( SEQUEL "LITTLE PRINCE" )
Sebuah kesempatan hidup kembali merupakan sebuah anugerah yang tak terhingga. Seluruh rakyat Empat Negeri menyambut suka cita kelahiran seorang bayi dari pasangan Raja Winston dan Ratu Luna setelah kejadian yang membekas l...
Warning! Penulisan EYD yang Kurang Tepat dan Typo Bertebaran ⚠️
.
.
.
-Happy Reading-
🪻🪻🪻🪻
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Wushhh...
Terpaan angin yang dingin membuat helai rambut mereka bergerak dan tidak lama kemudian mata mereka membulat. Adapun Rai kini langsung kebingungan menatap pemandangan yang ada di hadapannya.
"Tempat apa lagi ini?!" Winston tercengang melihat wilayah tandus yang di dominasi pasir, tidak ada tanda-tanda kehidupan yang bisa ia lihat di sana.
Adapun Harry beberapa kali melihat peta yang ia bawa untuk mengetahui titik posisi mereka sekarang. "Rasanya tidak ada wilayah gurun pasir yang kita lewati" lirih Harry.
Tidak hanya itu, ketika ia berbalik hutan Maeve sudah tak terlihat lagi dan detik itu pula Harry menggerutu kesal seolah tahu apa yang saat ini terjadi.
"Kurcaci sialan!" Seru Harry dan hal itu sontak membuat semuanya menatap Harry dengan tatapan kebingungan adapun Rai kini mengernyitkan keningnya.
"Kulaci.." lirih Rai pelan dan tidak lama kemudian Rai tertawa lucu dan membuat yang lainnya seketika semakin kebingungan bahkan Harry yang saat itu kesal kini juga menatap bingung ke arah adik kesayangannya itu.
"Kulaci cuka belmain cama Lai, meleka pati dicini" ucap Rai dan membuat Harry menatap penasaran akan hubungan Rai bersama para kurcaci yang ia kenal memang senang sekali membuat dimensi para pendatang baru di wilayahnya.
"Apa kita sudah sampai di Carvath?" Tanya Harry dan langsung di jawab Rai dengan anggukan lucu oleh si kecil.
Rai pun meminta turun kemudian ketika kaki kecil itu menatap Rai berlari lucu sambil tertawa riang dan membuat semua kakaknya ikut mengejar langkah kaki si kecil.
"Kulaci Kulaci ayo main!" Pekik Rai seraya bertepuk tangan dengan lucu, kaki pendeknya menghentak-hentak lucu seolah tidak sabar untuk melihat para kurcaci tersebut.
DUAR!
Suara petir yang menyambar membuat Rai yang tadinya memekik riang seketika terkejut bahkan menangis karena suara yang cukup keras itu terdengar mengerikan baginya.
Langit yang asal terang kini menggelap, pemandangan gurun pasir perlahan berubah dengan keadaan wilayah yang di tutupi oleh kegelapan. Sekarang mereka mengerti ternyata pemandangan gurun tersebut hanyalah ilusi yang dibuat oleh para kurcaci, entah alasan apa yang harus membuat mereka melakukan hal ini.
