bab 19

21 3 0
                                    

happy reading.....


setelah beberapa menit shilla menemani Jeje yang tak kunjung terbangun dari tidurnya itu, dia memutuskan untuk pulang saja karena hari sudah malam dia pun tidak akan menunggunya sampai pagi bukan, takut terjadi hal² yang tidak diinginkan.

tetapi sebelum shilla beranjak dari duduknya, tiba² Jeje terbangun.
shilla mengurungkan niatnya untuk pergi dari tempat Jeje, dia memilih pergi menuju dapur untuk mengambil air hangat buat Jeje.

" sssstttt, pusing banget yah kepala gue, ngomong² siapa yah yang bawa gue masuk, seinget gue tadi gue belum masuk kedalam deh "
ucap Jeje bingung

" gue yang bantu loe masuk tadi bang, nih minum dulu biar loe gak pusing lagi."

" eh kamu lagi, saya bilang lain kali jangan ikut campur urusan saya kita gak saling kenal."
ucap Jeje ketus

" yeahh bukannya makasih kek, malah ngetusin gue, udah nih mending loe minum airnya cepet tangan gue keram nih megangin gelasnya."

" ok² makasih yah, ngomong² saya heran kenapa kamu berkeliaran di sekitar saya terus sih, emang kamu kenal saya?
atau jangan² kamu mata² yah🤔🤔."

" enak aja loe, gue bantuin karena gue kasihan aja sama loe, ok sekarang kita kenalan dulu biar akrab nama gue shilla loe Jeje kan?"

" tuh kan dari mana kamu tahu nama saya, padahal saya belum memperkenalkan diri, udah gak salah lagi  pasti kamu mata² kan?"

" apaan sih loe, gue denger dari laki²  yang gebukin loe tadi pagi. sorry kalau gue lancang, kenapa yah dia tiba² mukul loe gitu, kayanya dilihat dari wajah kalian, kalian kelihatan mirip emang sodaraan yah? "

" hmmm kita emang sodaraan tapi bukan kandung dia itu kakak tiri saya, tapi hubungan kita memang sudah sangat dekat jadi mungkin karena itu wajah kita bisa mirip."
jelas Jeje

kruyuk....kruyuk ....kruyuk ....

tiba² Shilla merasa lapar, sampai² Jeje bisa mendengar suara dari perut shilla itu.

" kamu lapar?"
tanya Jeje

" hehehe sedikit, tapi gak papa nanti gue balik baru makan  santai aja gak usah dipikirin😁😁 "
ucap shilla malu

" hmmm jangan nunggu nanti kamu bisa kena Mag tau, gimana saya traktir kamu makan nasgor depan, sebagai tanda terima kasih karena udah nolongin saya."

" ih beneran gak usah bang, gue ikhlas kok nolongin loe."
jawab shilla namun tiba² perutnya berbunyi lagi sampai² dia merasa malu karena perutnya ini tidak bisa diajak kerjasama sungguh.

" tuh kan bunyi lagi ayo deh cepet nanti keburu orangnya tutup, gak usah nolak katanya kamu mau akrab sama saya"

" oh i-iya bang m-makasih"

" bisa gak jangan panggil saya Abang emang saya keliatan tua banget apa"

" ya udah panggil kak aja yah biar gak canggung juga "

"terserah kamu deh senyamannya aja asal jangan di panggil om aja "

" nih orang keliatannya baik njir tapi kenapa dia bisa berbuat bejad sama si Jean, apa jangan² dia ini sebenarnya ada gangguan mental yah.
oke² jangan berfikiran buruk shil, mending loe turutin aja maunya dia sampai loe dapetin apa yang loe mau"
batin shilla 



akhirnya shilla dan Jeje pergi untuk membeli nasi goreng, memang tempat nya gak jauh hanya perlu menyebrang jalan, karena penjualnya ada didepan gedung apartment mereka.
Namun tiba² ada seorang perempuan yang menghampiri keduanya dan tiba².......

plak!!!!

" heh anak sialan, gue nelpon loe dari tadi gak mau jawab, haaahh udah bosan hidup loe."
ucap perempuan tersebut

" ibu!!!!
ngapain ibu kesini?"
jawab shilla

" pake nanya lagi loe, cepet kasih gue duit, pasti ayah loe udah transfer duit bulanan buat loe kan, dasar anak sialan emang gara² loe yeh bangkotan itu mulai perhitungan sama gue"
ucap perempuan yang dipanggil "ibu" oleh shilla itu.

" tapi itu kan untuk biaya kuliah aku Bu🥺🥺."

" gue gak peduli, lagian loe bukan anak gue ngapain gue peduli sama sampah kaya loe, dan gak usah panggil gue ibu umur kita gak beda jauh yah, oh iya cepet transfer duitnya atau ayah loe....."
ucapnya terpotong

" ok aku transfer sekarang Bu, tolong jangan a-apa²in ayah, n-nanti a-aku kasih semuanya, a-asal jangan sakiti a-ayah a-aku "
ucap shilla terbata-bata karena menahan sesak dihatinya.

" bagus, inget kalo loe ngelawan gue lagi, ayah loe taruhannya yah, bye-bye anak sialan"
ucapnya kasar.

jangan tanyakan ekspresi dari laki² yang sedang bersama shilla.
Jeje tidak tau harus berbuat apa, karena dia perempuan kalau laki² mungkin sudah dia pukul sampai babak belur

setelah perempuan itu pergi meninggalkan shilla, Jeje pun datang menghampiri shilla dan memegang pundaknya untuk meredakan tangisan dari perempuan cantik tersebut.

" sssttt, udah yah jangan nangis lagi nih saya udah beliin kamu nasgornya, kita pulang aja yahh makan dirumah, gak enak diliatin orang."
ucap Jeje lembut




sesampainya di apartment milik Jeje, shilla melanjutkan tangisannya yang sempat tertunda tadi, Jeje pun tidak ingin ikut campur dengan permasalahan yang sedang shilla hadapi, dia lebih memilih membiarkan perempuan itu menangis dan mungkin akan berbicara setelah tangisannya berhenti.
sementara itu Jeje pergi kedapur untuk mengambil dua buah piring dan dua gelas air untuk shilla dan juga dirinya.

" ini minum dulu biar lebih tenang "

" makasih kak, aku gak papa kok."
ucap shilla

" sorry bukan maksud saya lancang tapi kenapa tiba² perempuan tadi nampar kamu yah, kalian saling kenal, hmmm kalau kamu mau cerita sama saya, cerita aja biar beban pikiran kamu jadi tenang, tapi kalau kamu tidak mau pun tak apa saya tidak memaksa itu terserah kamu saja"
ucap Jeje

" hmmmm, dia ibu tiriku kak, ayahku menikahinya setelah berpacaran selama 5 tahun dengan ibu tiriku itu, padahal dulu dia memperlakukanku dengan baik tetapi setelah menikah dia berubah, aku tahu sekarang mengapa dulu dia selalu menolak ajakan ayahku untuk menikah karena dia hanya menginginkan uang dari ayahku saja, karena selama 5 tahun pacaran ayahku yang menanggung segala pengeluaran ibu tiriku itu, tetapi setelah menikah ayahku mungkin membatasi semua pengeluaran dia, jadi ibu tiriku ini sangat membenciku ditambah lagi aku memilih melanjutkan kuliah ku dikota, dia selalu mengambil jatah uang yang ayahku kirim padaku dan terpaksa aku harus bekerja paruh waktu agar bisa membiayai segala kebutuhanku selama dikota tanpa sepengetahuan mereka, maaf kalau aku berbicara banyak."
ucap shilla yang entah mengapa dia berubah menjadi lembut dan sopan terhadap lelaki dihadapannya ini.

Jeje merasa iba dengan keadaan shilla, ternyata orang yang ceria, banyak bicara ini ternyata memendam beban yang sangat berat dalam hatinya

Jeje sempat berkata pada hatinya dia ingin menjaga shilla sebagaimana dia  menjaga adiknya sendiri.
adik!!!!
mungkin sekarang Jeje hanya menganggapnya sebagai seorang adik, tidak tau kedepannya akan seperti apa.

jadi tunggu terus kelanjutannya ceritanya yah.

see you soon and
bye-bye 😘😘😘😘😘  






ANTARA AKU, KAU DAN DIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang