Dilema

812 105 24
                                    

Waktu berlalu begitu cepat, pengumuman kelulusan pun sudah diumumkan, Ahyeon menempati peringkat pertama diangkatan nya, Asa menduduki peringkat ke 2, Pharita menduduki peringkat 5 besar, sedangkan Ruka mendapatkan peringkat ke 8.

Sudah menjadi tradisi di sekolah mereka, setelah pengumuman kelulusan, sekolah mereka akan mengadakan 'PromNight' atau bisa dibilang Malam Perpisahan.

Ahyeon, tidak sepenuhnya menanti acara ini, ia hanya sudah tidak sabar, dalam jangka waktu dekat Ahyeon akan segera meninggalkan Korea, meninggal kan rumahnya, dan gadis itu akan selalu bersama, Asa.

Ahyeon tidak mengerti, ada apa dengan dirinya, yang Ahyeon tau, ia selalu merasa sangat nyaman jika berada disisi, Asa. Ahyeon hanya ingin terus berada di dekat Asa. Ahyeon tidak mau mengambil pusing atas perasaan nya saat ini, ia hanya ingin menikmati kebersamaan bersama Asa, apapun yang terjadi nanti, biarlah itu menjadi urusan nanti.

Dikediaman Ahyeon..

Tok~ tok~ tok~

Suara ketukan pintu itu berasal dari luar kamar Ahyeon.

"Non, Ahyeon. Ini Bibi Han." Ucap kepala pelayan yang bekerja dirumah Ahyeon dibalik pintu. "Non, ada teman Nona muda yang berkunjung." lanjutnya.

Hari ini adalah hari Kamis, Ahyeon sudah tidak perlu berangkat ke sekolah lagi, ia hanya tinggal menunggu acara terakhir yang akan diadakan oleh sekolah nya pada hari Sabtu nanti.

"Siapa yang datang sepagi ini, Bibi Han?." Ahyeon bertanya dengan suara serak nya, baru saja terbangun tidurnya yang terganggu, yang benar saja, ini baru pukul 6.30 pagi, teman gilanya yang mana kah yang bertamu sepagi ini diluar hari sekolah?.

"Tunggu sebentar." Ahyeon turun dari tempat tidurnya, dengan wajah bangun tidur dan rambut yang sedikit berantakan, namun dalam kondisi seperti itu pun, sama sekali tidak mengurangi kecantikan seorang Ahyeon.

Ahyeon membuka pintu kamarnya, betapa terkejutnya ia ketika menyadari bahwa teman gilanya adalah.

"Rora?! Lo ngapain kerumah gue sepagi ini? Ada urusan apa?." Ahyeon sangat terkejut melihat Rora berada didepan kamarnya saat ini.

"Gak ngapa-ngapain, gaada urusan apa-apa juga, cuma gabut aja, sekolah udah mulai libur, gue tau Om dan Tante lagi diluar Negeri, jadi gue inisiatif aja mau nemenin lo, lo pasti kesepian kan?." Ucap Rora yang sangat tidak masuk akal dan terpantau kalau ia sangat sok tahu, membuat Ahyeon tidak dapat berkata-kata apapun lagi.

Jawaban Rora sukses membuat Ahyeon tercengang, Ahyeon bahkan hanya menatap kosong wajah Rora. Kepalanya terus bertanya-tanya, bagaimana bisa ada manusia setidak tahu malu dan sepercaya diri ini dihadapan nya sekarang?.

"Maaf Non, tadi Bibi sudah memberi tahu, Non Rora, kalau Non Ahyeon masih tid--"

"Gapapa, Bi. Aku mengerti, anak ini memang tidak waras." Belum sempat Bibi Han menjelaskan situasinya kepada Ahyeon, namun Ahyeon memotong ucapan Bibi Han.

"Baik, Non. Kalau begitu Bibi, permisi dulu yaa, Bibi siapakan sarapan untuk, Non Ahyeon dan juga Non Rora." Ucap Bibi Han, bersiap meninggalkan kamar Ahyeon.

"Agak siang aja Bi, masaknya, aku akan melanjutkan tidur ku lagi, aku baru saja tidur jam 5 tadi." Ucap Ahyeon dan membiarkan, Rora memasuki kamarnya. Ahyeon memang sering sekali tidur sepagi itu jika ia sedang marathon menonton drama kesukaannya.

"Baik, Non. Kalau begitu Bibi permisi dulu yaa." Bibi Han, berpamitan kepada Ahyeon dan sedikit membungkukkan badannya. Ahyeon hanya mengangguk kan kepalanya, lalu menutup pintu kamarnya.

"Terserah lo mau ngapain aja, asal jangan ganggu gue tidur." Peringatan Ahyeon kepada Rora, ia sebenarnya tidak tahu apa yang menjadi alasan Rora bertamu ke rumahnya sepagi ini, namun Ahyeon benar-benar sangat ngantuk, ia akan bertanya itu nanti, untuk saat ini ia hanya ingin tidur dengan tenang.

Lowkey [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang