"Ayah mau ajak Lana kemana?" tanya Alana kala itu
"Ayah mau ajak lana ke tempat yang bagus, yang banyak makanannya" Ujar Pradika
"Hore! Ayah mau ajak Lana jajan" Alana menloncat bahagia, Ia pun memeluk erat sang Ayah "Alana sayang sama Ayah, sayang banget"
"Ayah juga sayang Lana, putri kecil Ayah" Pradika mencium puncak kepala Anaknya lama "Ayo kita berangkat"
Mereka melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang. Didalamnya Alana terus saja menghujami Ayahnya dengan ocehan dan pertanyaan. Mereka tertawa bersama, tawa yang tidak akan pernah Alana rasakan kembali
"Ayah beliin lana Bunga Mawar itu ya, bagus banget soalnya"
"Lana suka? Ayo kita beli! Lana udah beli makannya?
"Udah Ayah, ayo"
Alana berpegangan erat kepada Pradika, mereka akan menyebrang membeli bunga yang Alana maksud. Baru beberapa langkah untuk menyebrang satu mobil dengan kecepatan penuh melaju ke arah mereka, kejadiannya begitu cepat hingga yang Alana rasakan kulitnya sudah bergesekan dengan Aspal, meskipun tidak separah Pradika. Pradika memeluk Alana hingga tubuh Pradika lah yang lebih terluka darinya
Brak!
Sretttt
Mereka terpental sejauh Lima meter dan kepala Pradika terbentur Trotoar, darah keluar dari tlinga, hidung, mulut serta kepalanya yang bocor, akibatnya Ia kehilangan banyak darah, sehingga membuatnya meninggal ditempat.
"Ayah sayang A-alana dan j-juga B-bunda. Uhuk" Pradika batuk darah
"L-lana jagain bunda b-buat Ayah maaf gak bisa n-nurutin kemauan A-anak Ayah" begitulah kira-kira pesan terakhir Pradika kepada sang buah hati tercinta.
Alana berusaha sadar meskipun nyeri melanda tubuhnya. Hujan mulai turun membasahi tubuh mereka, luka ditubuh Alana kini amat terasa perih, terkena air hujan. Alana beralih menatap wajah sang Ayah
KAMU SEDANG MEMBACA
ALANASKA
Teen FictionAlana Khoerunisa. Putri tunggal dari Pradika dan Anita. Hidupnya yang selalu dimanja oleh kedua orang tuanya kini harus menjalani hidup tanpa kehadiran Ayahnya Kini Anita kembali membangun hidup barunya, bersama seorang Laki-laki yang juga mempunyai...