Nakala Sunyi Semesta
Setelah tragedi di rel kereta api malam itu Kala di buat heran dengan hal aneh yang terjadi pada nya, kala pikir malam itu dia mati tapi Kala malah tertimpa kesialan yang sangat di luar akal manusia yaitu terbangun di tubuh oran...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
——— 🔞
"Kal lo udah sembuh kan?"
Jendral dan Kala sedang berada di atas kasur Jendral dan sudah genap tiga hari Kala sakit akhirnya Kala sudah sembuh. Selama Kala sakit Jendral benar benar tidak memberi celah untuk Kala pergi dari rumah nya, bahkan Kala ingin pulang pun Jendral tetap menolak.
"Udah Jen kan lo juga ada di sini pas Dokter meriksa gue tadi." Aneh sekali Jendral pikir Kala.
Jendral mengangguk lalu menatap Kala dengan senyum nya. "Berarti udah boleh Cium Kal?"
"Kenapa selalu Cium Jen— banyak hal lain yang bisa kita lakuin."
"Gue mau nya Cium Kal gamau yang lain."
Kala memukul pelan lengan Jendral. "Lo ga cuma Cium Jen!" Kala sudah tau sekali bagaimana Jendral. Lelaki mesum itu tidak akan cukup hanya dengan Ciuman.
"Tapi lo udah Janji Sayanggg! Gue boleh Cium sepuas nyaaaaa—" Jendral merengek lalu mendusel kan kepala nya di dada Kala lagian Jendral masi mengingat kata kata Kala dengan baik di otak nya.
Oke Kala ingat dengan Janji nya pada Jendral saat Kala meminta izin. "Cuma Cium Jen ngga lebih Oke?"
"Only kiss Kal." Tapi jika Jendral kelepasan itu di luar kendali.
Tidak membuang kesempatan Jendral langsung mencium bibir Kala cepat Lidah nya masuk mengabsen setiap bagian yang ada di dalam sana, lama kelamaan Ciuman Jendral terasa lebih menuntut Kala sampai susah untuk mengimbangi nya.
Kala menarik sedikit wajah nya. "Breathe Jen." Kala sampai menarik nafas sebanyak mungkin. "Yaa Kal breath and i kiss your necks" Jendral melabuhkan bibir nya di leher Kala lalu menyesap nya dengan pelan mampu buat Kala meremas rambut Jendral.
"You told me is just a kiss Jen." Kala meremas rambut Jendral saat merasakan Lidah Jendral menjilat leher nya dengan sensual.
"My bad i can't stop just a kiss, i want more and more Kal." Bahkan Jendral sudah sampai pada Dada Kala entah kapan baju Kala sudah terlepas menyisakan bra nya saja.
Kala mendesah pelan saat bibir Jendral bermain di Dada nya, memberi tanda kepunyaan nya di beberapa titik. Tangan Jendral tentu tidak tinggal diam, tangan nya ikut bermain di sana membuat Kala memanggil nama nya dengan suara yang sangat Jendral sukai.
"Jendralll—" Kala meremas rambut Jendral dengan pelan.