi sudut bibirku dan rahangku.

Aku memeluk punggungnya selagi dia sibuk bermain dengan dadaku dan membanjiri wajahku dengan saliva. aku sedikit berjinjit, kutekuk kaki kananku dan kusentuh tonjolan di selangkangannya dengan lututku. Dia mendesah tertahan.

"Ssh. lo nakal."

Aku tersenyum senang. Kuulangi perbuatanku tadi membuat Nathan blingsatan dan meremas dadaku kasar. "Akh.. pphelan.. pelan. Akh ssh hh Nathanlhh akh sakith ohh yessh."

Tangan besar Nathan bergerak nakal ke vaginaku yang masih tertutup celana dalam. Dia meraba daerah itu. "lo basah banget."

Bagaimana tidak basah? Jelas – jelas Nathan menggodaku.

Nathan menekan – nekan mulut vaginaku dengan telunjuknya membuat cairanku kembali merembes.

Aku tidak bisa menahannya. aku butuh Nathan di dalamku!

Kuhentikan pergerakan tangan Nathan dan mengecup bibirnya sekilas. aku terkekeh melihat celana seragam Nathan di bagian selangkangan yang sudah sangat besar.

"Gue mau ini, boleh, Na?"

"Ya, gue iri Jenandra udah perawanin lo." Nathan menyeringai karena kedua matanya sudah ditutupi nafsu yang memandangku lapar.

🔞 SAHABAT TAPI EUE 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang