⬛ chapter 4 : Diusir? ⬜

214 38 4
                                    

.

.

.

Dikala lux dan (m/n) saling bertukar tatap, okira hanya bisa duduk mematung sambil menunduk, takut di semprot lagi

'Kenapa aku harus ada disini?'-batin okira mengsad.

.
.

Kembali ke beberapa saat sebelumnya
.
.

"Hah?"-beo lux memandang (m/n) disertai mata kucing penuh tanyanya.

Sang empu hanya bisa mengorek orek kupingnya, melangkah pergi dari depan kuil

Kedutan kekesalan lux terlihat, kemudian dengan langkah cepat menghampiri (m/n), menarik kerah pakaiannya, menghentikan langkah pria yang lebih besar darinya itu seperti menarik kucing kecil

"Jawab, bodoh!"-kesal lux dibalas pandangan datar oleh (m/n)

"Kau pikir aku tahu situasinya? Aku juga tiba-tiba berada diantara situasi itu. Bagaimana caranya aku menjelaskan hal yang bahkan aku sendiri tidak menduganya?"

"Tapi setidaknya berilah rincian! Dia bukan anak kandung mu kan?! Atau jangan jangan kau menelantarkan mereka yang adalah anak kecil polos nan imut?! Jangan bilang selama ini kau menjual sper- mu ke wanita agar mereka hamil?! Atau kau memiliki kemampuan untuk menghamili wanita lain dalam beberapa ribu radius?!"-ucap lux memberikan rentetan pertanyaan yang semakin lama semakin tak masuk akal

(m/n) yang mendengarkan dengan logika saja sampai menyercit, tidak mengerti mengapa dokternya ini bisa berfikir sejauh itu.

"Oy. Kau pikir aku manusia super jenis apa?"-datar (m/n) menekan katanya, ngebuat lux diam. Diam-diam malu sambil berdehem kecil

"Pokok nya beri rincian, setidaknya ini akan mengurangi masa hukumanmu jika itu memang lebih masuk akal untukmu berada di luar selama beberapa hari tanpa kabar"-Ucap lux penuh ketenangan, membuat (m/n) mau tak mau lebih memberikan tatapan datar kepadanya

"Perasaan aku cuma pergi semalaman, kenapa malah jadi beberapa hari? Juga, ceritanya kau sedang menyogokku dengan pertukaran informasi untuk mengurangi masa hukumanku saat ini, gitu?"-datar (m/n) di balas tercengang oleh lux

.

.

Flashback selesai ✨

Meski (m/n) bilang begitu, tetap diterima juga.

Jadilah mereka disini, saling berhadapan dengan setumpuk bunga sebagai persembahan

Siap melakukan ritual Pengikat janji kejujuran

Menjadikan okira sebagai saksi sumpah mereka kepada dewa Budha.

"Baiklah, ayo mulai"-ucap okira mantap, siap sedia dengan dupa di tangannya

"Hm.. "-(m/n) hanya menatap acuh tak acuh seraya memegang segelas air yang dikatakan suci. serasa mau ngelakuin masa kedewasaan lagi (m/n) tuh kalau suasananya begini.

Disiapin ini dan itu, disana dan disini. (Gak tau gimana jelasin acara beginian di tengah malam🗿) setelah melakukan setidaknya 4 proses, (m/n) dan lux kembali saling beradu pandangan

Lux sebagai pengaju dan (m/n) sebagai penjawab.

"Kenapa kau tidak kembali? "

"Karena nemu anak kecil dijalan"

"Memangnya itu bisa menahanmu?"

"Bisa. Dia beranggapan bahwa aku adalah ayahnya dan tidak mau lepas dariku selama semalaman"

⬛ SALAH ORANG ⬜ [ Jujutsu Kaisen X MaleReader ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang