JALAN MENUJU KEKUATAN

1 0 0
                                    

Aku duduk merenung di tepi danau, dikelilingi oleh keheningan yang hanya sesekali dipecahkan oleh suara gemericik air. Pikiranku melayang, memikirkan semua yang telah terjadi. Tanpa aku sadari, air mataku mulai mengalir. Tiba-tiba, aku dikejutkan oleh kemunculan seorang roh remaja, yang muncul dari belakangku dengan wajah yang lembut dan senyum hangat. Dia mendekat dan berkata dengan suara yang penuh kebijaksanaan, "Kamu akan menjadi lebih kuat dari yang lain." Kata-kata itu menusuk langsung ke dalam hatiku, mengguncang seluruh jiwaku. Tanpa kusadari, air mataku jatuh lebih deras, tetapi kali ini, ada senyum di wajahku. Mungkin, ini adalah takdirku.

Dengan perasaan campur aduk, aku kembali ke tempat di mana gerbang yang menghubungkan duniaku dengan pulau ini seharusnya berada. Namun, ketika aku tiba, rasa terkejut dan putus asa menghantamku seperti gelombang besar. Gerbang itu telah menghilang! Hati kecilku mendadak terasa berat, seolah seluruh harapanku hancur dalam sekejap. Aku segera berlari mencari teman-temanku dan memberi tahu mereka tentang hilangnya gerbang tersebut.

Kesedihan merayap dalam hatiku, menghimpitku dengan rasa rindu yang mendalam pada keluargaku dan teman-temanku yang lain di dunia sana. Aku terisak, dan air mata yang kutahan pun pecah. Tiba-tiba, Fira menyentuh bahuku dan berkata dengan nada penuh keheranan, "Hei, coba lihat matamu!" Dengan bingung, aku memandang ke dalam air dan betapa terkejutnya aku saat melihat pantulan diriku. Mataku berubah—di dalamnya ada tanda menyerupai jam yang berputar dengan perlahan namun pasti. Detik-detiknya berdetak dengan tenang, seolah menyiratkan kekuatan yang tersembunyi. Aku terdiam dalam keheranan sekaligus kebahagiaan. Akhirnya, aku memiliki kekuatan, tetapi apa kekuatanku sebenarnya? Teka-teki itu masih menggantung di benakku.

Malam itu, aku memutuskan untuk menginap di kastil Yaya. Pikiranku dipenuhi oleh berbagai pertanyaan dan rasa penasaran, namun lelah akhirnya membawa tidur yang tenang. Ketika pagi tiba, aku keluar dari kastil dan segera disambut oleh pemandangan yang begitu menakjubkan hingga membuatku terhenti sejenak untuk mengaguminya. Danau berkilauan diterpa sinar matahari pagi, hutan rimbun berdiri megah di kejauhan, langit cerah tanpa awan, pulau melayang yang tampak seperti dari dunia lain, dan candi besar serta megah di pusat semuanya. Ini adalah pemandangan yang tak terlupakan, seolah alam semesta sendiri sedang menyambut hari baru.

Aku, dengan penuh semangat dan harapan baru, memanggil teman-temanku, "Heii! Ayo ke sini! Lihat ini!" Pemandangan yang terbentang di hadapan kami seakan memberikan kami kekuatan baru, dan di balik senyuman mereka, aku tahu kami siap untuk menghadapi apa pun yang menanti di depan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 10 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

THE HIDDEN MAGIC ISLANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang