Happy reading!!
Pagi hari yang indah, surya masih menyembunyikan dirinya. Malu-malu ingin menyapa dengan senyuman Bahagia. Tetapi Theva telah lebih dulu terbangun dan mulai mengubah posisinya menjadi duduk. Raut wajah yang masih semerawut, rambut berantakan dengan mata yang masih mengatup.
Perlahan Theva meregangkan badannya seraya menguap, Theva mengucek- kucek matanya lalu perlahan membuka netra itu. Melihat kedepan dan mendapati pantulan dirinya di cermin yang baru saja bangun dari mimpi indahnya.
Berantakan, itulah kata yang pas untuk visual dirinya yang Ia amati sendiri.Theva kembali melirik kebelakang dan mendapati kasurnya yang telah kosong. Rasa kantuk pada dirinya lenyap seketika karena menyadari Vander tidak ada disampingnya.
"Loh... Vander... kamu kemana heyy!!" Paniknya sembari melihat persekitaran, setelahnya Theva lalu melihat ke ambang pintu yang sudah terbuka sedari tadi.
"Perasaan kemarin aku tutup deh." monolog nya dengan terheran-heran.
Perlahan ia berjalan keluar dari kamarnya dan menutup pintu itu. Ia berjalan menuruni tangga dan menuju lantai bawah dimana dapur juga berada disana.
Theva berhenti sejenak dan kembali mengucel matanya. Rasa kantuk kembali menyerangnya, dengan langkah gontai sembari meregangkan badannya ia melihat Tala tengah menyiapkan makanan dan menatanya kedalam kotak bekal.
Theva memiringkan kepalanya, perempatan imajiner didahinya terlihat jelas, ia meletakkan tangannya dibawah dagu. berpose ala-ala ilmuan tengah kebingungan.
"Astaga Theva toh, kamu udah bangun. Ngapain disitu?"
Theva terkesiap sejenak lalu berjalan mendekati Tala.
" Kakak ih, bikin kaget aku aja." kesalnya karena merasa dikagetkan.
" Hahaha, iya maafin kak Tala ya bikin kamu kaget, tapi kamu ngapain bengong sendiri tadi? hmm?" Tanya Tala sekali lagi.
"Itu...,"
"Itu?" beo Tala.
"Bukan, maksud aku kakak ngapain nyusun bekal gitu. sekarang kan hari libur." Sanggah Theva.
"Katanya mau kepantai hari ini. Gak jadi nih?"
'pantai??' monolognya sambil berbisik. Sontak Theva terdiam sejenak dan kemudian menampilkan senyum sumringah cerah.
"Kalo gak jadi kakak simpan aja deh," goda Tala dengan senyuman jahilnya dan bergerak perlahan membuka pintu lemari makanan.
Theva yang melihat itu langsung mencegatnya, memegangi lengan Tala yang meraih Pintu kecil lemari dengan kedua lengannya.
"Gak, Jangan dimasukin dong kak. Kita jadi pergii koookk, hehe."
Tala terkekeh kecil dan kembali berbalik meletakkan kotak makanan di meja, kemudian meraih pucuk kepala Theva. Mengelus surai itu dengan lembut lalu tersenyum.
"Yaudah Theva siap-siap sana, habis itu tolongin kakak bangunin yang lain ya." Titah Tala yang mana hal itu langsung diangguki sendiri oleh Theva.
"Baik," Ucapnya lalu berlari kecil menuju ambang pintu dapur sembari masih memusatkan atensinya kepada Tala dan...
"Theva liat depan!" Teriak Tala
BRUUAAKK....
Theva menabrak seseorang yang didepannya yang tidak lain dan tidak bukan adalah Lintang. Kakak sulungnya sendiri. Hal itu membuat Lintang langsung memeluk erat Theva yang hampir terjatuh bersama dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PANACEA
RandomPANACEA merupakan nama dewi yunani kuno yang memiliki arti obat untuk semua hal. Sama seperti Halintang Haruva Marvendra yang merupakan obat bagi para adiknya. Ini hanyalah sepotong kisah sulung dan para adiknya dalam menjalani kehidupan mereka, men...