"BUNDA-BUNDA!" teriak Alana dari ruang tamu
"Bunda di taman belakang Lana!"
Alana pun berlari ke taman belakang, menghampiri Anita yang sedang menyiram tanaman "Bunda tumbler Lana dimana?" tanya Alana ngos-ngosan
"Tadi Bunda simpen dimeja, emang gak ada?" seingatnya tadi pagi ia sudah menyiapkan tumbler berisi susu dan menyimpannya dimeja
"Gak ada bunda, hikss tumbler lana"
"Lo nyari ini?" Tanya aska diteras belakang
Alana pun mengalihkan pandangannya, melihat botol tumblernya dipegang oleh sang Kakak
"Iya itu punya Lana, kok bisa ada di Abang? Alana pun berlari menghampiri Aska
"Tadi gue minum" ujarnya santai
"ABANG! SUSU LANA KOK DIMINUM!" ujar Alana kesal
"Aus"
"Kenapa gak minum air putih aja, kenapa harus susu Lana!"
"Yang pertama gue lihat ini, yaudah gue minum"
"Hikss, Abang susu Lana abiss"
Mendengar keributan dari dua Anaknya itu, Anita pun menghamipir mereka
"Nanti Nda bikinin lagi, jangan sedih gitu" Anita mengelus pundak Alana lembut "Abang mau susu? Nda bikinin sekalian mau?
"Gakk usah, udah gak aus" ujar Aska
"Yaudah kalo gitu, sini tumblernya" pinta Anita
Aska pun memberikan tumbler Alana kepada Anita
"Bunda bikinin dulu kamu tunggu disini ya Lana" Anita pun pergi meninggalkan mereka berdua
Alana memandangi Aska dengan muka galaknya
"Apa?" tanya Aska santai
"Alana marah sama Abang!" Alana melotot kepada Aska
"Idih so garang lu" ujarnya "Bukannya serem malah lucu" lanjutnya dalam hati
"Ih abang ngeselin" Alana menginjak kaki Aska
"Awss anjing lo, berani lo sama gue"
"Nyenyenye"
"Anjir, sialan lo" saat Aska hendak mecubit tangan Alana, namun terlebih dahulu Alana lari kedalam rumahnya
"HAHA GAK KENA WLEE" kata Alana sambil berlari, sesekali melihat belakang, memantau Aska
"AWAS AJA LO" Aska pun masuk kedalam
***
Tiga minggu sudah berlalu, kini Aska sudah terbiasa dengan sikap Kekanak-kanakan Alana, dan juga ia sudah kebal dengan ocehan dan kelakuan random Alana yang sangat diluar nurul itu
KAMU SEDANG MEMBACA
ALANASKA
Teen FictionAlana Khoerunisa. Putri tunggal dari Pradika dan Anita. Hidupnya yang selalu dimanja oleh kedua orang tuanya kini harus menjalani hidup tanpa kehadiran Ayahnya Kini Anita kembali membangun hidup barunya, bersama seorang Laki-laki yang juga mempunyai...